68
berita siklus II telah berubah dari negatif ke arah yang positif. Perilaku siswa telah menunjukkan karakter keaktifan, ketertiban, keseriusan, kemampuan bekerja sama
dan berbagi, serta kepercayaan diri. Dengan demikian, hasil penelitian yang ditargetkan telah tercapai secara maksimal.
3.2 Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah keterampilan membacakan teks berita siswa SMP kelas VIII. Sumber data yang digunakan adalah siswa kelas VIII E
SMP N 1 Lasem dengan jumlah 26 siswa, terdiri atas 12 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Peneliti memilih kelas VIII E SMP N 1 Lasem sebagai subjek
penelitian karena faktor-faktor berikut 1 keterampilan membacakan berita siswa kelas VIII E berdasarkan daftar hasil belajar siswa hasilnya masih rendah
dibandingkan kelas yang lain, 2 siswa kelas VIII E kurang berminat dan merasa kesulitan dalam pembelajaran membacakan teks berita, 3 adanya perilaku
negatif yang ditunjukkan siswa kelas VIII E dalam pembelajaran membacakan teks berita.
3.3 Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel keterampilan membacakan teks berita dan variabel teknik simulasi menggunakan media
audiovisual. Penjelasan kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut.
3.3.1 Variabel Keterampilan Membacakan Teks Berita
Keterampilan membacakan membaca nyaring dalam penelitian ini adalah keterampilan membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat serta
69
artikulasi, dan volume suara yang jelas. Oleh karena itu, siswa harus menggunakan intonasi yang tepat, artikulasi yang baik, dan volume suara yang
jelas dan lantang dalam membacakan teks berita. Dalam pembelajaran ini, siswa diharapkan terampil membacakan teks
berita sesuai dengan aspek penilaian yang telah ditetapkan, yaitu: 1 intonasi; 2 pelafalan; 3 volume suara; 4 ekspresi wajah; 5 penjedaan; 6 kelancaran; 7
penampilan; dan 8 pandangan mata. Siswa dikatakan berhasil dalam pembelajaran membacakan teks berita apabila berhasil mencapai KKM Kriteria
Ketuntasan Minimal yang telah ditetapkan, yaitu 78. Selain itu, siswa dikatakan berhasil jika siswa menunjukkan perilaku positif selama proses pembelajaran.
3.3.2 Variabel Teknik Simulasi Menggunakan Media Audiovisual
Teknik simulasi merupakan teknik pembelajaran yang memperagakan sesuatu dalam bentuk tiruan yang mirip dengan keadaan sesungguhnya.
Pembelajaran dengan teknik simulasi dapat membantu guru untuk mengaitkan
antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Dengan menggunakan teknik
simulasi dalam membacakan teks berita, proses penerimaan terhadap pembelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk
pengertian secara baik dan sempurna. Selain itu, Siswa akan memperoleh pengetahuan dalam situasi yang tidak sesungguhnya atau dalam permainan. Siswa
juga akan merasa lebih santai dalam mengikuti pembelajaran.
70
Penggunaan media audiovisual juga dapat membangkitkan rasa ingin tahu dan ketertarikan siswa serta motivasi untuk belajar. Media audiovisual digunakan
sebagai bahan untuk menunjukkan cara-cara membacakan teks berita yang baik dan benar. Siswa akan membentuk konsep tentang bagaimana membacakan teks
berita dengan teknik-teknik yang benar melalui media tersebut, sehingga akan tercipta pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan.
3.4 Indikator Kinerja