56
media audiovisual. Peneliti juga menulis catatan harian dan juga meminta siswa menulis catatan harian. Catatan harian yang ditulis peneliti digunakan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan pembelajaran membacakan teks berita dengan teknik simulasi menggunakan media audiovisual. Setelah itu,
peneliti melakukan wawancara dengan beberapa responden atau siswa yang mendapat nilai tertinggi, nilai cukup, dan nilai terendah. Siswa juga diminta untuk
mengisi lembar sosiometri untuk memperoleh data tentang siswa yang disukai dan tidak disukai, serta siswa yang aktif dan tidak aktif selama kegiatan diskusi
kelompok. Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti atas bantuan teman sejawat mendokumentasikan kegiatan pembelajaran membacakan teks berita
dengan teknik simulasi menggunakan media audiovisual.
3.1.1.1 Observasi
Observasi adalah mengamati hasil atau dampak tindakan-tindakan yang dilakukan siswa selama pembelajaran membacakan teks berita dengan teknik
simulasi menggunakan media audiovisual. Peneliti melakukan observasi untuk mengetahui dan memperoleh data tentang segala peristiwa yang terjadi serta
respon atau tingkah laku siswa selama proses pembelajaran berlangsung sebagai tolok ukur keberhasilan pembelajaran membacakan teks berita dengan teknik
simulasi menggunakan media audiovisual. Data-data tersebut diperoleh melalui beberapa cara, yaitu 1 deskripsi perilaku ekologis untuk mengetahui perilaku
siswa selama proses pembelajaran, 2 catatan harian guru dan siswa untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan pembelajaran membacakan teks berita
57
dengan teknik simulasi menggunakan media audiovisual, 3 wawancara untuk mengetahui respon siswa terhadap materi, media, dan teknik pembelajaran yang
telah dilaksanakan, 4 sosiometri untuk mengetahui hubungan sosial siswa dalam diskusi kelompok, dan 5 dokumentasi video dan foto yang memuat rekaman
peristiwa dan perilaku siswa selama proses pembelajaran. Semua data tersebut dijabarkan dalam bentuk deskripsi secara lengkap. Data-data yang telah diperoleh
digunakan peneliti untuk bahan refleksi dan perbaikan pada pembelajaran berikutnya.
3.1.1.2 Refleksi
Tahap ini merupakan evaluasi terhadap proses tindakan dari hasil pembelajaran membacakan teks berita pada siklus I. Data-data yang terkumpul
baik dari hasil tes, deskripsi perilaku ekologis, catatan harian guru dan siswa, sosiometri, wawancara, serta dokumentasi video dan foto, kemudian dianalisis
oleh peneliti. Analisis ini untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan media dan teknik yang digunakan dalam pembelajaran. Hasil analisis ini digunakan sebagai
pedoman untuk menentukan langkah selanjutnya. Hasil tes yang diperoleh siswa pada tes di siklus I telah mengalami
peningkatan dari prasiklus sebesar 11,73 atau 20,18 yaitu dari 58,11 menjadi 69,84. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada tes silkus I belum mencapai target
yang diharapkan yaitu sebesar 78. Sebanyak 26 siswa di kelas SMP Negeri 1 Lasem, masih ada 14 siswa yang mendapatkan nilai dengan kategori cukup dan 2
siswa yang mendapat nilai dengan kategori kurang. Berdasarkan analisis hasil tes membacakan teks berita siklus I diketahui bahwa aspek-aspek yang termasuk
58
dalam kategori baik yaitu aspek pelafalan, aspek volume suara. Sementara itu aspek lain yang termasuk dalam kategori cukup yaitu aspek intonasi, aspek
ekspresi wajah, aspek penjedaan, aspek kelancaran, dan aspek penampilan. Aspek penilaian membacakan teks berita yang masih dalam kategori kurang adalah aspek
pandangan mata. Guru harus memberikan pendalaman materi dan latihan secara lebih intensif pada aspek-aspek tersebut.
Berdasarkan analisis data hasil nontes siklus I yang diperoleh melalui deskripsi perilaku ekologis, catatan harian guru, catatan harian siswa, sosiometri,
wawancara, serta dokumentasi video dan foto, diketahui bahwa perilaku siswa selama melaksanakan pembelajaran membacakan teks berita masih perlu untuk
diubah menjadi lebih baik. Hal tersebut dikarenakan belum semua siswa berperilaku positif sesuai dengan karakter keaktifan, ketertiban, keseriusan,
kemampuan bekerja sama dan berbagi, serta kepercayaan diri. Masih ada beberapa siswa yang melakukan perilaku negatif dalam pembelajaran. Perilaku
negatif tersebut antara lain masih ada siswa yang belum berani bertanya dan mengemukakan pendapat, bercanda dengan teman dan tidak memperhatikan
penjelasan guru, mengantuk saat disuruh berdiskusi, berbicara dengan teman pada saat menyimak media audiovisual, kurang menghargai dan mengapresiasi teman
yang sedang simulasi, dan masih malu-malu dan kurang percaya diri saat membacakan berita. Meskipun demikian, sebagian siswa yang lain juga sudah
menunjukkan sikap dan perilaku positif. Selain berperilaku negatif, sebagian besar juga masih belum memahami
penerapan teknik simulasi menggunakan media audiovisual dalam membacakan
59
teks berita. Kesulitan tersebut saat siswa simulasi meniru pembaca berita melalui video yang disajikan, antara lain siswa belum bisa membacakan teks berita
dengan teknik yang baik dan benar. Terkait dengan teknik simulasi yang digunakan guru, sebagian besar siswa masih terlihat malu-malu dan kurang
percaya diri. Hal ini dikarenakan siswa belum terbiasa dengan teknik yang diberikan oleh guru yaitu siswa simulasi menjadi pembaca berita di depan kamera.
Sering terjadi perekaman ulang saat siswa simulasi membacakan berita, sebab masih banyak siswa yang belum siap saat diambil video gambarnya. Hal ini
menyebabkan simulasi berjalan lama dan menghabiskan waktu. Saran siswa pada guru tidak perlu terlalu serius karena siswa lebih senang jika ada selingan canda.
Selain itu, siswa memberikan saran agar media dan topik berita yang dipilih guru lebih mudah dipahami.
Berdasarkan uraian tersebut, guru menyusun rencana perbaikan untuk mengatasi berbagai kekurangan yang terjadi di siklus I. Perbaikan yang dilakukan
guru adalah menyusun rencana pembelajaran yang lebih sistematis, memilih video rekaman dan teks berita yang lebih mudah dipahami siswa dan tetap
mengukur kemampuan siswa, memberikan penjelasan secara lebih mendalam tentang pemberian jeda pada teks berita, menyiapkan situasi dan kondisi mental
siswa agar lebih siap saat simulasi sehingga waktu pembelajaran lebih efektif, memberikan selingan canda dan tidak terlalu serius agar lebih akrab dengan siswa
sehingga siswa mengubah perilakunya menjadi positif, serta memberikan latihan membacakan teks berita lebih intensif.
60
3.1.2 Prosedur Penelitian Siklus II