94
4.1.2.1 Proses Pembelajaran Membacakan Teks Berita dengan Teknik
Simulasi Menggunakan Media Audiovisual Siklus I Proses pembelajaran membacakan teks berita dengan teknik simulasi
menggunakan media audiovisual sudah sesuai dengan rencana pembelajaran yang terdiri atas dua kali pertemuan yang meliputi tiga tahapan, yaitu pendahuluan, inti,
dan penutup. Pada pertemuan pertama tahap pendahuluan, peneliti melakukan apersepsi, siswa dikondisikan untuk siap mengikuti pembelajaran. Berdasarkan
deskripsi perilaku ekologis sebagian siswa terlihat cukup antusias dengan pertanyaan guru dan mereka aktif menjawab pertanyaan guru dengan baik.
Interaksi antara guru dan siswa berjalan baik setelah guru mencoba mendekatkan diri sebagai teman belajar, sehingga membuat siswa nyaman dengan kehadiran
guru. Namun, masih ada siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru dan belum siap dengan pembelajaran, siswa tersebut mengganggu teman sebangkunya
dengan mengajak temannya berbicara. Setelah guru memberikan pertanyaan, siswa tersebut pun akhirnya memperhatikan dengan baik. Respon positif siswa
menjadi awal yang baik karena sebagian besar siswa terlihat antusias terhadap pembelajaran yang berlangsung.
Pada kegiatan inti tahap eksplorasi, kegiatan pembelajaran diawali dengan kegiatan berkelompok. Berdasarkan deskripsi perilaku ekologis, ketika siswa
diminta untuk berkumpul bersama kelompoknya masing-masing, siswa terlihat masih bingung dan gaduh mencari-cari kelompoknya. Kemudian setelah seluruh
siswa duduk dan berkelompok, siswa masih gaduh dan berbicara sendiri dengan satu kelompoknya. Tetapi setelah diberikan arahan dari guru, siswa mulai diam
dan melaksanakan apa yang dikatakan guru. Kegiatan selanjutnya yaitu siswa
95
bertanya jawab dengan guru tentang materi yang akan disimulasikan yaitu pengertian membacakan berita, macam-macam berita yang biasa dibacakan di
media siaran, dan tugas-tugas pembaca berita. Selanjutnya, siswa mengamati serta memahami cara pembacaan teks berita dari model atau pembaca berita melalui
media audiovisual yang disajikan guru berupa video rekaman pembaca berita televisi. Setelah itu, siswa menganalisis aspek-aspek apa saja yang harus
diperhatikan dalam membacakan teks berita berdasarkan contoh pembacaan teks berita dalam video tersebut. Siswa bersama guru menyamakan persepsi tentang
aspek-aspek penilaian dalam membacakan teks berita dan mendapatkan penjelasan dari guru tentang teknik pemberian tanda jeda pada teks berita. Tujuan
kegiatan ini adalah untuk mempermudah siswa saat membacakan teks berita. Pada tahap elaborasi, siswa mendapatkan transkripsi teks berita sesuai isi
berita video yang disaksikan, kemudian guru memberikan tugas pada siswa untuk memberikan tanda jeda pada transkripsi berita tadi dan mengidentifikasi
bagaimana intonasi, artikulasi, dan ekspresi dalam membacakan teks berita tersebut bersama kelompoknya. Siswa menyimak penjelasan guru terkait deskripsi
kegiatan maupun aturan dalam simulasi yaitu peran siswa beserta tugas-tugasnya. Jika salah satu siswa berperan sebagai pembaca berita, siswa yang lain berperan
menjadi pemirsa atau penonton. Masing-masing anggota kelompok berlatih membacakan teks berita dengan berganti peran secara bergiliran, satu anggota
sebagai pembaca berita dan anggota lain sebagai pemirsa, begitu pula sebalik. Anggota kelompok saling memberikan masukan terhadap penampilan temannya.
Salah satu siswa bersama guru mempersiapkan perlengkapan simulasi, meliputi:
96
meja, kursi, background stasiun televisi, dan menyiapkan kamera yang akan digunakan untuk merekam.
Pada tahap konfirmasi, siswa secara acak maju simulasi di depan kelas yang sudah dibentuk menyerupai situasi siaran berita. Setelah beberapa siswa
maju simulasi, guru memberikan umpan balik positif terkait dengan penampilan siswa. Kemudian, siswa bersama guru membahas jeda teks berita yang benar.
Siswa menyerahkan hasil kelompok memberikan tanda jeda pada teks berita yang sudah dibahas. Berdasarkan hasil sosiometri, kegiatan diskusi dan latihan
berlangsung baik, tertib, dan lancar. Namun, ada beberapa siswa yang terlihat kurang aktif berkomentar dan kurang fokus di dalam kelompoknya. Guru segera
mendekati dan memberi pengarahan sehingga kegiatan diskusi dan latihan dapat berlangsung dengan baik. Pada saat latihan membacakan teks berita dalam
kelompok, siswa juga terlihat masih kurang percaya diri. Ada pula beberapa siswa yang masih ragu dan merasa canggung untuk simulasi menjadi pembaca berita di
depan kelas. Oleh karena itu, guru selalu memberi motivasi kepada siswa supaya siswa lebih percaya diri.
Proses pembelajaran membacakan teks berita dengan teknik simulasi menggunakan media audiovisual yang berlangsung pada siklus I diabadikan
dalam dokumentasi video dan foto. Dokumentasi video berisi rekaman pada saat siswa melakukan kegiatan simulasi membacakan berita di depan kelas, sedangkan
dokumentasi foto berupa gambar-gambar yang berhubungan proses pembelajaran yang berlangsung. Gambar 1 berikut ini memperlihatkan proses pembelajaran
membacakan teks berita dengan teknik simulasi menggunakan media audiovisual.
97
Gambar 1. Proses Pembelajaran Membacakan Teks Berita dengan Teknik Simulasi Menggunakan Media Audiovisual
Siklus I Pada gambar 1 memperlihatkan proses pembelajaran membacakan teks
berita dengan teknik simulasi menggunakan media audiovisual siklus I. Siswa terlihat antusias dan semangat melaksanakan kegiatan pembelajaran pada gambar
pertama dan kedua. Namun, pada saat berkelompok ada beberapa siswa yang kurang aktif dan masih bingung bagaimana cara membaca berita yang benar, ini
terlihat pada gambar ketiga. Pada gambar terakhir, guru terlihat membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran.
Pada pertemuan kedua bagian inti, siswa melakukan simulasi membacakan teks berita di depan kelas secara individu yang dijadikan data hasil tes
membacakan berita siklus I. Kegiatan ini merupakan tes unjuk kerja membacakan teks berita. Siswa bersama guru menyiapkan perlengkapan simulasi berupa meja,
kursi, dan banner yang digunakan sebagai background simulasi pembaca berita
98
televisi. Sebelumnya, siswa membentuk kelompok sesuai pertemuan pertama. Siswa menerima teks berita yang topiknya masih sama dengan topik berita pada
pertemuan pertama, tapi teks berita tersebut masih kosong. Tugas kelompok adalah memberikan tanda jeda tanpa bantuan media audiovisual dan berlatih
membacakan teks berita dengan teknik yang baik dan benar sebelum simulasi di depan kelas. Siswa maju satu per satu melakukan simulasi menjadi pembaca
berita secara acak dengan teks berita yang sudah disediakan guru yaitu teks berita yang masih sama, tapi belum ada tanda jedanya. Guru menjelaskan kembali aturan
permainan dalam kegiatan simulasi yang dilakukan yaitu siswa yang berperan sebagai pemirsa atau penonton menyimak simulasi membacakan berita yang
dilakukan oleh temannya. Guru menilai penampilan siswa. Setelah seluruh siswa selesai simulasi, siswa mendapatkan penguatan dari guru berdasarkan hasil
kegiatan siswa. Berdasarkan catatan harian guru, siswa cukup antusias dengan proses
pembelajaran membacakan teks berita dengan teknik simulasi menggunakan media audiovisual. Hal ini dikarenakan, siswa masih baru dengan teknik yang
digunakan guru. Siswa merasa senang dan tertarik dengan pembelajaran yang memberikan pengalaman langsung kepada mereka, hal ini sesuai dengan kegiatan
pembelajaran yaitu pada saat siswa berperan seolah-olah menjadi pembaca berita televisi. Namun, ada beberapa siswa yang masih malu-malu atau kurang percaya
diri pada saat simulasi di depan kelas. Siswa yang masih malu-malu ini merasa kurang percaya diri dan takut diganggu temannya pada saat simulasi di depan
kelas. Selain itu, masih banyak siswa yang belum siap saat simulasi, sehingga
99
observer yang bertugas mengabadikan kegiatan tersebut sering merekam ulang Oleh karena itu, guru selalu memberi motivasi kepada siswa supaya siswa lebih
percaya diri dan siap. Hasil catatan harian guru menunjukkan bahwa kegiatan pada tahap
penutup sudah berlangsung dengan baik. Siswa dan guru melakukan refleksi dan menyimpulkan hasil pembelajaran. Guru pun memberikan masukan terhadap
kesulitan-kesulitan yang dialami siswa. Siswa dihimbau dan diberi tugas untuk berlatih membacakan teks berita di rumah.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran membacakan teks berita dengan teknik simulasi menggunakan
media audiovisual pada siklus I sudah berlangsung dengan baik sesuai dengan rencana pembelajaran meskipun masih belum maksimal. Hal tersebut dikarenakan
masih ada beberapa siswa yang menunjukkan perilaku negatif selama mengikuti proses pembelajaran siklus I. Kekurangan-kekurangan yang muncul selama proses
pembelajaran digunakan guru sebagai refleksi untuk dapat diperbaiki pada pembelajaran siklus II.
4.1.2.2 Peningkatan Membacakan Teks Berita dengan Teknik Simulasi