Peningkatan Keterampilan Membacakan Teks Berita Siswa setelah

217 Proses pembelajaran ditutup dengan kegiatan penutup. Pada setiap pertemuan, baik siklus I maupun siklus II, siswa dan guru melakukan refleksi dan menyimpulkan hasil pembelajaran. Pada siklus I, guru memberi masukan terhadap kesulitan-kesulitan yang dialami siswa. Siswa dihimbau dan diberi tugas untuk berlatih membacakan teks berita di rumah. Sementara pada siklus II, guru memberi motivasi kepada siswa untuk selalu berlatih membaca nyaring, terutama membacakan teks berita karena siswa akan memperoleh manfaat yang besar apabila terampil dalam membacakan teks berita. Akhir pembelajaran dilanjutkan dengan siswa mengisi catatan harian dan sosiometri yang telah dibagikan oleh guru. Selain itu, guru juga melakukan wawancara setelah selesai pembelajaran.

4.2.2 Peningkatan Keterampilan Membacakan Teks Berita Siswa setelah

Melaksanakan Pembelajaran dengan Teknik Simulasi Menggunakan Media Audiovisual Hasil tes keterampilan membacakan teks berita berupa nilai rata-rata masing-masing aspek pada siklus I dan siklus II direkap dan dihitung untuk mengetahui peningkatan keterampilan membacakan teks berita siswa setelah melaksanakan pembelajaran membacakan teks berita dengan teknik simulasi menggunakan media audiovisual. Peningkatan hasil tes membacakan teks berita dapat dilihat pada tabel berikut ini. 218 Tabel 43. Rekapitulasi dan Peningkatan Nilai Rata-rata Hasil Tes Membacakan Teks Berita Siklus I dan Siklus II Aspek Rata-rata Peningkatan Siklus I Siklus II Siklus II-Siklus I Persentase 1 63,46 81,73 18,27 28,78 2 77,88 85,57 7,69 9,87 3 75,96 87,5 11,54 15,19 4 73,07 78,84 5,77 7,89 5 71,15 77,88 6,73 9,45 6 65,38 78,84 13,46 20,59 7 66,35 83,65 17,3 26,07 8 57,69 75 18,31 31,74 Rata- rata 68,87 81,13 12,38 18, 69 Keterangan: 1. Aspek intonasi 2. Aspek pelafalan 3. Aspek volume suara 4. Aspek ekspresi wajah 5. Aspek penjedaan 6. Aspek kelancaran 7. Aspek penampilan 8. Aspek pandangan mata Berdasarkan tabel 43 tersebut, hasil tes pembelajaran membacakan teks berita dengan teknik simulasi menggunakan media audiovisual mengalami peningkatan sebesar 12,38 atau 18,69 dari siklus I ke siklus II. Jika dilihat pada tabel 42 tersebut, hasil rata-rata tes membacakan teks berita meningkat yaitu dari 68,87 menjadi 81,13. Berikut penjelasan peningkatan hasil tes membacakan teks berita pada setiap aspek. Pada aspek intonasi, nilai rata-rata siswa meningkat sebesar `18,27 atau mengalami peningkatan sebesar 28,78. Nilai rata-rata kelas sebesar 63,46 pada 219 siklus I meningkat menjadi sebesar 81,73 pada siklus II. Nilai rata-rata siswa menunjukkan hasil yang memuaskan. Hampir seluruh siswa dapat menggunakan intonasi dengan tepat sesuai kriteria yang telah ditentukan. Aspek pelafalan juga mengalami peningkatan pada siklus II, yaitu sebesar 9,87 dengan selisih nilai sebesar 7,69. Nilai rata-rata kelas pada siklus I sebesar 77,88 meningkat pada siklus II menjadi sebesar 85,57. Peningkatan kemampuan siswa dalam menggunakan pelafalan pada siklus II ini sudah menunjukkan hasil yang sangat memuaskan dari kategori cukup menjadi kategori sangat baik. Sebagian besar siswa sudah dapat menggunakan pelafalan sesuai dengan kriteria penilaian. Sementara itu, aspek volume suara yang digunakan saat membacakan teks berita mengalami peningkatan sebesar 15,19. Nilai rata-rata kelas yang semula 75,96 menjadi 87,50 pada siklus II dengan selisih nilai sebesar 11,54. Aspek tersebut menunjukkan peningkatan karena siswa sudah menggunakan volume suara yang nyaring dan tidak pelan lagi saat simulasi membacakan teks berita. Aspek selanjutnya, yaitu aspek ekspresi wajah. Siswa juga mengalami peningkatan pada aspek ini, yaitu sebesar 7,89. Nilai rata-rata kelas yang semula 73,07 meningkat menjadi 78,84 dengan peningkatan skor sebesar 5,77. Peningkatan tersebut dikarenakan siswa sudah lebih memahami bagaimana menggunakan ekspresi wajah yang sesuai dengan konteks berita. . Nilai rata-rata kelas pada aspek penjedaan mengalami peningkatan sebesar 9,54. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa pada siklus I sebesar 71,15 meningkat pada siklus II menjadi sebesar 77,88. Selisih nilai peningkatan sebesar 220 6,73. Guru telah memberi pengarahan dan bimbingan pada siswa untuk memberikan tanda jeda pada teks berita sehingga memudahkan siswa pada saat membaca berita. Siswa sudah memahami cara menentukan jeda pada teks berita dengan baik, sebab kemampuan siswa ini termasuk salah satu indikator pembelajaran membacakan teks berita yaitu indikator pertama. Pada aspek kelancaran siswa saat membaca berita, peningkatan nilai rata- rata kelas yang dialami siswa mencapai 20,59 dengan angka peningkatan sebesar 13,46. Nilai rata-rata pada siklus I sebesar 65,38 meningkat pada siklus II menjadi sebesar 78,84. Pada siklus II ini, kelancaran siswa saat membaca teks berita lebih baik dibanding siklus I. Hal ini disebabkan karena teks berita yang digunakan pada siklus II tidak terlalu panjang daripada teks berita yang digunakan pada siklus I, sehingga siswa menjadi lebih intensif berlatih dan cepat memahamai teks berita. Sementara itu, pada aspek penampilan, mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebesar 26,07 dari nilai rata-rata siklus I sebesar 66,35 meningkat sebesar 17,3 menjadi sebesar 83,65 pada siklus II. Siswa sudah lebih berani tampil pada siklus II setelah mendapat pengarahan dan bimbingan serta pendalaman materi membacakan teks berita. Salah satu aspek yang masih kurang dikuasai siswa pada siklus I adalah aspek pandangan mata. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus I hanya sebesar 57,69. Pada siklus II, nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 75 dengan selisih peningkatan sebesar 18,31 dan persentase peningkatan sebesar 31,73. Peningkatan yang cukup signifikan tersebut dikarenakan guru telah memberi 221 pengarahan serta mengganti teks berita yang tidak terlalu panjang agar mudah dipahami siswa. Dengan demikian, siswa tidak akan terpaku dengan teks berita karena mempunyai cukup waktu untuk berlatih dan menghafal. Selain itu, siswa memperoleh pengalaman melalui simulasi yang diberikan guru dan kegiatan membacakan berita.. Berdasarkan hasil perbandingan tes tersebut, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran membacakan teks berita dengan teknik simulasi menggunakan media audiovisual dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam membacakan teks berita. Hasil tes siklus II menunjukkan sebagian besar siswa sudah mencapai nilai di atas standar ketuntasan penelitian, tetapi masih terdapat tiga siswa yang belum mencapai nilai KKM yaitu 78. Persentase kelulusan mencapai 88,46 , hal ini menunjukkan bahwa target kelulusan siswa yaitu lebih dari 80 siswa telah tuntas setelah melaksanakan pembelajaran membacakan teks berita. Peneliti tidak melakukan remidi terhadap tiga siswa tersebut karena keterbatasan waktu.

4.2.3 Perubahan Perilaku Siswa setelah Melaksanakan Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACAKAN TEKS BERITA MELALUI PENERAPAN TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 1 PARDASUKA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

1 13 60

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN TEKS BERITA MENGGUNAKAN MODEL BERMAIN PERAN MELALUI MEDIA AUDIO REKAMAN PEMBACAAN TEKS BERITA PADA SISWA KELAS VIII A MTS NEGERI 1 SEMARANG

1 7 363

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN TEKS BERITA DENGAN METODE PENAMPILAN MELALUI MEDIA TEKS BERJALAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

4 22 200

Peningkatan Keterampilan Menyimak Berita dengan Metode Team Games Tournament (TGT) dan Teknik Catat Kata Kunci Menggunakan Media Audiovisual pada Siswa Kelas VIII E MTs Negeri 1 Semarang

2 37 289

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA DENGAN METODE INTEGRATIF DAN TEKNIK PERMAINAN INGATAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VIIIA SMP N 1 DEMAK

1 10 251

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA MELALUI TEKNIK TAYASI (DARI TAYANGAN HINGGA INVESTIGASI) DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 2 WELAHAN KABUPATEN JEPARA

5 78 223

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN TEKS BERITA DENGAN TEKNIK SIMULASI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 1 LASEM KABUPATEN REMBANG.

0 1 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA DENGAN METODE INTEGRATIF DAN TEKNIK PERMAINAN INGATAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VIIIA SMP N 1 DEMAK.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA MELALUI TEKNIK TAYASI (DARI TAYANGAN HINGGA INVESTIGASI) DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 2 WELAHAN KABUPATEN JEPARA.

0 0 2

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL VIDEO PADA SISWA KELAS VIII B SEMESTER 2 SMP NEGERI 3 TEMPEL

0 0 248