43
self efficacy dengan skala tersebut. Hal ini selain bertujuan mengukur tingkat mathematics self efficacy kedua kelas, juga untuk mengetahui apakah ada
perbedaan setelah keduanya diberi perlakuan. Selanjutnya hasil pengukuran dianalisis untuk mengetahui tingkat mathematics self efficacy dari kedua kelas.
Hasil skala yang telah melewati uji coba dapat dilihat pada Lampiran 43.
3.4.2 Instrumen Tes Kemampun Pemecahan Masalah
3.4.2.1 Tahap Persiapan Uji Coba Soal
3.4.2.1.1 Materi dan Bentuk Tes Materi yang dipakai adalah materi pelajaran matematika kelas VII semester
genap yaitu materi segiempat sub bahasan jajargenjang dan persegi panjang. Perangkat tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kamampuan
pemecahan masalah dengan soal-soal berbentuk uraian. 3.4.2.1.2 Metode Penyusunan Perangkat Tes
Langkah-langkah yang dilakukan dalam menyusun perangkat tes adalah sebagai berikut.
1 Menentukan tujuan mengadakan tes.
2 Mengadakan pembatasan terhadap bahan yang akan ditentukan.
3 Membuat kisi-kisi soal.
4 Menentukan komposisi jenjang soal tingkat kesukaran.
5 Menentukan jumlah waktu yang diperlukan untuk mengerjakan tes.
6 Menentukan jumlah butir soal.
44
3.4.2.2 Tahap Pelaksanaan Uji Coba Soal
Untuk mengetahui mutu perangkat tes yang telah dibuat, soal-soal yang telah dibuat diujicobakan terlebih dahulu kepada peserta didik di luar sampel. Tes
uji coba dilakukan di kelas di luar sampel penelitian untuk menghindari biasnya hasil penelitian. Kelas yang digunakan sebagai uji coba soal adalah kelas VII-F.
Daftar nama peserta selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4. Kemudian hasil dari uji coba dianalisis dan siap digunakan untuk mengukur kemampuan
pemecahan masalah peserta didik dari kelompok penelitian jika memenuhi persyaratan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran soal dan daya beda soal.
3.4.2.3 Tahap Pemberian Tes pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Pengukuran tingkat kemampuan pemecahan masalah peserta didik dilakukan dengan jalan memberikan tes. Pelaksanaan tes kemampuan pemecahan
masalah dilakukan setelah peneliti selesai memberikan dua perlakuan pembelajaran yang berbeda bagi kedua kelas penelitian. Pengukuran kemampuan
pemecahan masalah merupakan salah satu bagian yang penting karena melalui pengukuran inilah akan diperoleh perbandingan hasil dari perlakuan yang
diberikan kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk menghindari kebocoran soal, maka tes kedua kelompok penelitian
dilaksanakan pada hari yang sama. Soal tes terdiri dari 9 butir dengan tipe soal berbentuk soal uraian. Soal tes kemampuan pemecahan masalah selengkapnya
dapat dilihat pada Lampiran 45.
45
3.5 Desain Penelitian
Desain penelitian yang akan dilakukan digambarkan dalam skema berikut.
Gambar 3.1. Desain Penelitian Keterangan:
KPM : Kemampuan Pemecahan Masalah MSE : Mathematics Self Efficacy
pemberian skala MSE awal
Populasi
Sampel menggunakan teknik cluster
random sampling
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
uji normalitas, homogenitas, dan kesamaan rata-rata sampel
Perlakuan 1 Perlakuan 2
Analisis Data
Penarikan Kesimpulan
Generalisasi pemberian skala
MSE dan tes KPM