Kerangka Pikir Penelitian KONSEP DASAR, LANDASAN TEORI, KAJIAN PUSTAKA,

SBY. Fokus penelitiannya dengan cara melakukan analisis teks terhadap ketiga metafungsi bahasa. Kemudian, ketiga metafungsi bahasa ini dikaitkan dengan konteks eksternal teks, yakni konteks situasi. Jadi, fokus penelitian ini adalah penelitian makna teks pidato kenegaraan Presiden Soeharto dan SBY berdasarkan leksikogramatika yang dikaji berdasarkan fungsi multivariat, yaitu fungsi eksperiensial, fungsi interpersonal dan fungsi tekstual dengan melibatkan konteks eksternal khususnya konteks situasi yang menyangkut medan wacana, sarana wacana dan pelibat wacana. Di sini, kelihatan bahwa pada umumnya kajian ketujuhnya tidak memfokuskan dimensi Interpersonal pada wacana baik wacana tulis maupun wacana lisan. Namun teori dan teknik analisis di atas dapat dijadikan inspirasi terkait dengan disertasi ini. Beberapa konsep yang sama dapat diadopsi dari analisis ini, antara lain, konsep yang berkaitan dengan analisis leksikogramatika dan cara penafsiran ideologinya. Seperti kajian Sinar 2002 cara penentuan sampel yang dipakai yaitu penentuan sampel melalui teknik persampelan pertimbangan peneliti the researcher’s judgement sampling technique dapat diaplikasikan pada disertasi ini. Persamaan disertasi ini dengan Sinar 2002 sama-sama wacana lisan, hanya saja Sinar memfokuskan kajiannya pada realisasi pengalaman sedangkan disertasi ini pada antarpersona.

2.4 Kerangka Pikir Penelitian

Kerangka pikir penelitian disertasi ini berupa abstraksi dan sintesis antara teori dan permasalahan penelitian yang dikaji. Dalam setiap interaksi antara Universitas Sumatera Utara pemakai bahasa, penutur guru dan siswa menggunakan bahasa untuk memapar ideasional, mempertukarkan interpersonal, dan merangkai atau mengorganisasikan pengalaman tekstual yang disebut metafungsi. Ketiga metafungsi itu memiliki status yang sama, tidak ada diantara ketiga metafungsi itu lebih penting dari lainnya. Ketiganya simultan relevan pada setiap stratum sistem linguistik. Pada penelitian ini makna interpersonal dalam wacana kelas dalam stratum tata bahasa, pada tingkat klausa, diversitas fungsionalnya direfleksikan ke dalam sistem modus interpersonal yang dapat digambarkan dalam kerangka pikir pada gambar 2.9 seperti berikut ini. Guru dan siswa berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Guru mentransformasi informasipengetahuan kepada siswa dan siswa sebagai penerima informasi. Transformasi informasipengetahuan dalam konteks kelas berupa teks yang merupakan sumber data. Dapat dijelaskan bahwa kegiatan transformasi ilmu di sekolah berbentuk verbal informasipengetahuan direalisasikan melalui ujaran atau kalimat atau proposisi. Ujaran yang digunakan khususnya pada komunikasi spontan akan menggambarkan kemampuan bahasa penggunanya. Pada produksi komunikasi dalam interaksi dalam kelas tergambar beraneka ragam fungsi ujartindak tutur, sistem klausa, struktur mood, dan modalitas sesuai dengan konteks. Peneliti menggunakan metode LSF untuk mengidentifikasi pilihan bahasa dalam teks. Universitas Sumatera Utara Makna Interpersonal SIMPULAN DAN SARAN Guru Siswa Wacana Kelas LSF Memberi Meminta Informasi BarangJasa Proposisi proposal Pernyataan Pertanyaan Penawaran Perintah Polar Kt Tanya Minor Major Indikatif Imperatif Deklaratif Interogatif YaTidak Kt Tanya Konteks Sosial Gambar 2.9: Kerangka Pikir Penelitian Universitas Sumatera Utara Pelibat dalam kegiatan transformasi ilmu atau pertukaran komunikasi itu antara guru dan siswa yang tujuannya adalah memberi dan menerima atau meminta dan diberi komoditas tertentu. Komoditas yang dipertukarkan dalam fungsi ujaran ini terbagi dua yaitu informasi dan barang dan jasa. Yang termasuk ke dalam informasi adalah pernyataan dan pertanyaan, sedangkan tawaran dan perintah termasuk ke dalam barang dan jasa. Kemudian pernyataan dan pertanyaan dianggap sebagai proposisi, dan tawaran dan perintah dianggap sebagai proposal. Dalam ujaran wacana kelas ada pilihan apakah klausa minor atau klausa major. Ujaran yang berasal dari modus sumber daya untuk menegosiasikan makna dalam percakapan bila klausa major yaitu apakah pilihannya jatuh pada indikatif atau imperatif. Bila indikatif yang dipilih, maka pilihannya harus salah satu apakah deklaratif atau interogatif. Begitu pula, bila interogatif yang dipilih, terdapat lagi pilihan lainnya, apakah interogatif itu akan berbentuk klausa tanya yang bersifat yatidak atau klausa tanya yang menggunakan kt tanya. Berdasarkan pilihan-pilihan yang dilakukan guru dan siswa, maka dapat diinterpretasikan makna interpersonal wacana kelas Pilihan bahasa dalam teks dapat ditunjukkan dengan besarnya tingkat kebutuhan penggunaan unsur-unsur yang dianalisis ditambah dengan analisis konteks sosial. Besarnya tingkat kebutuhan penggunaan itulah yang mengindikasikan sikap dan pandangan penutur. Sikap dan pandangan penutur sangat berkaitan. Seperti dikemukakan Setia 2008:108 bahwa sikap berhubungan dengan pendapatopini dengan keyakinan terhadap sebuah subjek yang diyakini penutur, sedangkan pandangan penutur berkaitan dengan sikap Universitas Sumatera Utara penutur tentang posisi yang diambil berkaitan dengan subjek berupa proposisi yang dibuat. Hasil analisis yang telah ditemukan secara keseluruhan merupakan temuan penelitian, setelah itu ditarik kesimpulan untuk diperoleh intisarinya mulai dari proses analisis hingga temuan akhir penelitian. Berdasarkan simpulan yang diperoleh diberikan saran-saran bagi pemerhati linguistik untuk menindaklanjuti penelitian yang belum tergarap dalam penelitian ini dan juga bahan bagi guru atau penentu kebijaksanaan pendidikan untuk menggunakan hasil penelitian ini. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Bogdan dan Biklen 1982 menyatakan bahwa penelitian kualitatif mempunyai ciri 1 menggunakan setting alamiah sebagai sumber data langsung dan peneliti sebagai instrumen utama, 2 bersifat deskriptif, 3 lebih memperhatikan proses dari pada hasil, 4 menganalisis data secara induktif, dan 5 makna meaning merupakan perhatian utama. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan deskripsi objektif tentang ujaran interpersonal dalam wacana kelas. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini dilakukan dengan mengambil data dari setting alamiah yang berupa kegiatan pembelajaran di kelas dan peneliti sendiri merupakan instrumen utama. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, namun untuk membantu deskripsi kualitatif digunakan juga data kuantitatif. Hasil analisis kuantitatif diuraikan dalam bentuk statistik sederhana berupa tabel dan persentase penggunaan unsur-unsur masalah yang diteliti, juga digunakan diagram untuk melihat tingkat perbandingan secara visual. Tujuannya adalah untuk penyediaan informasi tentang tingkat distribusi frekuensi peristiwa kebahasaan sesuai dengan aspek dan ciri yang terangkum dalam setiap masalah yang diteliti. Dengan kata lain, hal itu dilakukan untuk mengetahui tingkat dominasi dalam konteks yang ada. Universitas Sumatera Utara