klausa, dan siswa sebanyak 18 klausa. Pada WK2 guru merealisasikan klausa minor sebanyak 48 klausa sementara siswanya merealisasikan klausa minor
sebanyak 27 klausa. Teks WK3 begitu juga, guru menggunakan klausa minor sebanyak 14 klausa dan siswa sebanyak 6 klausa. Pada teks WK4 ditemukan
bahwa guru menggunakan klausa minor sebanyak 17 klausa dan siswa menggunakan klausa minor sebanyak 9 klausa. Guru menggunakan klausa minor
sebanyak 47 klausa dan siswa menggunakannya sebanyak 23 klausa, ini dijumpai pada teks WK5. Terakhir, dijumpai pada teks WK6 guru menggunakan klausa
minor sebanyak 57 klausa dan siswa sebanyak 21 klausa. Klausa minor tidak dapat dianalisis menurut jenis dan fungsinya, misalnya
tidak dapat dikategorikan ke dalam modus IND-DEK proposisi atau modus IMP proposal. Hal ini menunjukkan ciri teks lisan. Klausa minor lazim muncul pada
teks lisan non ilmiah. Hal ini menunjukkan bahwa sudut pandang jenis fungsi klausa ini berciri non ilmiah lisan.
5.1.6 Klausa Elipsis
Selain klausa minor ada juga dijumpai klausa elipsis yang terdapat pada setiap teks diteliti seperti pada teks WK1 ada 72 klausa elipsis digunakan guru
dan digunakan siswa berjumlah 108 klausa. Pada teks WK2 ditemukan sebanyak 32 klausa elipsis digunakan guru sementara siswa 113 klausa. Selanjutnya teks
WK3 ditemukan sebanyak 32 klausa elipsis dipergunakan guru dan dipergunakan siswa sebanyak 95 klausa. Kemudian teks WK4 ditemukan 43 klausa elipsis
dipergunakan guru dan siswa sebanyak 134 klausa. Begitu juga teks WK5 lebih
Universitas Sumatera Utara
banyak menggunakan klausa elipsis adalah siswa sebanyak 87 klausa sementara guru hanya menggunakan klausa minor sebanyak 22 klausa. Terakhir teks WK6,
ditemukan sebanyak 52 klausa elipsis dipergunakan guru sedangkan siswa sebanyak 85 klausa. Klausa elipsis lebih banyak digunakan siswa dibandingkan
guru. Bahkan seringkali siswa hanya didorong untuk menyelesaikan kalimat dengan menyebutkan kata terakhir dari sebuah klausa, seperti pada klausa WK1-8
[Setiap hari kita bisa membaca] Waspada, di koran bercetak miring dalam [...] merupakan klausa yang dilesapkan, atau bahkan hanya suku kata terakhir, seperti
pada WK2-4 [Perbedaan makna denotasi dan makna konotasi adalah dari segi, ya, penggunaan makna ka] ta bercetak miring dalam [...] merupakan klausa yang
dilesapkan. Bukti-bukti di atas menunjukkan bahwa guru begitu mendominasi
interaksi di dalam kelas. Dengan kata lain gurulah yang mengarahkan atau mengontrol interaksi. Seperti dikemukakan Sanjaya 2005 peran guru dalam
pembelajaran pada konteks KBK adalah sebagai 1 fasilitator, 2 manajer, 3 demonstrator, 4 administrator, 5 motivator, 6 organisator, dan 7 evaluator.
Dalam hal ini dapat diinterpretasikan bahwa guru berperan sebagai manajer di kelas.
5.2 Interpretasi Struktur Mood dalam Wacana Kelas 5.2.1 Variasi Struktur Mood
Pada umumnya, melalui struktur mood, derajat negosiasi dalam klausa dapat diungkapkan. Subjek merupakan unsur yang menjadi sumber negosiasi, dan
Universitas Sumatera Utara