Pada tabel 4.32 di atas dapat dijelaskan bahwa modulasi-keharusan dengan derajat tinggi berupa keterangan mood “harus”, dan modulasi-menengah dengan
derajat menengah berupa keterangan mood “mudah-mudahan”. Sedangkan modulasi-kecenderungan dengan derajat menengah berupa keterangan mood
“mau”, dan modulasi-kecenderungan dengan derajat rendah berupa keterangan mood “ingin”.
4.3.4 Modalitas dalam WK4
Hasil analisis pada teks WK4 ditemukakan sebanyak 108 100, klausa modalitas terdiri dari 26 24,07 klausa modalisasi dan 82 75,93 klausa
modulasi. Sebaran klausa modalitas ditemukan hanya modalitas-modalisasi saja yang ditemukan dari guru, sementara dari siswa tidak ditemukan. Modalitas-
modalisasi terdiri dari modalisasi-kemungkinan 15 dan modalisasi-keseringan 11, sedangkan modulasi-keharusan 34 dan modulasi-kecenderungan 48.
Secara lebih rinci, besarnya jumlah persentase jenis-jenis modalitas teks WK4 disajikan dalam tabel 4.33 berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.33 : Modalitas dalam teks WK4
Modalitas Modalisasi Modulasi
Nilai Kemungkinan
Keseringan Keharusan
Kecenderungan Guru Siswa Guru Siswa Guru Siswa Guru Siswa
Tinggi 1 0,93
- 6 5,56
1 0,93
32 29,63
1 0,93
- - Menen
gah 8
7,41 - 4
3,70 - 2
1,85 - 46
42,59 -
Rendah 6 5,56
- 1 0,93
- - 2 1,85
- Total 15
13,89 - 10
9,26 1
0,93 34
31,48 I
0,93 48
44,44 -
Pada analisis teks WK4 ditemukan klausa modalitas-modulasi sebanyak 82 75,92 klausa, merupakan klausa modalitas yang dominan kemunculannya.
Klausa modalitas-modulasi ini mengindikasikan fungsi semantik klausa yang sifatnya imperatif dengan fungsi untuk mengekspresikan sikap pembicara
terhadap aksi atau tindakan dilakukan. Selain itu ditemukan sebanyak 26 24,08 pemakaian modalitas-modalisasi, berdasarkan fungsi semantik
merupakan klausa yang berfungsi sebagai pertukaran informasi proposisi terhadap ekspresi sikap pembicara terhadap pernyataan diungkapkan terkait
dengan bagaimana cara pengungkapan penilaian pembicara tentang kemungkinan dan kebiasaankeseringan.
Modalitas yang dominan pada teks WK4 merupakan modalitas-modulasi dengan sebarannya terdiri dari modulasi-keharusan 31,48 dan modulasi-
kecenderungan 44,44. Modulasi-kecenderungan digunakan guru untuk mempertukarkan pengalamannya dengan pendengarsiswa. Dominasi modulasi
Universitas Sumatera Utara
dalam teks WK4 cukup signifikan kemunculannya, menunjukkan fungsi semantik klausa dengan sifatnya yang imperatif sebagai ekspresi sikap pembicara terhadap
tindakan atau aksi yang dilakukan dengan cara pengungkapan penilaian pembicara tentang keharusan atau obligasi, kecenderungan atau inklinasi cukup
tinggi. Dalam teks WK4 ini modalitas-modulasi dengan jenis kecenderungan
dengan derajat menengah mendominasi keseluruhan modalitas 46 44,44, diikuti keharusan dengan derajat tinggi sebanyak 32 29,63 serta
kecenderungan dengan derajat rendah dan keharusan dengan derajat menengah masing-masing 2. Pada teks WK4 ini ditemukan secara berurut kecenderungan
dengan derajat menengah menempati urutan kesatu, diikuti dengan keharusan dengan derajat tinggi pada urutan kedua. Hal ini mengindikasikan adanya
perbedaan pemakaian modulasi sebagai proposal kecenderungan dengan derajat menengah ke bawah disebut merupakan urutan pertama dan disebut urutan kedua
merupakan modulasi proposal keharusan dengan derajat menengah ke atas. Selain itu, sebagaimana terlihat pada tabel 4.33 di atas, modalisasi
kemungkinan-menengah menempati urutan pertama 7,41, kemudian keseringan tinggi dan kemungkinan rendah menempati urutan kedua sama-sama
5,56, pada urutan ketiga merupakan keseringan menengah 3,70. Sementara modalisasi kemungkinan tinggi dan keseringan rendah masing-masing 0,93.
Hanya 0,93 merupakan modalitas jenis keseringan dengan derajat menengah yang digunakan siswa dalam mempertukarkan pengalamannya. Modalisasi
kemungkinan menengah pada urutan pertama dan modalisasi kemungkinan
Universitas Sumatera Utara
rendah menempati urutan kedua mengindikasikan bahwa keterjadian sesuatu sebagaimana dinyatakan pada teks WK4 cenderung kemungkinan terjadinya
menengah ke bawah. Begitu juga modalisasi keseringan tinggi menempati urutan kedua dan modalisasi keseringan menengah pada urutan ketiga mengindikasikan
bahwa beberapa halperistiwa tertentu seperti dinyatakan pada teks WK4 mencapai intensitas tinggi selalu dan biasa terjadi contoh disajikan pada bagian
analisis di bawah ini. Berikut ini, beberapa contoh klausa modalitas-modalisasi kemungkinan
dengan derajat tinggi, menengah dan rendah sedangkan keseringan dengan derajat tinggi dan menengah dan modalitas-modulasi keharusan dengan derajat tinggi
dan kecenderungan dengan derajat menengah dan rendah diperoleh dari WK4 yang diambil secara acak. Penulisan bercetak tebal merupakan modalitas
Tabel 4.34: Contoh Modalitas Teks WK4 Modalitas Nilai
Realisasi Kemungkin
an Tinggi
Menengah
Rendah
Guru : [142] Mesti ada di sini Guru : [178] Nanti kita akan kerjakan apa yang
diperintahkan pada buku itu.
Guru : [240] Ceritanya berkisar kira-kira berapa
halaman? Keseringan Tinggi
Menengah
Rendah
Guru : [148] Setiap hari Kamis pegawai memakai
baju berwarna putih
Siswa : [147] Setiap hari Kamis pegawai memakai
baju berwarna putih
Guru : [365] Jadi ada kalanya biasanya di soal itu
kita tahu setting itu mengenai tempat saja.
Guru : [904] Sekali-kali berita ya kan.
Universitas Sumatera Utara
Keharusan Tinggi
Menengah
Guru : [48] Inilah yang harus kamu hafal untuk
memahami silogisme
Siswa : [755] ‘Kita patut mengubah perilaku
membuang sampah di sembarang
Guru : [747] Yang c, kita hendaknya
mengkonsumsi ikan Kecenderu
ngan Menengah
Guru : [322a] tapi kalau kita ingin menulis sebuah
cerpen ini hal yang paling pokok, hal yang paling dasar, ya..
Dari tabel 4.34 di atas dapat diterangkan bahwa modalisasi-kemungkinan dengan derajat tinggi seperti terlihat pada contoh klausa WK4-142 digunakan
untuk menunjukkan kemungkinan yang tinggi ada di sini. Pada klausa WK4-178 modalisasi-kemungkinan dengan derajat menengah digunakan untuk menyatakan
bahwa kemungkinan “nanti kita akan kerjakan apa yang diperintahkan pada buku itu”. Pada klausa WK4-240 modalisasi-kemungkinan dengan derajat rendah
digunakan untuk menanyakan kemungkinan ceritanya berapa halaman. Demikian pula modulasi-keseringan dengan derajat tinggi pada klausa WK4-147 dan WK4-
148 digunakan untuk menunjukkan tingginya frekuensi terjadi karena “setiap hari
Kamis pegawai memakai baju berwarna putih”. Modalisasi-keseringan dengan derajat menengah pada klausa WK4-365 digunakan untuk menyatakan frekuensi
yang biasa diketahui soal setting itu mengenai tempat saja. Klausa WK4-904 modalisasi-keseringan dengan derajat rendah digunakan untuk menyatakan
frekuensi rendah membaca atau mendengar berita. Di bagian lain, modulasi-keharusan dengan derajat tinggi pada klausa
WK4-48 digunakan untuk mengungkapkan keyakinan harus dihafal rumus PU
Universitas Sumatera Utara
umum sama dengan B, PK sama dengan A untuk memahami silogisme. Begitu juga pada klausa WK4-755 digunakan untuk mengungkapkan keyakinan bahwa
“Kita patut mengubah perilaku membuang sampah di sembarang tempat”. Pada klausa WK4-747 modulasi keharusan dengan derajat rendah digunakan untuk
menyatakan keyakinan rendah bahwa jawaban c adalah “hendaknya mengkonsumsi ikan”. Pada klausa WK4-322a modulasi-kecenderungan dengan
derajat menengah digunakan untuk mgungkapkan kemauan menulis sebuah cerpen.
Berikut ini merupakan sebaran modalisasi baik kemungkinan maupun keseringankebiasaan disajikan pada tabel 4.35 berikut.
Tabel 4.35: Sebaran Modalisasi Keterangan: Angka dalam kurung adalah nomor klausa
Teks Kemungkinan Keseringan
WK4 Tinggi:
mesti ada 142
Menengah:
akan membahas 173 akan kerjakan 178
akan berisi 798 akan menjadi 840
Tinggi:
sering kita jumpai 62a sering kita jumpai 124
sering muncul 175 sering muncul 460
selalu terjadi 456 setiap hari Kamis 147
setiap hari Kamis 148
Menengah:
biasanya tema 341 biasanya disoal itu 365
biasanya apa 408 biasakan harus membawa
Universitas Sumatera Utara
akan ketinggalan 964 mungkin yang perlu dipahami
183
mungkin datang 215 mungkin menurutnya 219
Rendah:
berkisar kira-kira 240 kira-kira untuk mengenai 385
kira-kira apa 402b kira-kira biasanya 408
kira-kira bagaimana 490 kira-kira bagaimana 471a
866
ya kan question taq 359,
799, 806, 811, 842, 844, 849, 879, 901, 903b,
904, 906, 908, 912, 918, 924, 931d, 933, 934,
953, 957, 995, 996a, 996b, 997b, 998a, 1006,
1012, 1028, 1033b, 1042
Rendah:
sekali-kali berita 904
Sebaran penggunaan modalisasi baik kemungkinan maupun keseringan pada teks WK4 yang disajikan pada tabel 4.35 di atas. Pada jenis modalisasi-
kemungkinan dengan derajat tinggi berupa keterangan mood ”mesti”, modalisasi kemungkinan dengan derajat menengah berupa keterangan mood ”akan” dan
”mungkin”, sedangkan modalisasi kemungkinan dengan derajat rendah berupa keterangan mood ”berkisar kira-kira”. Pada modalisasi keseringan dengan derajat
tinggi berupa keterangan mood ”sering”, ”setiap” dan ”selalu”, sedangkan keseringan menengah berupa keterangan mood ”biasa” dan ”ya kan” Question
taq dan modalisasi keseringan dengan derajat rendah berupa keterangan mood ”sekali-kali”.
Universitas Sumatera Utara
Tabel berikut ini merupakan gambaran sebaran modulasi jenis keharusan dan kecenderungan.
Tabel 4.36: Sebaran Modulasi Keterangan: Angka dalam kurung adalah nomor klausa
Teks Keharusan Kecenderungan
WK4 Tinggi: harus mampu mengidentifikasi
3a
harus paham 176 harus keduanya 19b
harus berdasarkan 28b harus hafal 48
harus disertai 64b harus dengan fakta 67b
harus disertai 67c harus berupa fakta 68e
harus berupa fakta 73b harus tahu 78
harus satu orang 105a harus disebutkan 106
harus dipahami 130 harus ketahui juga 190
harus tahu dulu 222 harus tahu semua 378
harus tahu keadaan 469b harus tahu 471a
harus tahu 471b harus pasif 692a
harus semangat 820 harus belajar 830
Tinggi:
Universitas Sumatera Utara
harus membawa 866 harus dapat 944a
harus bisa bersatu 946 harus memiliki 955
harus sudah selesai 985 harus meyakinkan 1007b
perlu diingat 56 perlu kita pahami 77
perlu ketahui dulu 169b patut mengubah 755
Menengah:
hendaknya mengkonsumsi 747 hendaknya dikonsumsi 749
Rendah: Menengah:
mau kita sampaikan 390c mau ditanya 422
mau ibu tanya 459
Rendah:
ingin menulis 322c ingin menceritakan 469a
Sebaran penggunaan modulasi baik keharusan maupun kecenderungan pada teks WK4 disajikan pada tabel 4.36 di atas pada jenis modulasi-keharusan
dengan derajat tinggi berupa keterangan mood ”harus”, ”perlu”, dan ”patut”. Modalisasi-kecenderungan dengan derajat menengah berupa keterangan mood
”mau”, sedangkan modulasi-kecenderungan dengan derajat rendah berupa keterangan mood ”ingin”.
Universitas Sumatera Utara
4.3.5 Modalitas dalam WK5