klausa interogatif. Berikut ini interpretasi dari hasil analisis sistem klausa
indikatif.
5.5.1.1 Modus Indikatif-Deklaratif
Ujaran interpersonal yang direalisasikan oleh sistem modus dapat dijelaskan sebagai berikut. Hasil analisis ditemukan modus berjenis IND-DEK
digunakan guru sebanyak 42,3 pada teks WK1, 57,54 pada teks WK2, 60,05 pada teks WK3, 57,48 pada WK4, 44,69 pada WK5, dan 46,50 pada WK6,
sedangkan modus IND-DEK digunakan siswa 30,02 pada WK1, 21,31 pada WK2, 13,93 pada WK3, 23,46 pada WK4, 25,50 pada WK5, dan 20,85
pada WK6. Berdasarkan temuan modus dalam masing-masing teks yang didominasi oleh modus deklaratif memunculkan interpretasi makna bahwa guru
secara dominan banyak memberi informasi proposisi-memberi atas berbagai peritiwa yang terjadi atau berbagai pengetahuan melalui kegiatan belajar-
mengajar dijadikan data penelitian ini dibandingkan siswa, ini menunjukkan bahwa lebih banyak guru berperan memberi informasi dibandingkan siswa.
Menonjolnya pemakaian modus IND-DEK pada guru merupakan sesuatu yang sangat lazim dalam hampir semuakebanyakan teks, karena secara umum fungsi
modus IND-DEK berfungsi sebagai proposisi – memberi informasi yang disampaikan pembicara kepada mitra bicara interlocutor.
Jenis dan fungsi klausa pada wacana kelas didominasi oleh modus deklaratif menginterpretasikan bahwa pembicara secara dominan banyak memberi
informasi proposisi – memberi atas berbagai peristiwa terjadi atau berbagai
Universitas Sumatera Utara
kegiatan dilaksanakan oleh masing-masing pembicara terepresentasi melalui teks verbal dan ditransliterasi menjadi teks tulis yang dijadikan data penelitian ini.
Melalui dominasi modus deklaratif, pembicara memaparkan hal-hal berisi informasi menyangkut berbagai aspek keilmuan khususnya bahasa Indonesia.
Informasi ini bertujuan agar pendengar mengetahui berbagai hal atau peristiwa terkait dengan isi informasi tersebut. Hal ini berarti bahwa pembicara berperan
sebagai penyedia informasi. Dalam hal ini proposisi memberi direalisasikan oleh fungsi modus deklaratif, pembicara membuat pernyataan sebagai pemberi
informasi dan memposisikan pendengar sebagai orang yang menerima pernyataan Eggins, 2004.
Kenyataan ini menunjukkan ujaran interpersonal klausa-klausa tersebut memberikan informasi sesuai dengan pokok persoalan dibicarakan di dalam teks-
teks tersebut. Dalam kaitannya dengan wacana kelas terlihat disini fungsi guru sebagai pemberi informasiilmu sangat dominan dibandingkan dengan
pendengarsiswa. Namun begitu sudah terlihat keterlibatan siswa dalam interaksi di dalam kelas dengan adanya modus deklaratif direpresentasikan siswa.
Walaupun dalam KBK Kurikulum Berbasis Kompetensi pembelajaran harus berpusat pada siswa, dengan kata lain siswa harus lebih aktif dari pada guru,
sedangkan guru hanya sebagai fasilitator saja. Anonim, 2002.
Pada proses interaksi terjadi antara guru dan siswa atau penutur dan pendengar, klausa mengemban fungsi sebagai sumber leksikogramatika
digunakan untuk menegosiasikan makna. Cara melakukan negosiasi apakah proposal-meminta atau proposisi-memberi akan mengakibatkan perbedaan posisi
Universitas Sumatera Utara
guru dan siswa dan penutur atau pendengar. Seperti ditemukan pada setiap teks diteliti bahwa modus IND-DEK dominan digunakan oleh guru daripada siswa,
diinterpretasikan bahwa adanya perbedaan posisi guru dengan siswa. Terlihat bahwa posisi guru lebih tinggi dari siswa karena guru lebih banyak membuat
fungsi ujar baca: lebih banyak berbicara dibandingkan dengan siswa. Banyaknya fungsi ujar menunjukkan guru cenderung mengaplikasikan kekuasaannya di
dalam kelas, tampaknya dengan memanfaatkan posisinya baik sebagai manajer kelas maupun sebagai pemegang otoritas keilmuan.
5.1.2 Modus Indikatif-Deklaratif -