konteks dimana bahasa tersebut digunakan. Konsekuensinya, pengkajian bahasa tidak hanya dari segi bahasanya saja tetapi juga di luar bahasa yang ada
relevansinya potensial untuk diteliti dan dianalisis.
2.2.3. Perbedaan antara Tatabahasa Formal dan Tatabahasa Fungsional
Pada bagian di atas telah dikemukakan pengertian teori LSF dan alasan dipilihnya teori LSF sebagai landasan analisis data pada penelitian ini, maka pada
bagian ini akan dibahas perbedaan tatabahasa formal dan tatabahasa fungsional, dan terakhir penjelasan tentang tatabahasa LSF yang merupakan tatabahasa
fungsional. Tatabahasa formal merupakan tatabahasa yang mengikuti aliran tatabahasa
tradisional atau tatabahasa yang lebih memilih ujaran atau tulisan yang mempelajari seperangkat aturan kebenaran Quirk dkk, 1985. Tatabahasa
tradisional mengklasifikasi kata menjadi kelas kata benda, kata ganti orang, kata kerja, kata depan, kata sifat, kata keterangan, dan kata penghubung. Kelas kata ini
juga sebagai bagian dari ujaran yang berdasarkan semantik, misalnya kata kerja merupakan kata aksi. Tatabahasa formal lebih kepada tatabahasa tradisional.
Tatabahasa tradisional umumnya dalam menganalisis tidak lebih dari hanya menguraikan kalimat-kalimat untuk diidentifikasi bagian dari ujarannya kelas
kata. Analisis ini tidak memberikan tuntunan untuk memahami hubungan antara bahasa dan konteks sosial. Lagi pula, kalimat dikaji tanpa dihubungkan dengan
konteks pemakaiannya.
Universitas Sumatera Utara
Pendekatan fungsional untuk mengkaji bahasa, yang disebut dengan pendekatan Linguistik Sistemik Fungsional LSF juga menguraikan kalimat-
kalimat. Lock 1996:3 mengemukakan bahwa kajian dasar analisis tatabahasa fungsional adalah memahami bagaimana tatabahasa bekerja sebagai sumber untuk
membuat dan mengganti makna. Halliday menunjukkan bahwa tatabahasa tidak dikembangkan dalam
isolasi dan makna direalisasi dalam konteks situasi. Tatabahasa dalam LSF diarahkan dalam semantik. Halliday 1996:7 mengemukakan bahwa fungsi
bahasa manusia ada dua jenis yaitu ‘bahasa membentuk pengalaman manusia dan fungsi tatabahasa adalah menafsirkan’. ‘Bahasa membentuk proses sosial dan
fungsi tatabahasa adalah membawa proses itu dan dikemukakan melalui makna’. Dengan kata lain, tatabahasa mentransformasi pengalaman ke dalam
makna. Selanjutnya Halliday 1996: 8 35 menambahkan bahwa tatabahasa adalah teori pengalaman manusia dan tatabahasa adalah sebuah teori umum
pengalaman; oleh karena itu, membangun sebuah teori tentang tatabahasa adalah seperti memahami bagaimana tatabahasa membangun teori pengalaman manusia.
Dengan demikian, tatabahasa yang ditemukan pada penelitian ini diharapkan dapat membangun teori tatabahasa dalam pengalaman penggunaan bahasa di
kelas.
2.2.4 Orientasi Teori 1: Latar Belakang Teori