Realisasi Ujaran Interpersonal Sistem Modus

2.2.5.3 Kerangka Kerja Analisis Interpersonal

Pada bagian ini akan dikemukakan kontribusi Halliday 1994, 2004, Thompson 1996, dan Eggins 1994 untuk kerangka kerja penelitian ini. Peran Halliday dalam kerangka kerja ini adalah tiga metafungsi bahasa, satu diantaranya merupakan kajian dalam penelitian ini. Selain kontribusi Halliday 1994, 2004, ide Thompson 1996 dan Eggins 1994 juga dimasukkan dalam analisis data. Thompson mengemukakan peran yang dilakukan modus dalam interaksi sebagai referensi utama untuk konsep keinteraktifan, sementara pandangan Eggins 1994 merupakan pendekatan dalam mengkaji hubungan antara interaksi dan tatabahasa.

2.2.5.3.1 Realisasi Ujaran Interpersonal

Ujaran interpersonal ialah makna yang tercipta sebagai hasil dari realisasi unsur-unsur leksikogramatika yang digunakan untuk melakukan aksi terhadap orang lain. Unsur-unsur tersebut berfungsi untuk menyatakan, memaparkan, dan menjaga hubungan sosial di antara para pengguna bahasa. Ujaran ini direalisasikan terutama melalui penggunaan bentuk-bentuk sapaan vokatif, bentuk-bentuk tuturan, modalitas, dan sebagainya, dengan struktur yang bersifat prosodik Martin, 1992: 10-11,21. Pada pembahasan sebelumnya dikemukakan bahwa makna interpersonal diekspresikan oleh makna fitur leksikogramatikal, dan juga dipengaruhi oleh faktor-faktor dalam konteks situasi. Dengan demikian ujaran interpersonal Universitas Sumatera Utara cenderung menjadi kumulatif dan diekspresikan dalam sebuah klausa, dalam arti bahwa perbedaan kontribusi konstituen yang membedakan nuansa makna. Tataran kelompok kata dan klausa ujaran interpersonal diungkapkan dengan memilih sistem klausa, fungsi klausa, dan struktur mood dan residu.

2.2.5.3.2 Sistem Modus

Klausa dalam tatabahasa tradisional diartikan sebagai satuan gramatika yang terdiri dari subjek, predikat baik disertai objek, pelengkap dan keterangan ataupun tidak. Berbeda dengan tatabahasa Fungsional Sistemik LSF bahwa klausa adalah unit basis dalam pengungkapan makna. Seperti yang dikemukakan oleh Bloor dan Bloor 1995:7 bahwa klausa itu sendiri mempunyai tempat yang khusus untuk mengungkapkan makna. Klausa pada lingkup interpersonal dipandang sebagai sumber leksikogramatika yang digunakan untuk mengorganisasikan proses interaksi yang melibatkan penulis dan penutur atau pembaca dan pendengar Halliday, 1985; 68- 100. Dalam kapasitas ini, klausa dinyatakan dengan jenis-jenis klausa modus seperti terlihat pada gambar 2.5 Sebagai berikut. Tanda anak panah horizontal → berarti “pilihan” dan tanda panah miring ke bawah berarti “direalisasikan oleh” atau “direalisasikan menjadi”. Deklaratif Kita belajar bahasa. Indikatif Interogatif Polar Belajar bahasakah kita? Modus Tanya Apa pelajaran kita? Imperatif Belajar bahasalah Gambar 2.5: Jenis-Jenis Klausa Universitas Sumatera Utara

2.2.5.3.3 Fungsi Modus