utama adalah makna, yang digolongkan berdasarkan jenis modalitas dan nilai yang dikandung yakni tinggi, menengah, dan rendah.
4.3.1 Modalitas dalam WK1
Setelah dianalisis diperoleh modalitas pada teks WK1 sebanyak 83 dengan sebarannya modalitas-modalisasi sebanyak 40 berasal dari guru dan dari siswa
sebanyak 8, sedangkan modalitas-modulasi yang berasal dari guru sebanyak 23 dan dari siswa sebanyak 12. modalitas-modalisasi terbagi atas dua yaitu
modalisasi-kemungkinan dari guru 35 dan siswa 7. Modalisasi keseringan dari guru sebanyak 5 dan siswa sebanyak 1. Kemudian Modulasi juga terbagi atas dua
juga yaitu modulasi-keharusan yang berasal dari guru sebanyak 10 dan dari siswa sebanyak 7. kemudian modulasi-kecenderungan dari guru sebanyak 13, dan dari
siswa sebanyak 5. Secara lebih rinci, besarnya jumlah persentase jenis-jenis modalitas pada
teks WK1 disajikan dalam tabel 4.21 berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.21 : Modalitas dalam teks WK1
Modalitas Modalisasi Modulasi
Nilai Kemungkinan
Keseringan Keharusan
Kecenderungan Guru Siswa Guru Siswa Guru Siswa Guru Siswa
Tinggi 1 1,20
- 3 3,61
1 1,20
10 12,05
7 8,43
- -
Menenga h
32 38,55
7 8,43
2 2,41
- - - 12 14,46
-
Rendah 2 2,41
- - - - - 1 1,20
5 6,02
Total 35 42,17
7 8,43
5 6,02
1 1,20
10 12,05
7 8,43
13 15,66
5 6,02
Pada teks WK1 ditemukan bahwa modalisasi-kemungkinan mendominasi keseluruhan modalitas 42,17 direalisasikan guru dan siswa merealisasikannya
sebanyak 8,43. Secara lebih rinci dapat dibagi secara berurutan sesuai dengan tingkat frekuensinya. Pertama, modalisasi-kemungkinan dengan derajat menegah
sebanyak 38,55. Peringkat kedua, modalisasi-kemungkinan dengan derajat rendah sebanyak 2,41. Ketiga, modalisasi-kemungkinan dengan derajat tinggi
sebanyak 1,20. Sementara siswa hanya merealisasikan modalisasi-kemungkinan dengan derajat menengah sebanyak 8,43.
Dominasi modalisasi-kemungkinan dikemukakan guru dengan derajat menengah cukup signifikan kemunculannya menunjukkan fungsi semantik klausa
sebagai pertukaran informasi proposisi atas ekspresi pembicara terhadap apa
Universitas Sumatera Utara
yang dikemukakannya. Berkaitan dengan pengungkapannya mengindikasikan kemungkinan terjadinya atau tingkat kepastian terjadinya menengah atau sedang-
sedang saja. Selanjutnya,
modalitas yang
digunakan lebih banyak setelah modalisasi- kemungkinan adalah modulasi kecenderungan sebanyak 15,66 direalisasikan
guru dan direalisasikan siswa sebanyak 6,02. Modulasi-kecenderungan dengan derajat menengah terbanyak di antara keseluruhan modulasi-kecenderungan yaitu
14,46. Kemudian, modulasi-kecenderungan rendah sebanyak 1,20, sementara siswa dalam merealisasikan modulasi-kecenderungan dengan derajat rendah
sebanyak 6,02. Dalam mempertukarkan pengalamannya menunjukkan fungsi semantik klausa mengindikasikan kecenderungan adanya kemauan untuk
melakukan suatu aksi penawaran dengan derajat menengah ke bawah diarahkan kepada pendengar.
Berikutnya ditemukan
pertukaran pengalaman yang dilakukan adalah
modulasi-keharusan sebanyak 12,05 direalisasikan guru, dengan rincian modulasi-keharusan dengan derajat tinggi sebanyak 12,05, sedangkan dari siswa
sebanyak 8,43. Dari temuan ini diindikasikan dalam mempertukarkan pengalamannya menunjukkan fungsi semantik klausa adalah suatu aksi yang
diharapkan pembicara kepada pendengar merupakan keharusan atau kewajiban. Setelah itu, Modalisasi-keseringan yang merupakan modalitas yang paling
sedikit ditemukan. Modalisasi-keseringan ditemukan sebanyak 6,02 dari guru dan dari siswa 1,20, dengan rincian modalisasi-keseringan dengan derajat tinggi
3,61 dan modalisasi-keseringan dengan derajat menengah sebanyak 2,41.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan siswa merealisasikan modalisasi-keseringan dengan derajat tinggi saja yang ada yaitu sebanyak 1,20. Dari temuan ini diindikasikan bahwa adanya
intensitas keterjadian sesuatu sebagaimana dinyatakan pada teks WK1 cenderung sering atau selalu terjadi.
Berikut ini, beberapa contoh klausa modalitas-modalisasi kemungkinan dengan derajat tinggi, menengah dan rendah, sedangkan keseringan dengan
derajat tinggi dan menengah dan modalitas-modulasi keharusan dengan derajat tinggi dan kecenderungan dengan derajat menengah dan rendah diperoleh dari
WK1 yang diambil secara acak. Penulisan bercetak tebal merupakan modalitas. Tabel 4.22: Contoh Modalitas Teks WK1
Modalitas Nilai Realisasi
Kemungkin an
Tinggi Menengah
Rendah
Guru : [622] Ya, mesti berkaitan masalahnya. Guru : [6] Baik, sebelum saya jelaskan, mungkin
ada yang bisa menjelaskan apa yang dimaksud dengan tajuk rencana atau editorial.
Siswa : [415] Kami dari kelompok 1 akan
mempresentasikan hasil kerja kami.
Guru : [375] Jadi, kira-kira seperti ini ya tentukan
pokok permasalahannya. Keseringan Tinggi
Menengah
Guru : [463] Jalan sering rusak karena banjir.
Siswa : [491] Baiklah saya akan mencoba menjawab
dari kelompok 7, ”karena jalan selalu
dilewati setiap hari oleh masyarakat jadi
jalan harus berjalan lancar, oleh karenanya jalan harus diprioritaskan”.
Guru : [505] Itu untuk menghindari jalan jangan
lekas makin parah biasanya masyarakat
Universitas Sumatera Utara
berpartisipasi. Keharusan
Tinggi Guru : [496] Maka itulah yang harus diprioritaskan
karena jalan sebagai yang utama
Siswa : [420] Jalan yang satu jalur harusnya
menjadi dua bagian, yang pertama untuk mengangkut barang dan satu lagi untuk jalan
pribadi. Kecenderu
ngan Menengah
Rendah
Guru : [825] Misalnya kita mau menulis riwayat Ir.
Soekarno, tapi ia sudah meninggal lalu bagaimana?
Guru: [1133] Ya, pemberontakan oleh PKI yang ingin mengganti Pancasila dengan apa, apa?
Siswa: [411] Kami dari kelompok 1 ingin
mempresentasikan hasil kerja kami.
Dari tabel 4.22 dapat dijelaskan bahwa modalisasi-kemungkinan dengan derajat tinggi pada klausa WK1-68 digunakan guru untuk menyatakan bahwa
tingkat kepastian berkaitan masalahnya sangat tinggi. Sementara itu, pada klausa WK1-6 modalisasi kemungkinan dengan derajat menengah menunjukkan bahwa
dimungkinkan ada yang bisa menjelaskan tajuk rencana atau editorial. Demikian pula pada klausa WK1-415 siswa kemungkinan akan mempresentasikan hasil
kerjanya. Juga pada klausa WK1-375 modalisasi-kemungkinan dengan derajat rendah digunakan guru untuk menyatakan kemungkinan atau kepastian yang
rendah cara menentukan pokok persoalannya. Selain itu, contoh modalisasi-keseringan dengan derajat tinggi pada klausa
WK1-463 digunakan guru untuk menunjukkan tingginya frekuensi yang terjadi jalan rusak karena banjir. Kemudian pada klausa WK1-491 modalisasi-keseringan
Universitas Sumatera Utara
dengan derajat menengah digunakan guru untuk menunjukkan bahwa biasanya untuk menghindari jalan jangan lekas makin parah biasanya masyarakat
berpartisipasi. Begitu juga klausa WK1-491b digunakan siswa untuk menyatakan jalan selalu dilewati setiap hari oleh masyarakat.
Selanjutnya, pada klausa WK1-496 modulasi-keharusan dengan derajat tinggi digunakan guru untuk menunjukkan pesan imperatif sebagai tindakan untuk
membuat jalan harus diprioritaskan karena jalan sebagai yang utama. Demikian pula, pada klausa WK1-420 modulasi-keharusan dengan derajat tinggi digunakan
siswa untuk menunjukkan bahwa pesan imperatif sebagai tindakan untuk membuat jalan yang satu jalur harusnya menjadi dua bagian, yang pertama untuk
mengangkut barang dan satu lagi untuk jalan pribadi. Kemudian contoh pada klausa WK1-825, modulasi-kecenderungan dengan
derajat menengah digunakan guru untuk menunjukkan keinginankecenderungan melakukan sesuatu masih pada derajat menengah “kita mau menulis riwayat Ir.
Soekarno”. Juga klausa WK1-1133 modulasi-kecenderungan dengan derajat rendah digunakan guru untuk menunjukkan bahwa ada keinginan pemberontak
PKI mengganti Pancasila. Begitu juga klausa WK1-411 digunakan siswa untuk menyatakan bahwa ada keinginan mempresentasikan hasil kerjanya.
Berikut ini merupakan sebaran modalisasi baik kemungkinan maupun keseringankebiasaan disajikan pada tabel 3.36 berikut.
Tabel 4.23: Sebaran Modalisasi Keterangan: Angka dalam kurung adalah nomor klausa
Teks Kemungkinan Keseringan
WK1 Tinggi: Tinggi:
Universitas Sumatera Utara
mesti berkaitan 622
Menengah:
mungkin ada 6 akan membicarakan 4
akan melihat 14 akan saya bagi 24b
akan melakukan 33 akan bisa membangun 290
akan terpusat 292 akan tertuju 309
akan banyak mengucur 310 akan diberikan 311a
akan semakin banyak 311b akan berlayar 330a
akan ditegur 336b akan kita pilih 348
akan mengawasi 349 akan dijawab 444b
akan menjawab 446 akan menjawab 449
akan mencoba 491a akan menjawab 502a
akan mempresentasikan 536 akan memberikan 634
akan membicarakan 655 akan menjawab 692
akan dipindahkan 729 sering rusak 463
sering muncul 1168 selalu dilewati 491
selalu ditutupi 890c
Menengah:
biasanya masyarakat 505 biasanya satu bait 1168
Universitas Sumatera Utara
akan menjawab 750 akan pindah 752
akan dipindahkan 754 akan dipindahkan 755
akan menjawab 761 akan menjawab 768
akan menginformasikan 884b akan penuh 890b
akan penuh 900 akan keluar 942c
akan mencontoh 990b akan mati 1104
akan mempresentasikan 415 sebanyak mungkin 418
Rendah:
Sekitar dua puluh empat hari
32
Kira-kira seperti ini 375
Rendah:
Pada tabel 4.23 di atas ditemukan bahwa modalisasi kemungkinan dengan derajat rendah hanya menggunakan keterangan mood ”mesti”, derajat menengah
menggunakan finit ”mungkin” dan ”akan”, sedangkan derajat menengah menggunakan keterangan mood ”sekarang” dan ”kira-kira”, kemudian derajat
rendah menggunakan keterangan mood ”sekitar” dan ”kira-kira”. Sementara itu, modalisasi keseringan dengan derajat tinggi menggunakan keterangan mood
”sering” dan ”selalu”, kemudian derajat menengah menggunakan keterangan mood ”biasanya”.
Universitas Sumatera Utara
Tabel berikut ini merupakan gambaran sebaran modulasi jenis keharusan dan kecenderungan.
Tabel 4.24: Sebaran Modulasi Keterangan: Angka dalam kurung adalah nomor klausa
Teks Keharusan Kecenderungan
WK1 Tinggi: harusnya menjadi 420
harus memperhatikan 421 harus dibersihkan 450
harus mengadakan 459 harus dibersihkan 464b
harus berjalan lancar 491c harus diprioritaskan 493
harus diprioritaskan 496 harus diutamakan 497
harus mengantisipasi 502c harus bayar 599
harus sekolah 601b harus berhenti 620a
harus langsung menjumpai
822b
harus saya katakan 894b harus merdeka 1000a
harus segera diatasi 542
Menengah: Tinggi:
Menengah:
mau menambahkan 270 mau dibawa 345b
mau bertanya 357 mau bertanya 512
Universitas Sumatera Utara
Rendah:
mau sekolah 619a mau bertanya 681
mau mengajukan 734 mau menulis 825a
mau mencari 938 mau merdeka 1067b
mau hijrah 1098 mau ke Amerika 1105
Rendah:
ingin mempresentasikan 411 ingin bertanya 422
ingin bertanya 429a ingin bertanya 439
ingin membahas 661 ingin mengganti 1133
Hasil analisis modalitas-modulasi pada teks WK1 ditemukan bahwa modulasi keharusan dengan derajat tinggi menggunakan finit harus, sedangkan
dengan derajat menengah dan derajat rendah tidak ditemukan. Sementara modulasi-kecenderungan dengan derajat menengah menggunakan Finit “mau”
dan derajat rendah menggunakan Finit “ingin”.
4.3.2 Modalitas dalam WK2