1.2 Tujuan
Studi pustaka ini bertujuan untuk menghimpun data dan informasi tentang hama pada sengon dan cara pengendalian hama sengon, baik yang menyerang
daun, pucuk, cabang, kulit, batang, dan akar serta bunga dan buah.
1.3 Manfaat
Hasil studi pustaka ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang ragam hama sengon dan cara pengendaliannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah Sengon di Indonesia
Menurut Atmosuseno 1994, berdasarkan catatan sejarah, sengon merupakan spesies asli dari kepulauan di sebelah timur Indonesia yakni Maluku
dan Papua. Pada tahun 1870-an pohon ini disebarkan ke seluruh kawasan Asia Tenggara mulai dari Myanmar sampai Filipina. Habitat alami pohon sengon
ditemukan di Kepulauan Maluku. Pada tahun 1871 pohon sengon mulai ditaman di Kebun Raya Bogor. Dari Kebun Raya Bogor pohon sengon disebarkan ke
berbagai daerah di Indonesia, termasuk Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Penyebaran pohon sengon secara luas disebabkan karena mudahnya pohon ini
tumbuh dan menyesuaikan diri dengan lingkungan setempat. Tidak mengherankan kalau pohon sengon saat ini sudah tersebar luas sampai ke Sri Lanka, India,
Malaysia, Filipina dan Samoa. Pada awalnya pohon sengon hanyalah pohon biasa yang tumbuh secara
bebas di kebun-kebun rakyat, terutama di P. Jawa, yang penanamannya belum memperhatikan kaidah-kaidah pembudidayaan tanaman. Saat itu masyarakat
mengenal pohon sengon tidak lebih dari sekedar pohon yang kayunya dapat dijadikan kayu bakar, daunnya untuk pakan ternak dan pohonnya dapat dijadikan
peneduh di perkebunan-perkebunan teh, kopi atau vanili. Dengan adanya perkembangan dalam bidang perkayuan yang sangat pesat dan semakin
menipisnya pasokan kayu dari hutan alam, saat ini pohon sengon merupakan jenis pohon yang cukup potensial untuk dikembangkan.
Karena kegunaannya yang banyak, saat ini pohon sengon sudah tidak asing lagi bagi kalangan pengusaha perkayuan di Indonesia. Demikian pula para
petani pemilik kebun yang berminat menangguk keuntungan dalam waktu relatif singkat telah mengenal tanaman ini dengan baik. Selain itu, dengan kemampuan
memperbaiki struktur tanah di sekitarnya maka dalam upaya merehabilitasi lahan kritis pemerintah telah mencanangkan program sengonisasi secara massal di
beberapa daerah yang potensial terkena bahaya erosi.
2.2 Hutan Tanaman Industri Sengon