diujung liang gerek dengan arah kepala ke bawah dan pupa dilindungi oleh dinding yang berkapur CaCO
3
Notoatmodjo, 1963.
f. Dampak serangan
Kerusakan pohon sengon sebagai akibat gerekan larva adalah berupa batang yang berlubang-lubang. Bila sebatang pohon mendapat serangan hanya
sekali saja, maka luka bekas serangan kemungkinan akan bisa sembuh kembali. Tetapi biasanya serangan tersebut terjadi beberapa kali dalam satu pohon,
sehingga dapat menyebabkan kematian pohon Natawiria, 1972. Adanya lubang gerek pada batang menyebabkan pohon menjadi lemah sehingga mudah patah
apabila ada tiupan angin yang kencang Natawiria, 1972.
X. festiva menyerang hutan tanaman sengon yang berumur tiga tahun ke
atas. Panjang bagian batang yang dirusaknya ada yang kurang dari 1,5 m namun kebanyakan berkisar dari 1,5 m sampai 5,5 m. Husaeni et al., 2006. Adanya
kerusakan pada bagian batang pohon ini akan menimbulkan berbagai pengaruh, yaitu Husaeni, 2008:
1 Kematian pohon. Kematian pohon ini dapat terjadi bila kerusakan pada batang pohon sampai melingkari batang, sehingga batang pohon seolah-olah diteres,
mirip seperti meneres pohon jati sebelum ditebang. 3 Patah batang. Patah batang terjadi karena pada bagian batang yang terserang
terdapat sejumlah liang gerek. Pada saat terjadi tiupan angin yang kencang bagian ini tidak mampu menahan pengaruh tiupan angin tersebut.
3 Kerugian finansial. Adanya liang-liang gerek pada batang pohon yang terserang, pohon-pohon yang mati dan atau patah akibat serangan, akan
menurunkan volume dan kualitas kayu pertukangan yan dihasilkan sehingga dapat menurunkan pendapatan dari kayu pertukangan.
Kerugian finansial akibat serangan boktor sengon tergantung pada kegiatan penjarangan rutin yang dilakukan pada tegakan sengon tersebut. Di
daerah Gerbo Malang Uatara yang tegakan sengonnya tidak pernah dijarangi, kerugian finansialnya adalah sepereti pada Tabel 8 Notoatmodjo, 1963. Di
daerah Ngancar KPH Kediri penjarangan dilakukan setiap tahun sejak tegakan sengon berumur 3 tahun sampai berumur 6 tahun dan pada umur 8 tahun ditebang
habis. Kerugian finansial yang diakibatkan serangan hama ini disajikan pada
Tabel 9 Husaeni, 1992. Terlihat bahwa pengaruh penjarangan sangat nyata dapat menurunkan kerugian finansial akibat serangan X. festiva.
Tabel 8 Kerugian finansial akibat serangan X. festiva pada berbagai umur hutan tanaman sengon di daerah Gerbo Notoatmodjo, 1963
Umur hutan tanaman tahun
Volumeha m
3
Volume yang rusakha m
3
Persen kerugian 4
76,4 8,968
11,7 5 216,0
156,912 72,6
6 293,0 160,869
54,9 8 400,2
294,197 73,5
Keterangan: Harga kayu pertukangan pada tahun 1961 = Rp. 150 per m
3
. Tabel 9 Kerugian finansial akibat serangan X. festiva pada berbagai umur hutan
tanaman sengon di daerah Ngancar Husaeni, 1992 Umur
hutan tanaman
tahun Persen
serangan Volumeha
m
3
Harga sortimen
Rpm
3
Kerugian kayu pertukangan Volume
m
3
ha Nilai
Rp Persen
kerugian
4 6,68
160,9 23.430
6,740 157.918
4,19 5
19,78 167,2
26.200 6,422
168.256 3,89
6 9,10
175,9 32.600
13,949 454.737
7,91 7
13,46 180,5
36.270 16,949
614.740 9,39
8 11,65 192,7
37.870 20,531
777.509 10,65
g. Cara pengendalian a. Pengendalian secara fisikmekanik