Gambar 11 Dampak serangan larva E. hecabe Anonim, 2010b.
g. Cara pengendalian
Penelitian tentang pengendalian E. hecabe dengan menggunakan insektisida botani telah dilakukan oleh Winata 2001 dengan menggunakan
ekstrak daun pucung atau pakem Pangium edule. Winata menyemprot ulat E. blanda
yang sengaja ditularkan pada bibit sengon menggunakan ekstrak daun pucung dengan konsentrasi 2 x10
3
ppm, 3 x10
3
ppm, 5 x 10
3
ppm, 8 x 10
3
ppm dan 10
4
ppm bv. Penggunaan ekstrak daun pucung pada konsentrasi 2 x10
3
ppm, menghasilkan
persentase kematian ulat sebesar 13 , kemudian persentase kematian ini meningkat pada konsentrasi 3 x10
3
ppm 30 , konsentrasi 5 x 10
3
ppm, 53 , konsentrasi 8 x 10
3
ppm 80 , dan konsentrasi 10
4
ppm 100 . Insektisida botani yang disarankan oleh Suharti 2002 dan Hardi dan
Anggareani 2003 untuk pengendalian E. blanda, dapat pula digunakan untuk pengendalian E. hecabe.
Bacillus thuringiensis merupakan biopestisida yang efektif untuk
disemprotkan pada saat ulat berada pada fase awal atau pada saat aktif makan Hutacharern, 1993.
Pengendalian E. hecabe secara mekanik dapat dilakukan di persemaian dengan membuat kurungan dari kawat kasa yang dipasang pada bedeng sapih.
Ukuran kurungan disesuaikan dengan ukuran bedeng sapih, misalnya 5 m x 1 m.
Pemasangan kurungan pada bedeng sapih bertujuan untuk mencegah kupu-kupu kuning hinggap pada daun anakan sengon.
4.1.1.3 Pteroma plagiophleps
a. Morfologi serangga
Pteroma plagiophleps tergolong dalam famili Psychidae, ordo
Lepidoptera . Famili Psychidae disebut sebagai famili ulat kantong karena ulatnya
selalu berada dalam suatu kantong Gambar 12. Sesuai dengan namanya ulat hidup di dalam kantong dengan ukuran dan bentuk yang bermacam-macam.
Kantong yang dibuat oleh ulat P. plagiophleps berbentuk kerucut, terbuat dari serpih-serpih daun. Kantongnya diperbesar bila ukuran ulatnya membesar. Ukuran
panjang kantong tidak lebih dari 16 mm Hutacharern, 1993. Yang unik dari P. plagiophleps adalah serangga betinanya tidak bersayap,
ngengat jantan berukuran kecil dengan sayap yang berkembang baik. Rentang sayap 1,3 - 1,4 cm, warna tubuhnya coklat muda. Ngengat betina tidak bersayap
dan tidak berkaki dan bentuknya seperti ulatnya. Telur berwarna putih krem berbentuk elips, berukuran 0,8 x 0,75 mm. Ulatnya berwarna putih krem dengan
bintik-bintik coklat pada kepala dan toraks. Ulat yang telah berkembang penuh berukuran panjang 1 cm melebar di bagian depan dan mengecil di bagian
belakang Nair dan Mathew, 1988, dalam Hutacharern, 1993. Pupanya dimorfis dua bentuk, pupa jantan mempunyai tipe eksarata tidak diselubungi selaput,
berukuran 2 x 4 mm berwarna coklat dan warna abdomen lebih pucat dan mesotoraxnya jelas Gambar 13. Bentuk pupa betina menyerupai ulatnya,
berukuran 2 x 10 mm, abdomen mampu melakukan gerakan meloncat. Ovipositor alat peletak telur berwarna coklat tua seperti sendok Nair dan Mathew, 1988,
dalam Hutacharern, 1993.
b. Siklus hidup