perlakuan yang terlalu rumit dan teliti. Keuntungan lainnya adalah kayu sengon menghasilkan produk yang lebih baik dan stabil untuk kerajinan kayu, papan
tiruan dan mainan anak-anak.
2.6.2 Sifat mekanik kayu sengon
Sifat mekanik yang penting diketahui dari kayu sengon adalah keteguhan lengkung statik dan keteguhan tekan sejajar serat. Keteguhan lengkung statik
adalah keteguhan lengkung kayu yang dapat diketahui dengan cara pemberian beban tertentu di tengah-tengah centre point loading dari contoh kayu uji yang
beru-kuran 5 cm x 5 cm x 76 cm, atau 5 cm x 5 cm x 90 cm dengan jarak sangga 70 cm. Keteguhan tekan sejajar serat adalah keteguhan tahan dari kayu yang dapat
diketahui dari pemberian tegangan maksimum kgcm² sejajar dengan arah serat kayu dari contoh kayu uji berukuran 5 cm x 5 cm x 20 cm. Kayu sengon dengan
BJ rata-rata 0.33 termasuk ke dalam kayu dengan kelas kuat IV. Dengan sifat mekanik yang cukup baik, para konsumen akan semakin
leluasa memanfaatkan kayu sengon untuk keperluan yang memerlukan sedikit kekuatan. Dengan keteguhan lengkung statik yang diatas nilai 500 kgcm² kayu
sengon dapat digolongkan ke dalam kelas kuat III. Masih ada beberapa sifat mekanis kayu lapis, misalnya kekenyalan,
kekerasan sisi, keuletan, modulus elastisitas dan lain-lain. Namun demikian, keteguhan lengkung statis dan keteguhan tekan sejajar serat sudah dapat
memberikan gambaran yang dapat digunakan untuk menilai sifat mekanis dari kayu sengon.
2.6.3 Sifat kimia kayu sengon
Sifat kimia bagi kayu sengon penting artinya. Dengan mengetahui sifat kimia kayu dapat diketahui penggunaan yang sesuai dari suatu jenis kayu. Selain
itu dapat digunakan untuk membedakan sesuatu jenis kayu yang secara anatomis sukar untuk dibedakan. Persentase komponen kimia kayu sengon adalah sebagai
berikut : 1
Selulosa :
tinggi 2
Lignin :
rendah 3
Pentosan : rendah
4 Zat ekstraktif
: tinggi
Persentase selulosa yang tinggi dari kayu sengon menyebabkan kayu ini cukup potensial untuk dijadikan bahan baku pulp dan kertas, dan produk selulosa
lainnya. Hal ini dapat dimaklumi karena selulosa yang merupakan konstiten pokok dari dinding sel merupakan bahan dasar pembuatan pulp, kertas dan derivat
selulosa lainnya, misalnya nitro selulosa, selulosa asetat, selulosa alkali dan etil selulosa.
Persentase lignin kayu sengon yang rendah menunjukkan bahwa kayu sengon merupakan kayu yang tidak terlalu kuat dan tidak terlalu kaku. Lignin
berfungsi sebagai zat perekat dari serat-serat kayu sehingga bertindak sebagai penguat ikatan antar serat tersebut. Perpaduannya dengan selulosa akan
menghasilkan sebuah senyawa bernama lignoselulosa. Senyawa ini yang membuat kayu menjadi kuat dan kaku.
Dalam industri pulp-kertas, peranan lignin yang rendah akan menguntungkan dalam proses pengelantangan. Dalam industri kayu lapis adanya
persentase selulosa yang tinggi dan persentase lignin yang rendah membuat kayu sengon cocok dijadikan core lapisan inti dalam lapisan kayu lapis.
Persentase pentosan kayu sengon dikategorikan rendah. Persentase pentosan yang rendah akan mengurangi kekuatan kayu karena selain sebagai
cadangan makanan bagi sel, pentosan juga berfungsi sebagai penguat dinding sel kayu.
2.6.4 Kelas awet serta kelas kualitas kayu sengon a.