Dampak serangan Menurut Suharti et al. 2000, walaupun sama-sama menggerek batang,

Tabel 5 Sebaran letak serangan I. acutistriata pada berbagai umur tegakan sengon di KPH Kediri 1997 Husaeni et al., 1998 Selang tinggi pada pohon m Jumlah titik serangan buah menurut umur tegakan tahun 4 tahun n = 27 5 tahun n = 35 6 tahun n = 24 7 – 8 tahun n = 14 1 1 - 1,9 4 1 2 2 – 2,9 9 4 3 – 3,9 11 4 4 – 4,9 8 4 1 5 – 5,9 8 3 3 6 – 6,9 7 4 3 7 – 7,9 1 7 2 8 – 8,9 - 10 3 1 9 – 9,9 - 10 8 10 – 10,9 - 15 4 11 – 11,9 - 6 4 12 – 12,9 - 6 3 13 - 13,9 - 6 3 14 – 14,9 - - 3 15 – 15,9 - - - 3 16 – 16,9 - - - 2 17 – 17,9 - - - 4 18 – 18,9 - - - 3 19 – 19,9 - - - 3 20 – 20,9 - - - 10 21 – 21,9 - - - 6 22 – 22,9 - - - 6 23 – 23,9 - - - 4 24 – 24,9 - - - 1 25 – 25,9 - - - - 26 - - - -

f. Dampak serangan Menurut Suharti et al. 2000, walaupun sama-sama menggerek batang,

kerusakan yang ditimbulkan oleh I. acutistriata jauh lebih ringan dari pada kerusakan oleh Xystrocera festiva. Karena jumlah liang gerek yang dibuat oleh I. acutistriata pada satu batang pohon tidak banyak, dan letaknya tertentu, maka kerusakan yang diakibatkannya masih tergolong ringan sebagian besar kayu masih dapat digunakan sebagai kayu pertukangan. Hasil pengukuran kerusakan kayu pertukangan karena serangan I. acutistriata pada berbagai umur tegakan sengon di KPH Kediri dapat dilihat pada Tabel 6. Ada kecenderungan bahwa semakin tua umur tegakan, persentase volume kayu yang rusak semakin kecil Husaeni et al., 1998. Hal ini disebabkan karena titik serangan I. acutistriata pada tegakan sengon yang lebih tua lebih banyak terjadi pada cabang atau dahan dari pada di batang utama. Pada tegakan sengon yang berukur 3 tahun persentase serangannya tergolong rendah, diameter batang masih banyak yang di bawah 10 cm, sehingga persentase volume kayu yang rusaknya juga rendah . Tabel 6 Volume kayu pertukangan yang rusak oleh serangan I. acutistriata di KPH Kediri Husaeni et al., 1998 Umur tegakan tahun Diameter batang rata- rata cm Volume kayu pertukangan m3pohon Volume kayu pertukangan yang rusak m3pohon Persentase volume kayu pertukangan yang rusak 3 8,9 0,0160 0,0013 8,13 4 14,9 0,1566 0,0708 45,21 5 18,4 0,1902 0,0720 37,85 6 21,2 0,2499 0,0670 26,81 Secara umum, serangan ulat I. acutistriata ini hampir tidak menimbulkan kerugian ekonomis. Konsumen kayu juga belum menilai rendah pada kayu-kayu yang diserang hama ini dan tidak mempermasalahkan kerusakan tersebut dan hal ini menguntungkan pihak Perhutani. Namun dimasa yang akan datang, penilaian konsumen ini mungkin akan berubah. Alasannya adalah: 1 Setiap luka pada kayu yang terbuka pada udara luar dalam waktu yang cukup lama di TPK lama-lama akan terserang oleh jamur pelapuk kayu. 2 Akan ada perubahan harga kayu sengon yang menjadi lebih mahal. Dengan adanya penilaian yang lebih tinggi, maka ambang tolerasnsi terhadap kerusakan oleh hama ini akan menjadi lebih rendah. Jadi konsumen akan lebih memperhatikan tingkat cacat sekecil apapun karena setiap cacat sama dengan kerugian.

g. Cara pengendalian