Sediment Delivery Ratio SDR

Besarnya proses sedimentasi yang berlangsung di dalam waduksungai, tidak hanya mempengaruhi kualitas dan umur pakai waduk, tetapi juga mengakibatkan terjadinya pendangkalan pada saluran-saluran irigasi yang mendapatkan aliran air dari waduk atau sungai tersebut Asdak 2007.

2.10 Sediment Delivery Ratio SDR

Sedimen adalah hasil proses erosi, baik berupa erosi permukaan, erosi parit, atau jenis erosi tanah lainnya. Sedimen umumnya mengendap di bagian bawah kaki bukit, di daerah genangan banjir, di saluran air, sungai, dan waduk. Produksi sedimen umumnya mengacu kepada besarnya laju sedimen yang mengalir melewati satu titik pengamatan tertentu dalam suatu sistem DAS. Tidak semua tanah yang tererosi di permukaan daerah tangkapan air akan sampai ke titik pengamatan. Sebagian tanah tererosi tersebut akan terdeposisi di cekungan- cekungan permukaan tanah, di kaki-kaki lereng dan bentuk-bentuk penampungan sedimen lainnya. Oleh karena itu, diperlukan suatu pengukuran sedimen, untuk mengetahui berapa besar sedimen yang terendapkan di sungai Asdak 2007. Nisbah antara jumlah sedimen yang terangkut ke dalam sungai terhadap erosi yang terjadi di dalam DAS disebut Sediment Delivery Ratio SDR. Nilai SDR dihitung berdasarkan persamaan Auerswald 2002 diacu dalam Arsyad 2006 berikut: 0,0 0, 85 , ........................................................................... 15 Besarnya erosi aktual yang terjadi dapat dihitung dari nilai SDR yang diketahui dengan menggunakan persamaan menurut Asdak 2007 berikut: ............................................................................................................. 16 keterangan: SDR : Sediment Delivery Ratio A : Luas DAS Ha E : Erosi total tonhatahun Y : Hasil sedimen di outlet tonhatahun

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian lapang dilakukan di Hutan Pendidikan Gunung Walat HPGW, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat Gambar 3.1. Pengumpulan data dilakukan selama Bulan Maret 2011 – Juli 2011. Gambar 3.1 Peta lokasi penelitian.

3.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian, yaitu Global Positioning System GPS Garmin 60 CSX, ring sampel tanah, kamera digital 10 mega pixel, kamera Digital Single-Lens Reflex DSLR Canon EOS dengan lensa Fish-eye Sigma 4.5 mm, tripod, perangkat komputer dengan software Microsoft Excel, ArcView 3.2, ArcGiS 9.3 dan Hemiview, serta peta-peta digital yang terdiri dari peta digital batas HPGW skala 1:25.000 tahun 1983, peta digital jenis tanah HPGW skala 1: 25000 tahun 1983, peta digital topografi HPGW skala 1:25.000 tahun 1983, citra GeoEye HPGW skala 1:2.000 Google Earth 2010.