Daerah Aliran Sungai DAS

yang efektif akan memberikan informasi mengenai erosi yang terjadi sekarang, kecenderungannya, serta analisis skenario yang dibolehkan. Penggabungan antara model erosi yang sudah ada, data lapangan, dan data hasil teknologi remote sensing, melalui penggunaan aplikasi Sistem Informasi Geografis SIG, akan menjadi nilai penting untuk pemanfaatan selanjutnya Gitas 2009.

2.9 Daerah Aliran Sungai DAS

Daerah Aliran Sungai DAS adalah lahan total dan permukaan air yang dibatasi oleh topografi dan yang dengan salah satu cara memberikan sumbangan terhadap debit suatu sungai pada suatu irisan melintang tertentu Seyhan 1990. Menurut Lee 1986, suatu tangkapan air catchment atau daerah aliran sungai watershed diberi batasan dalam hubungannya dengan suatu titik tertentu, yaitu stasiun penakar gaging station, sepanjang suatu sungai dimana debit air permukaan diukur sebagai aliran permukaan. Daerah tangkapan meliputi semua titik yang terletak diatas elevasi ketinggian tempat stasiun penakar dan di dalam bats topografi atau igir topographic divine yang memisahkan daerah-aerah aliran sungai di dekatnya. Batas tofografi atau perimeter DAS, mengikuti garis gigir gunung ridge line antara satuan-satuan hidrologi, sebagai garis melintang tertutup yang tidak beraturan dan selalu tegak lurus terhadap garis kontur. Asdak 2007 menjelaskan bahwa DAS merupakan suatu ekosistem dengan unsur utamanya terdiri atas sumberdaya alam tanah, air, vegetasi dan sumberdaya manusia sebagai pemanfaat sumberdaya alam. Karakteristik biofisik DAS dalam merespon curah hujan yang jatuh di wilayah DAS tersebut dapat memberikan pengaruh terhadap besar kecilnya evapotranspirasi, infiltrasi, perkolasi, air larian, aliran permukaan, kandungan air tanah, dan aliran sungai. DAS terdiri dari bagian hulu, tengah dan hilir. Kondisi biofisik DAS pada bagian hulu memiliki keterkaitan dengan dampak yang terjadi terhadap DAS di bagian hilir. Dalam hal ini, aktivitas bercocok tanam yang tidak atau kurang mengindahkan kaidah-kaidah konservasi tanah dan air di hulu DAS telah mengakibatkan proses sedimentasi yang serius pada waktu dan atau sungai di bagian hilir DAS yang bersangkutan. Besarnya proses sedimentasi yang berlangsung di dalam waduksungai, tidak hanya mempengaruhi kualitas dan umur pakai waduk, tetapi juga mengakibatkan terjadinya pendangkalan pada saluran-saluran irigasi yang mendapatkan aliran air dari waduk atau sungai tersebut Asdak 2007.

2.10 Sediment Delivery Ratio SDR