Indeks Erodibilitas Tanah Indeks Panjang dan Kemiringan Lereng

EI 30 : indeks interaksi energi kinetik hujan dengan intensitas hujan maksimum 30 menit I 30 : intensitas hujan maksimum dalam 30 menit cmjam R : indeks erosivitas hujan tahunan Sedangkan menurut Hudson 1965 dalam Morgan 2005, untuk menghitung indeks erosivitas di daerah hujan tropis menggunakan persamaan berikut: 0, 8 , ...................................................................................... 9 keterangan: Ek : energi kinetik air hujan MJhamm I : intensitas hujan mmjam

2.4.2 Indeks Erodibilitas Tanah

Erodibilitas adalah kemampuan tanah untuk menahan energi kinetik air hujan. Indeks erodibilitas menyatakan laju erosi per indeks erosivitas hujan. Indeks erodibilitas tanah dihitung dengan persamaan Wischmeier dan Smith 1978 berikut: K , , , , , ........................ 10 keterangan: K : indeks erodibilitas tanah M : debu + pasir sangat halus x 100 - lempung a : persentase bahan organik C-organik x 1,724 Tabel 2.1 b : kode struktur tanah Tabel 2.2 c : kelas permeabilitas profil tanah Tabel 2.3 Tabel 2.1 Nilai bahan organik Pisahan Organik Kelas Nilai C-Organik Bahan Organik 1 1,724 Sangat rendah 1,0 - 2,0 1,724 – 3,650 Rendah 1 2,1 – 3,0 4,024 – 5,574 Sedang 2 3,1 – 5,0 5,766 – 11,444 Tinggi 3 5 11,444 Sangat tinggi 4 Sumber: Purwowidodo 2002 Tabel 2.2 Kode struktur tanah Kelas Struktur Tanah Kode Granuler sangat halus 1 mm 1 Granuler halus 1 sampai 2 mm 2 Granuler sedang sampai kasar 2 sampai 10 mm 3 Berbentuk blok, blocky, plat, massif 4 Sumber: Arsyad 2006 Tabel 2.3 Kode permeabilitas profil tanah Kelas Permeabilitas Kecepatan cmjam Kode Sangat lambat 0,5 6 Lambat 0,5 sampai 2,0 5 Lambat sampai sedang 2,0 sampai 6,3 4 Sedang 6,3 sampai 12,7 3 Sedang sampai cepat 12,7 sampai 25,4 2 Cepat 25,4 1 Sumber: Arsyad 2006 Nilai K dapat diklasifikasikan ke dalam enam kelas, yang dijelaskan pada Tabel 2.4. Tabel 2.4 Klasifikasi indeks K tanah Kelas Nilai K Harkat 1 0,00 – 0,10 Sangat Rendah 2 0,11 – 0,21 Rendah 3 0,22 – 0,32 Sedang 4 0,33 – 0,44 Agak Tinggi 5 0,45 – 0,55 Tinggi 6 0,56 – 0,64 Sangat Tinggi Sumber: Dangler dan El Swaify 1976 diacu dalam Arsyad 2006

2.4.3 Indeks Panjang dan Kemiringan Lereng

Indeks panjang dan kemiringan lereng dihitung dengan persamaan Wischmeier dan Smith 1978 berikut: LS 5, ,5 0,0 5 .......................................... 11 keterangan: LS : indeks panjang dan kemiringan lereng λ : panjang lereng m ; ; d adalah jarak datar Beda tinggi ΔT = ∑ garis kontur x IC; Interval Kontur IC = 12000 x faktor skala m : konstanta m = 0,5 jika s ≥ 5 m = 0,4 jika 3,5 ≥ s ≥ 4,5 m = 0,3 jika 3 ≥ s ≥ 1 m = 0,2 jika s ≤ 1 : kemiringan lereng Foster dan Wischmeier 1973 diacu dalam Asdak 2007, memberikan persamaan lain untuk pengukuran panjang dan kemiringan lereng pada lahan berlereng terjal, sebagai berikut: α , 0,5 α , α , ................................. 12 keterangan: LS : indeks panjang dan kemiringan lereng m : 0,5 untuk lereng 5 atau lebih 0,4 untuk lereng 3,5 - 4,9 0,3 untuk lereng 3,5 C : 34,71 α : sudut lereng l : panjang lereng m Persamaan lain yang digunakan untuk mengukur panjang dan kemiringan lereng terutama dalam aplikasi Sistem Informasi Geografis SIG, yaitu persamaan Moore et al. 1993 diacu dalam Gitas et al. 2009 berikut: , , , 0.08 , ................................................. 13 keterangan: LS : indeks panjang dan kemiringan lereng As : akumulasi aliran m 2 m β : kemiringan lereng

2.4.4 Indeks Penutupan Tanah oleh Tanaman