Hidrologi Vegetasi Satwa KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

Tabel 4.1 Distribusi luas kemiringan kereng Sumber: Hasil analisis peta digital topografi HPGW 1983

4.4 Tanah

Tanah HPGW adalah jenis podsolik, latosol dan litosol dari batu endapan dan bekuan daerah bukit, sedangkan bagian di barat daya terdapat areal peralihan dengan jenis batuan Karst, sehingga di wilayah tersebut terbentuk beberapa gua alam Karst gamping. Kelas tanah menurut tingkat kepekaannya di HPGW terdiri dari kelas tanah agak peka, peka,dan sangat peka. Distribusi luas jenis dan kelas kepekaan tanah disajikan dalam Tabel 4.2. Tabel 4.2 Distribusi luas jenis dan kelas kepekaan tanah Jenis Tanah Kelas Tanah Luas Ha Latosol coklat Agak peka 104,97 29,24 Latosol merah kuning Agak peka 189,52 52,79 Litosol Sangat peka 53,85 15,00 Podsolik merah kuning Peka 10,63 2,96 Total 359,00 100,00 Sumber: Hasil analisis peta digital jenis tanah HPGW 1983

4.5 Hidrologi

Kawasan HPGW terletak di hulu DAS Cimandiri yang bermuara di Laut Selatan. Jaringan sungainya merupakan jaringan sungai berordo-1 sampai dengan ordo-5. Kawasan HPGW merupakan sumber air bersih yang penting bagi masyarakat sekitarnya terutama di bagian selatan yang mempunyai anak sungai yang mengalir sepanjang tahun, yaitu anak sungai Cipeureu, Citangkalak, Cikabayan, Cikatomas, Legok Pusar, dan Cimenyan. Kelas Kemiringan Lereng Luas Ha 0 - 8 44,44 12,38 8 - 15 16,33 4,55 15 - 25 61,64 17,17 25 - 40 133,98 37,32 40 102,60 28,58 Total 359,00 100,00 Gambar 4.2 Peta Jenis Tanah 500 10 LEGENDA Jenis Tanah PETA JENIS TANAH 0,5 1 Km U Latosol Coklat Latosol Merah Kuning Litosol Podsolik Merah Kuning 30 Sumber: Hasil analisis peta digital topografi HPGW 1983 Gambar 4.3 Peta Hidrologi PETA HIDROLOGI 31 500 10 0 0,5 1 Km U LEGENDA Sungai Kawasan HPGW

4.6 Vegetasi

Kawasan HPGW didominasi oleh hutan tanaman yang berumur 30 tahun. Jenis tanaman dominan adalah damar Agathis lorantifolia, pinus Pinus merkusii, dan puspa Schima wallichii, dan jenis lainnya mahoni Swietenia macrophylla, kayu afrika Maesopsis eminii, rasamala Altingia excelsa, sonokeling Dalbergia latifolia, gamal Gliricidae sp meranti Shorea sp, dan mangium Acacia mangium. Di HPGW paling sedikit terdapat 44 jenis tumbuhan, termasuk 2 jenis rotan dan 13 jenis bambu. Selain itu terdapat jenis tumbuhan obat sebanyak 68 jenis Potensi tegakan hutan ± 10.855 m 3 kayu damar, 9.471 m 3 kayu pinus, 464 m 3 puspa, dan 88 m 3 kayu mahoni. Pohon damar dan pinus juga menghasilkan getah kopal dan getah pinus. Di HPGW juga ditemukan lebih dari 100 pohon plus damar, pinus, kayu afrika sebagai sumber benih dan bibit unggul Fahutan IPB 2009.

4.7 Satwa

Di kawasan HPGW terdapat beraneka ragam jenis satwa liar yang meliputi jenis-jenis mamalia, reptilia, burung, dan ikan. Dari kelompok jenis mamalia terdapat babi hutan Sus scrofa, monyet ekor panjang Macaca fascicularis, kelinci liar Nesolagus sp, musang Paradoxurus hermaphroditic. Dari kelompok jenis burung Aves terdapat sekitar 20 jenis burung, antara lain Elang Jawa, Emprit, Kutilang, dll. Jenis-jenis reptilia antara lain biawak, ular, bunglon. Terdapat berbagai jenis ikan sungai seperti ikan lubang dan jenis ikan lainnya. Ikan lubang adalah ikan sejenis lele yang memiliki warna agak merah. Selain itu terdapat pula lebah hutan odeng, tawon gung, Apis dorsata Fahutan IPB 2009.

4.8 Sejarah Kawasan