Indeks Tindakan Konservasi Tanah Pendugaan Indeks Bahaya Erosi

5.6 Indeks Tindakan Konservasi Tanah

Tindakan konservasi tanah merupakan upaya yang dilakukan dalam pengelolaan tanah dalam rangka menurunkan laju erosi yang mungkin terjadi. Semakin besar indeks tindakan konservasi tanah P menunjukkan pengelolaan tanah yang semakin kurang baik, sehingga erosi yang terjadi semakin besar. Nilai P maksimum, yaitu 1 menunjukkan tidak adanya tindakan konservasi yang dilakukan, sedangkan nilai P minimum, yaitu 0,04 menunjukkan tindakan konservasi berupa teras bangku dengan konstruksi yang baik berdasarkan kerataan dasar teras dan keadaan talud teras Arsyad 2006. Tindakan konservasi tanah yang dimaksud dalam hal ini adalah tindakan pengolahan lahan menggunakan teras, penanaman dalam strip yang umumnya diterapkan di lahan pertanian, jarang digunakan di lahan berhutan, sehingga di HPGW hampir tidak ditemui tindakan konservasi tanah ini kecuali di lahan bekas persemaian di dekat Base Camp, tetapi luasannya sangat kecil dibandingkan luas keseluruhan kawasan. Dalam penelitian ini, nilai P di HPGW adalah sama dengan satu P=1. Tidak adanya tindakan konservasi tanah tersebut, maka indeks P tidak berpengaruh terhadap besarnya erosi yang terjadi di HPGW.

5.7 Pendugaan Indeks Bahaya Erosi

Indeks bahaya erosi dihitung berdasarkan perbandingan antara erosi potensial dengan nilai erosi yang diperbolehkan. Erosi potensial merupakan kalkulasi dari indeks erosivitas hujan, erodibilitas tanah, serta panjang dan kemiringan lereng, tanpa memperhitungkan faktor penutupan tanah oleh tanaman. Laju erosi potensial dihitung untuk mengetahui erosi maksimum yang terjadi pada suatu kondisi tanah tanpa penutupan lahan oleh tanaman dengan memperhatikan kelestarian tanahnya. Laju erosi potensial lebih dipengaruhi oleh indeks LS yang besar, sedangkan indeks erosivitas tidak mempengaruhi laju erosi potensial karena memiliki nilai yang sama untuk keseluruhan kawasan. Keragaman indeks K di setiap jenis tanah menghasilkan erosi potensial yang bervariasi, tetapi karena nilai K berkisar antara 0,063 – 0,431, maka indeks nilai K tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap laju erosi potensial. Sebaran luas indeks bahaya erosi disajikan dalam Gambar 5.6. Gambar 5.6 Peta indeks bahaya erosi. PETA INDEKS BAHAYA EROSI 0 0,5 1 Km LEGENDA Indeks Bahaya Erosi U Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi 46 Berdasarkan hasil perhitungan, laju erosi potensial tertinggi sebesar 482.170,7 tonhatahun atau setebal 40.180,9 mmtahun berat jenis tanah 1,2 gramcm 3 . Erosi tertinggi ini terjadi pada kelas lereng lebih dari 40 sangat curam. Semakin curam kelas lereng, maka energi dan daya angkut aliran permukaan akan semakin besar, sehingga tanah yang tererosi akan semakin tebal. Total erosi potensial yang terjadi sebesar 13.195.922 tontahun. Sebaran luas indeks bahaya erosi menurut Hammer 1981 disajikan dalam Tabel 5.7. Tabel 5.7 Indeks bahaya erosi IBE Kelas IBE Luas Ha Rendah 28,738 8,005 Sedang 0,004 0,001 Tinggi 0,065 0,018 Sangat Tinggi 330,197 91,977 359,000 100,000 Kelas IBE sangat tinggi mendominasi kawasan HPGW dengan luas 330,197 Ha atau 91,977 dari total luas kawasan HPGW. Kelas ini paling mendominasi kawasan HPGW yang menunjukkan bahwa dengan memperhitungkan erosi yang diperbolehkan untuk kawasan HPGW, indeks bahaya erosi potensial yang terjadi sangat tinggi.

5.8 Pendugaan Tingkat Bahaya Erosi