Metode Mesin Diagram Sebab - Akibat

mengatasinya dengan baik sebagaimana apabila kondisi fisik karyawan dalam keaadaan sehat. Motivasi pekerja sangat dipengaruhi oleh kenyamanan bekerja, kejenuhan dan reward. Kenyamanan dalam bekerja dapat berpengaruh pada pengendalian bobot bersih. Apabila suasana bekerja tidak nyaman, pekerja kurang termotivasi dalam melaksanakan tugasnya, sehingga fokus dalam bekerja menjadi kurang maksimal. Begitupun dengan kejenuhan. Tingkat kejenuhan yang melampui batas pada seorang karyawan, sangat berpengaruh terhadap produk yang dihasilkan. Apabila karyawan jenuh dalam bekerja, konsentrasinya dalam bekerja akan terganggu, sehingga potensi karyawan membuat kelalaian dalam bekerja akan semakin besar. Reward dapat berupa bonus ataupun komisi. Reward dapat menimbulkan semangat kerja agar dapat bekerja lebih optimal. Reward dapat diberikan kepada individu yang dapat memenuhi target tanpa mengesampingkan mutu produk yang dihasilkan.

b. Metode

Metode pengukuran bobot bersih meliputi proses sampling dan penimbangan, frekuensi sampling dan jumlah sampel per sampling. Pengukuran bobot bersih sampel di PT Kemang Food Industries masih dilakukan dengan cara menimbang bobot bersih produk beserta kemasannya. Dalam penimbangan bobot bersih, seharusnya sampel ditimbang tanpa kemasan karena apabila kemasan diikutsertakan, bobot kemasan akan berpengaruh terhadap keakuratan bobot bersih produk. Frekuensi sampling produk jadi di PT Kemang Food Industries dilakukan setiap satu kereta masak, dengan masing – masing kereta berisi satu setengah batch ± 150 bungkus produk jadi. Sampel sebanyak 2 bungkus produk jadi diambil dari setiap kereta secara acak. Jumlah sampel maksimum yang diambil dalam satu kali produksi adalah 12 bungkus, artinya jumlah sampel hanya mewakili untuk 9 batch 6 kereta saja. Apabila jumlah produk yang dihasilkan dalam satu hari melebihi 9 batch, batch selebihnya tidak akan terwakili, karena tidak diambil sampelnya. Hal ini dapat berpengaruh juga terhadap keakuratan pengukuran bobot bersih, karena seharusnya sampel juga diambil dari batch ke-10 dan seterusnya sehingga kestabilan bobot bersih produk selama proses produksi dapat diamati.

c. Mesin

Mesin atau peralatan yang berpengaruh terhadap variasi bobot bersih adalah timbangan, pengupas casing, smoked house dan mesin filler. Timbangan yang digunakan untuk menimbang produk jadi belum dikalibrasi secara berkala, sedangkan timbangan yang digunakan untuk menimbang bumbu dan bahan kimia sudah dikalibrasi secara berkala. Timbangan bumbu dan bahan kimia lebih 43 diutamakan untuk dikalibrasi karena keakuratan bobot bumbu dan bahan kimia berhubungan dengan kualitas organoleptik dan keamanan produk jadi yang dihasilkan. Pada saat pengupasan casing kadang-kadang suka lengket, sehingga pada saat dikupas dengan alat peeler bagian adonan sosis menempel di casing dan sosis menjadi cacat serta bobot sosis menjadi berkurang. Hal ini disebabkan, sosis terlalu kering pada saat mengalami treatment di smoked house sehingga adonan sosis menjadi lengket pada casing atau dapat juga disebabkan oleh pisau pengupas casing terlalu kendor sehingga dapat merobek sosis. Pemeliharaan maintenance mesin atau peralatan merupakan salah satu faktor yang juga mempengaruhi varisi bobot bersih. Pemeliharaan mencakup penyediaan suku cadang mesin, pengkalibrasian mesin, khususnya mesin filler, dan pemberian pelumas food grade secara berkala. Ada beberapa suku cadang mesin yang penyediaannya terkadang harus menunggu waktu yang cukup lama indent, jika mesin produksi mengalami kerusakan. Hal ini mengakibatkan proses produksi menjadi terganggu. Pemberian pelumas food grade terhadap mesin yang dilakukan secara berkala sangat penting untuk dilakukan. Jika hal ini tidak dilakukan secara berkala, akan menyebabkan komponen mesin yang saling bergesekan menjadi aus. Pengkalibrasian mesin, khususnya mesin filler masih belum dapat dilakukan secara regular. Hal ini dikarenakan, kesulitan untuk mendatangkan teknisi manufacturer mesin yang berada di luar negeri. Smoked house digunakan untuk pengeringan, pengasapan dan pemasakan sosis. Faktor yang paling mempengaruhi dari mesin smoked house adalah usia mesin dan suhu yang kurang merata pada setiap titik yang terletak di dalam kompartemen mesin. Usia mesin sangat berpengaruh terhadap performa mesin. Semakin tua usia mesin smoked house, maka performa mesin akan semakin menurun, sebagai contoh proses setting terhadap waktu dan suhu mesin. Suhu yang kurang merata pada setiap titik yang terletak di dalam kompartemen mesin menyebabkan tingkat kekeringan sosis menjadi berbeda- beda. Filler merupakan suatu alat yang mempertemukan antara casing dengan adonan. Filling merupakan bagian proses yang sangat penting di dalam pembuatan sosis. Hal ini dikarenakan, proses filling sangat menentukan dimensi dan bobot bersih produk sosis. Gangguan yang sering ditimbulkan dari mesin filler, antara lain adalah : chock yang tidak berputar secara sempurna, linker pita yang terlalu ketat atau longgar, menumpuknya adonan di lubang vacuum, dan proses setting ulir serta gramatur yang sulit di pertahankan pada nilai tertentu. Chock yang tidak dapat berputar secara sempurna disebabkan oleh van belt yang berada didalam mesin filler terputus. Hal ini menyebabkan, sosis yang keluar dari mesin filler dalam keadaan tidak terpilin secara sempurna. Fungsi chock adalah untuk memilin atau mengeseal antar sosis. 44 45 Linker pita merupakan bagian dari alat filler yang digunakan untuk menetapkan panjang atau pendeknya dari suatu produk output sosis yang dihasilkan. Linker pita yang terlalu kencang menyebabkan adonan yang berada di dalam casing akan pecah, sedangkan linker pita yang terlalu longgar menyebabkan sosis yang dihasilkan menjadi tidak normal atau sosis keluar tanpa uliran tidak stabil. Adonan sosis yang encer dapat menyebabkan terjadinya penumpukan adonan pada lubang vacuum mesin filler. Penumpukan adonan pada lubang vacuum dapat menyebabkan indikator bola yang terdapat didalam lubang vacuum naik menutup lubang masuk adonan. Jika hal ini terjadi, sosis yang dihasilkan akan mengkerut karena terdapat rongga udara di dalamnya. Terjadinya penumpukan adonan pada lubang vacuum dapat diamati dari nilai parameter standar lubang vacuum. Nilai standar lubang vacuum pada keaadan normal adalah 96 . Jika terjadi penumpukan adonan pada lubang vacuum, nilai standar lubang vacuum akan turun menjadi 50 . Untuk mengatasi hal ini Operator biasanya menaikkan setingan gramatur dan membersihkan adonan yang menumpuk pada lubang vacuum sehingga adonan dapat masuk kembali. Proses setting ulir serta gramatur yang kadang-kadang inconsistent pada mesin filler mengakibatkan uliran dan gramatur sosis yang ke luar dari mesin menjadi tidak terkendali.

d. Manajemen