Brainstorming Diagram Sebab-Akibat Diagram Ishikawa

Garis pusat CL Control Limit = R. Batas kendali atas UCL Upper Control Limit = D4R. Batas kendali bawah LCL Lower Control Limit = D3R. 11. Nilai A2, D3, dan D4 berbeda untuk setiap jumlah n dapat dilihat pada Lampiran 3. 12. Susun grafik kendali. 13. Gambarkan titi-titik X-bar dan R untuk setiap subgroup pada garis vertical yang sama. 14. Tuliskan keterangan-keterangan yang diperlukan. UCL CL LCL Nomor Contoh K A R A K T E R I S T I K Gambar 2. Gambar grafik kendali secara umum Muhandri dan Kadarisman 2005 Proses terkendali secara statistik dicirikan oleh grafik kendali yang semua titik-titik contohnya berada dalam batas-batas pengendalian diantara batas pengendali atas dan batas pengendali bawah. Dengan demikian apabila nilai-nilai yang ditebarkan pada grafik kendali jatuh diluar batas pengendali, dapat dinyatakan bahwa proses berada dalam keadaan tidak terkendali secara statistik Gasperz 1998.

2. Brainstorming

Menurut Gasperz 1998, brainstorming merupakan alat penunjang lain dalam perbaikan proses. Brainstorming dilakukan dengan para pekerja yang mampu mengetahui faktor-faktor penyebab dari masalah yang terjadi dan setiap pekerja memiliki kebebasan dalam mengemukakan pendapat, sedangkan peserta lain tidak boleh membantunya. Dalam pelaksanaan brainstorming perlu diperhatikan titik-titik khusus, diantaranya penataan ruang, ketentuan peraturan yang berlaku, menggunakan alat tulis, menuliskan ide-ide tersebut, menjaga suasana agar kondusif, melakukan evaluasi terhadap ide dan kumpulkan ide-ide tersebut berdasarkan kategori. Brainstorming dapat berkaitan dengan hal-hal berikut : a menentukan penyebab danatau solusi suatu masalah, b memutuskan masalah apa yang perlu diselesaikan, c anggota tim merasa bebas untuk berbicara dan memberikan ide, d menginginkan untuk 15 menjaring sejumlah besar persepsi alternatif, dan e kreatifitas merupakan karakteristik outcome yang diinginkan Gasperz 1998. Menurut Gasperz 1998, langkah-langkah dalam melakukan brainstorming adalah sebagi berikut: 1. Menyatakan masalah secara jelas. 2. Semua anggota kelompok harus berpikir dan memberikan ide dan tidak boleh mengkritik atau memberikan komentar, dan langsung dicatat. 3. Setiap anggota kelompok menyiapkan suatu rangking dari ide-ide atau respon yang diterima. 4. Memprioritaskan untuk memilih ide-ide terbaik dari berbagai ide terbaik atau respon yang dikemukakan.

3. Diagram Sebab-Akibat Diagram Ishikawa

Diagram sebab-akibat adalah suatu alat untuk membantu mengidentifikasi, memilah dan menampilkan penyebab dari suatu permasalahan atau karakteristik kualitas. Diagram ini mengilustrasikan hubungan antara suatu output yang diberikan dengan semua faktor yang mempengaruhi output tersebut. Diagram sebab-akibat disebut juga dengan “diagram Ishikawa” karena ditemukan oleh Kaoru Ishikawa atau disebut juga dengan “diagram tulang ikan” karena bentuknya seperti tulang ikan Ishikawa 1982. Diagram sebab-akibat dapat dilihat pada Gambar 3. Menurut Ishikawa 1982, bahwa manfaat diagram sebab-akibat, antara lain: 1. Mengidentifikasi akar permasalahan yang mungkin, alasan dasar untuk suatu permasalahan atau kondisi yang spesifik. 2. Memilah dan menghubungkan interaksi diatara faktor-faktor yang mempengaruhi suatu proses atau efek tertentu. 3. Menganalisis permasalahan yang ada sehingga dapat mengambil suatu tindakan perbaikan. Struktur suatu diagram sebab akibat membantu anggota tim berfikir dengan cara yang sistematis. Menurut Ishikawa 1982, ada beberapa keuntungan dengan membuat diagram sebab akibat sebagai berikut: 1. Membantu menentukan akar permasalahan dengan menggunakan pendekatan yang terstruktur. 2. Mendorong partisipasi kelompok dan memanfaatkan pengetahuan kelompok mengenai suatu proses. 3. Menggunakan format yang teratur dan mudah dibaca. 4. Mengindikasikan penyebab yang mungkin dari variasi didalam proses. 16 5. Meningkatkan pengetahuan proses dengan membantu setiap orang untuk belajar lebih mengenai faktor-faktor di lingkungan kerja dan bagaimana faktor tersebut saling berhubungan. 6. Mengidentifikasi area dimana data harus dikumpulkan untuk pembelajaran lebih jauh. Langkah-langkah untuk membuat dan menganalisis diagram sebab –akibat sebagai berikut Ishikawa 1982: 1. Identifikasi dan definisikan secara jelas output atau efek yang akan dianalisis. 2. Buat garis tulang ikan dan kotak EFEK. 3. Identifikasi penyebab utama yang berkontribusi terhadap efek yang sedang dipelajari. Ini adalah label untuk cabang utama dari diagram dan menjadi kategori untuk mendata banyak penyebab lainnya yang berhubungan dengan kategori tersebut. 4. Untuk setiap cabang utama identifikasi faktor spesifik lainnya yang mungkin menjadi penyebab atau efek. 5. Identifikasi lebih mendalam semua penyebab dan organsir dibawah kategori yang berhubungan. Kita dapat melakukannya dengan menyakan serangkaian pertanyaan “kenapa”. 6. Analisis diagram. Analisis membantu kita untuk mengidentifikasi penyebab yang memerlukan penyelidikan lebih jauh. MUTU FAKTOR UTAMA FAKTOR UTAMA FAKTOR UTAMA FAKTOR UTAMA Gambar 3. Struktur Diagram Sebab-Akibat Ishikawa 1982

4. Diagram Pareto