Manusia Diagram Sebab - Akibat

a. Manusia

Manusia merupakan salah satu faktor yang memegang peranan penting terhadap berlangsungnya proses produksi serta mutu produk yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan, proses produksi tidak dapat terlepas dari peranan manusia, secanggih apapun mesin yang digunakan, manusia tetap diperlukan untuk mengoperasikan dan mengontrol fungsi mesin agar tetap berjalan dengan normal. Ketrampilan keahlian, human error dan motivasi bekerja merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh setiap karyawan, termasuk untuk karyawan produksi. Keterampilan atau keahlian seorang pekerja dapat dipengaruhi oleh pengalaman bekerja, sharing antar Operator, pelatihan yang berkesinambungan serta terstruktur. Pengalaman kerja sangat berpengaruh terhadap keterampilan atau keahlian dari karyawan. Semakin banyak pengalaman karyawan, maka kemampuannya dalam mengatasi kondisi yang abnormal pada mesin akan semakin meningkat. Dalam hal kemungkinan terjadinya variasi bobot bersih, maka peluang dan kuantitas terjadinya variasi dapat diminimalisir. Hal ini dikarenakan, karyawan produksi yang sudah berpengalaman, akan lebih mengenal seluk- beluk mesin, sehingga ketika terjadi gangguan pada performa mesin, mereka akan lebih mengerti bagaimana cara untuk mengatasinya. Sharing ilmu antar operator di PT Kemang Food Industries terlihat masih kurang optimal. Sebagai contoh, sharing ilmu dalam mengoperasikan mesin produksi dari Operator senior ke Operator junior, belum terjalin secara efektif. Hal ini terlihat dalam proses produksi sehari – hari, Operator senior lebih memegang peranan dalam mengoperasikan mesin, sementara peranan Operator junior hanya sebatas membantu Operator senior. Upaya yang dapat dilakukan untuk membentuk pekerja yang potensial, dapat dilakukan melalui pengadaan pelatihan. Pelatihan dapat dilakukan secara internal maupun eksternal. Pelatihan yang berkesinambungan akan membantu untuk meningkat kemampuan dan pengetahuan karyawan secara bertahap. PT Kemang Food Industries sampai saat ini belum mencanangkan program pelatihan yang berkesinambungan, baik untuk pelatihan internal maupun eksternal. Hal ini dapat menyebabkan kemampuan dan pengetahuan karyawan kurang luas, sehingga ketika terjadi kondisi abnormal pada proses produksi karyawan belum dapat menanganinya secara efektif, sebagai contoh variasi dalam hal bobot bersih produk jadi. Human error merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari seorang pekerja yang bekerja di suatu perusahaan. Fokus dan kondisi fisik sangat berpengaruh terhadap human error. Apabila karyawan bekerja dalam keadaan yang kurang fokus dan kondisi fisik yang kurang baik, besar kemungkinan karyawan akan melakukan kelalaian dalam bekerja, atau ketika terjadi keaadaan abnormal dalam produksi, karyawan tidak dapat 42 mengatasinya dengan baik sebagaimana apabila kondisi fisik karyawan dalam keaadaan sehat. Motivasi pekerja sangat dipengaruhi oleh kenyamanan bekerja, kejenuhan dan reward. Kenyamanan dalam bekerja dapat berpengaruh pada pengendalian bobot bersih. Apabila suasana bekerja tidak nyaman, pekerja kurang termotivasi dalam melaksanakan tugasnya, sehingga fokus dalam bekerja menjadi kurang maksimal. Begitupun dengan kejenuhan. Tingkat kejenuhan yang melampui batas pada seorang karyawan, sangat berpengaruh terhadap produk yang dihasilkan. Apabila karyawan jenuh dalam bekerja, konsentrasinya dalam bekerja akan terganggu, sehingga potensi karyawan membuat kelalaian dalam bekerja akan semakin besar. Reward dapat berupa bonus ataupun komisi. Reward dapat menimbulkan semangat kerja agar dapat bekerja lebih optimal. Reward dapat diberikan kepada individu yang dapat memenuhi target tanpa mengesampingkan mutu produk yang dihasilkan.

b. Metode