64
1. Strategi Strenghts-Oppurtunities S-O
Strategi ini disusun dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki dan memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang diusulkan adalah meningkatkan
kualitas SDM melalui pelatihan dan memperluas usahatani kopi yang berkualitas dan jaringan pemasaran.
Strategi ini untuk meningkatkan sumberdaya manusia melalui pelatihan baik dalam budidaya, pengolahan dan pemasaran. Hal ini didukung oleh
ketersediaan lahan yang dimiliki Humbang Hasundutan yang sesuai untuk usaha kopi. Disamping itu didukung dengan lancarnya akses tranportasi dan keamanan
dalam berusaha. Hal ini juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan peluang pasar yang ada, tumbuhnya CU untuk menambah modal usaha, dan tumbuhnya
asosiasi serta teknologi komunikasi dan informasi yang dapat menambah pengetahuan dan kualitas sumberdaya manusia Humbang Hasundutan.
Keberadaan Humbang Hasundutan juga sebagai otonomi daerah memberi peluang dalam strategi ini, kebijakan pemerintah diharapkan ada suatu aturankebijakan
dalam sistem manajemen pemasaran kopi.
2. Strategi Weakness-Oppurtunities W-O
Strategi ini disusun untuk mengurangi kelemahan dengan memanfaatkan peluang yang ada. Strategi ini terdiri dari dua strategi yang diusulkan, yaitu :
a. Membentuk dan membina lembaga penelitian untuk Research Development serta mendukung asosiasi kopi.
Humbang Hasundutan tidak memiliki lembaga penelitian untuk kopi. Sebagai daerah otonomi daerah yang berpotensi untuk pengembangan kopi
semestinya daerah ini memiliki lembaga RD. Petani bertani berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang turun temurun dalam keluarganya,
menggunakan teknologi tradisional. Petani menggunakan bibit kopi dari hasil panen, dengan cara memilih biji kopi yang paling baik. Banyak petani yang tidak
peduli untuk memberantas hama penyakit kopi. Hal ini mengakibatkan rendahnya produktivitas kopi Humbang Hasundutan.
Strategi ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kopi, dapat memberi bibit unggul bagi petani dan pemberantasan hama. Pemerintah juga
sebaiknya mendukung asoasi kopi yang ada, karena asosiasi ini memberi
65 kesejahteraan bagi petani. Disamping itu strategi ini juga didukung oleh
perkembangan dan teknologi komunikasi dan informasi yang dapat memberi manfaat bagi petani.
b. Menguatkan modal untuk usaha agribisnis dan memperluas jaringan pemasaran kopi.
Kegiatan pertanian yang masih sederhana disebabkan petani sulit untuk memperoleh modal dalam mengembangkan usahanya. Tingginya harga sarana
produksi juga menjadi penghambat dalam pengembangan usahanya, khususnya pemberantas hama. Demikian juga industri pengolahan kopi kekurangan modal
untuk pengembangan usahanya. Peminjaman modal melalui lembaga keuangan yang ada harus dilalui dengan prosedur yang rumit bagi petani. Di lain pihak,
lembaga keuangan seperti bank memberikan pinjaman yang berisiko tinggi. Kesulitan ini diharapkan dapat diatasi dengan kebijakan pemerintah, serta
memanfaatkan peluang yang ada, yaitu tumbuhnya CU yang administrasinya lebih sederhana dari pada bank. Disamping itu terbukanya pasar domestik maupun luar,
serta adanya perdagangan bebas dapat memperluas jaringan pemasaran kopi Humbang Hasundutan, khususnya Negara Jepang yang menjadi mitra usaha kopi
Lintong Nihuta. Dengan adanya perkembangan teknologi, komunikasi dan informasi, diharapkan dapat memperluas jaringan pemasaran seperti promosi kopi
lewat jaringan internet.
3. Strategi Strenghts-Threats S-T