Analisis Metode IFE dan EFE

56 VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KOPI HUMBANG HUSUNDUTAN

7.1 Analisis Metode IFE dan EFE

Analisis ini bertujuan untuk menilai dan mengevaluasi faktor-faktor strategis yang berpengaruh terhadap keberhasilan strategi yang akan dilaksanakan dalam Pengembangan Agribisnis Kopi di Humbang Husundutan. Setelah dilakukan pembobotan terhadap faktor-faktor strategis baik internal maupun eksternal melalui pendapatwawancara dengan Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian, Kepala Bappeda Badan Perencana Pembangunan Daerah, Ketua Asosiasi Petani Kopi Lintong Organik, Ketua Kelompok Tani Kopi di tiap kecamatan yang terpilih, serta Pedagang pengumpul dan Pengusaha industri kopi yang ada di Kabupaten Humbang Hasundutan, hasil akhir dari analisis IFE dan EFE dapat dijelaskan sebagai berikut :

7.1.1 Analisis Matriks IFE

Hasil dari matriks IFE diperoleh nilai indeks akumulatif untuk elemen kekuatan sebesar 1,338, sedangkan untuk elemen kelemahan diperoleh 0,992. Hal ini menunjukkan bahwa responden memberikan respon yang tinggi terhadap faktor kekuatan dan respon yang kecil kepada faktor kelemahan, sedangkan total nilai bobot skor untuk faktor internal sebesar 2,330. Melihat hasil analisis tersebut, menunjukkan bahwa Pengembangan Agribisnis Kopi di Humbang Husundutan dibawah rata-rata dalam kekuatan internal secara keseluruhannya, nilai bobot skor untuk elemen kekuatan lebih besar dari nilai bobot skor elemen kelemahan, maka kita dapat menyatakan bahwa dalam Pengembangan Agribisnis Kopi di Humbang Husundutan kekuatan yang dimiliki daerah mampu mengatasi kelemahan yang ada. Namun hasil skor total pembobotan 2,330 di bawah rata- rata berarti kondisi Pemerintah DaerahDinas Pertanian Subdinas Perkebunan dan masyarakatpetani secara internal kekuatan dan kelemahan belum baik kuat, dalam upaya pengembangan kopi di Kabupaten Humbang Hasundutan. Hasil akhir dari analisis IFE Tabel 15. 57 Tabel 15. Matriks IFE Pengembangan Agribisnis Kopi di Kabupaten Humbang Hasundutan No Faktor Strategis Internal Bobot Rating Bobot Skor A Kekuatan 1 Keadaan Sumberdaya Alam 0,077 4 0,308 2 Ketersediaan Lahan 0,063 3 0,190 3 Keamanan Berusaha 0,060 3 0,181 4 Akses Transportasi 0,080 4 0,319 5 Keadaan Sumberdaya Manusia 0,085 4 0,341 Total 1,338 B Kelemahan 1 Penggunaan Teknologi Tradisional 0,041 1 0,041 2 Ketersediaan Dana 0,080 2 0,159 3 Lembaga Pembina, Penelitian, dan Pelatihan 0,085 1 0,085 4 Pemasaran Kopi 0,085 1 0,085 5 Dukungan Kebijakan Pemerintah Daerah dan Pelaksanaanya 0,082 2 0,165 6 Industri Pengolahan Kopi 0,066 2 0,132 7 Kemitraan Usaha 0,049 2 0,099 8 Bibit Kopi Bermutu 0,080 2 0,159 9 Pengendalian Hama Penyakit dan Pemeliharaan 0,066 1 0,066 0,992 Total 1,000 2,330 Berdasarkan matriks IFE di atas dapat dijelaskan lebih rinci tentang faktor- faktor yang mempengaruhi pengembangan agribisnis kopi, baik yang termasuk elemen kekuatan dan kelemahan, yaitu sebagai berikut :

A. Elemen Kekuatan

Keadaaan sumberdaya manusia memiliki bobot 0,085, nilai ini merupakan skor tertinggi dalam faktor kekuatan dan menunjukkan bahwa faktor ini memiliki dampak yang sangat penting terhadap Pengembangan Agribisnis Kopi di Humbang Husundutan, jika dibandingkan dengan faktor kekuatan lainnya. Sedangkan nilai rating empat berarti bahwa faktor keadaan sumberdaya manusia yang dihasilkan memberi pengaruh yang sangat besar terhadap Pengembangan Agribisnis Kopi di Humbang Husundutan. Akses transportasi memiliki bobot 0,080, skor ini menunjukkan bahwa faktor ini memiliki dampak yang sangat penting untuk Pengembangan Agribisnis Kopi di Humbang Husundutan. Nilai rating empat berarti bahwa faktor akses 58 transportasi yang dihasilkan memberi pengaruh yang sangat besar terhadap Pengembangan Agribisnis Kopi di Humbang Husundutan. Keadaan sumberdaya alam memiliki bobot 0,077, skor ini menunjukkan bahwa faktor ini memiliki dampak yang penting untuk Pengembangan Agribisnis Kopi di Humbang Husundutan. Nilai rating empat berarti bahwa faktor keadaan sumberdaya alam yang dihasilkan memberi pengaruh yang sangat besar terhadap Pengembangan Agribisnis Kopi di Humbang Husundutan. Ketersediaan lahan memiliki bobot 0,063, skor ini menunjukkan bahwa faktor ini memiliki dampak yang penting untuk Pengembangan Agribisnis Kopi di Humbang Husundutan. Nilai rating tiga berarti bahwa faktor ketersediaan lahan yang dihasilkan memberi pengaruh yang besar terhadap Pengembangan Agribisnis Kopi di Humbang Husundutan. Keamanan berusaha memiliki bobot 0,060, skor ini menunjukkan bahwa besar dampak dari faktor ini dibandingkan dengan faktor-faktor kekuatan dalam Pengembangan Agribisnis Kopi di Humbang Husundutan agak penting, namun dari segi rating bernilai tiga berarti sangat berpengaruh terhadap Pengembangan Agribisnis Kopi di Humbang Husundutan.

B. Elemen Kelemahan

Lembaga pembina, penelitian, dan pelatihan dan pemasaran kopi memiliki bobot 0,085, skor ini menunjukkan bahwa kedua faktor ini memiliki dampak yang sangat penting untuk Pengembangan Agribisnis Kopi di Humbang Husundutan, jika dibandingkan dengan faktor-faktor kelemahan lainnya. Nilai rating satu untuk lembaga pembina, penelitian, dan pelatihan dan pemasaran kopi menunjukkan bahwa kelemahan tersebut sulit diatasi dalam Pengembangan Agribisnis Kopi di Humbang Husundutan. Dukungan kebijakan Pemerintah Daerah dan pelaksanaanya memiliki bobot 0,082, skor ini menunjukkan bahwa faktor ini memiliki dampak yang sangat penting untuk Pengembangan Agribisnis Kopi di Humbang Husundutan, jika dibandingkan dengan faktor-faktor kelemahan lainnya. Nilai rating dua menunjukkan bahwa kelemahan tersebut agak sulit diatasi dalam Pengembangan Agribisnis Kopi di Humbang Husundutan 59 Ketersediaan dana dan bibit kopi bermutu memiliki bobot 0,080, skor ini menunjukkan bahwa kedua faktor ini memiliki dampak yang sangat penting untuk Pengembangan Agribisnis Kopi di Humbang Husundutan, jika dibandingkan dengan faktor-faktor kelemahan lainnya. Nilai rating dua menunjukkan bahwa kelemahan tersebut agak sulit diatasi dalam Pengembangan Agribisnis Kopi di Humbang Husundutan. Industri pengolahan kopi dan pengendalian hama penyakit dan pemeliharaan memiliki bobot 0,066, skor ini menunjukkan bahwa kedua faktor ini memiliki dampak yang penting untuk Pengembangan Agribisnis Kopi di Humbang Husundutan, jika dibandingkan dengan faktor-faktor kelemahan lainnya. Nilai rating dua untuk industri pengolahan kopi menunjukkan bahwa kelemahan tersebut agak sulit diatasi dalam Pengembangan Agribisnis Kopi di Humbang Husundutan. Nilai rating satu untuk pengendalian hama penyakit menunjukkan bahwa kelemahan tersebut sulit diatasi dalam Pengembangan Agribisnis Kopi di Humbang Husundutan. Kemitraan usaha memiliki bobot 0,049, skor ini menunjukkan bahwa faktor ini memiliki dampak yang penting untuk Pengembangan Agribisnis Kopi di Humbang Husundutan, jika dibandingkan dengan faktor-faktor kelemahan lainnya. Nilai rating dua untuk kemitraan usaha menunjukkan bahwa kelemahan tersebut agak sulit diatasi dalam Pengembangan Agribisnis Kopi di Humbang Husundutan. Penggunaan teknologi tradisional memiliki bobot 0,041, skor ini menunjukkan bahwa faktor ini memiliki dampak agak penting untuk Pengembangan Agribisnis Kopi di Humbang Husundutan, jika dibandingkan dengan faktor-faktor kelemahan lainnya. Nilai rating satu menunjukkan bahwa kelemahan tersebut sulit diatasi dalam Pengembangan Agribisnis Kopi di Humbang Husundutan.

7.1.2 Analisis Matriks EFE

Hasil analisa matriks EFE untuk elemen peluang diperoleh nilai indeks kumulatif skor sebesar 2,038, sedangkan nilai bobot skor untuk elemen ancaman sebesar 0,756. Hal ini menunjukkan bahwa responden memberikan respon yang 60 cukup tinggi terhadap faktor peluang dan respon yang lebih kecil terhadap faktor ancaman. Untuk total nilai bobot skor untuk faktor eksternal sebesar 2,795. Melihat hasil analisis tersebut, dengan nilai bobot skor untuk elemen peluang lebih besar dari bobot skor elemen ancaman, maka kita dapat mengatakan bahwa dalam Pengembangan Agribisnis Kopi Humbang Husundutan dapat memanfaatkan peluang sebaik mungkin. Untuk mengetahui lebih jelas hasil akhir dari analisis EFE Tabel 16. Tabel 16. Matriks EFE Pengembangan Agribisnis Kopi di Kabupaten Humbang Hasundutan No Faktor Eksternal Bobot Rating Bobot Skor A Peluang 1 Otonomi Daerah 0,083 4 0,333 2 Tumbuhnya Asosiasi 0,090 4 0,359 3 Pasar yang Masih Terbuka baik Domestik maupun Luar Negeri 0,087 3 0,260 4 Tumbuhnya CU 0,087 3 0,260 5 Perdagangan Bebas 0,090 3 0,269 6 Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Informasi 0,093 3 0,279 7 Permintaan Kopi Organik 0,093 3 0,279 Total 2,038 B Ancaman 1 Pertumbuhan Ekonomi Nasional 0,054 2 0,109 2 Ketidakpastian iklim global 0,058 2 0,115 3 Fluktuasi harga kopi 0,080 2 0,160 4 Penegakan Hukum dan Peraturan Perundang- undangan 0,058 2 0,115 5 Kopi sejenis dari wilayah lain 0,071 2 0,141 6 Penguasaan Lahan Kopi Oleh Pihak Luar 0,058 2 0,115 0,756 Total 1,000 2,795 Dari matriks EFE dapat dijelaskan lebih rinci tentang faktor-faktor yang mempengaruhi Pengembangan Agribisnis Kopi di Humbang Hasundutan, baik yang termasuk elemen peluang maupun elemen ancaman, yaitu sebagai berikut ;

A. Elemen Peluang

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi dan permintaan kopi organic memiliki bobot 0,093, skor ini menunjukkan bahwa kedua faktor ini 61 memiliki dampak yang sangat penting terhadap Pengembangan Agribisnis Kopi di Humbang Hasundutan jika dibandingkan dengan faktor peluang lain yang dimiliki Kabupaten Humbang Hasundutan. Sedangkan nilai rating tiga berarti kemampuan merespon peluang tersebut dalam pengembangan agribisnis kopi adalah baik. Tumbuhnya asosiasi, dan perdagangan bebas memiliki bobot 0,090, skor ini menunjukkan bahwa kedua faktor ini memiliki dampak yang sangat penting terhadap Pengembangan Agribisnis Kopi di Humbang Hasundutan jika dibandingkan dengan faktor peluang lain yang dimiliki Kabupaten Humbang Hasundutan. Nilai rating empat untuk tumbuhnya asosiasi berarti kemampuan merespon peluang tersebut dalam pengembangan agribisnis kopi sangat baik. Sedangkan nilai rating tiga untuk perdagangan bebas berarti kemampuan merespon peluang tersebut dalam pengembangan agribisnis kopi baik. Pasar yang masih terbuka baik domestik maupun luar negeri dan tumbuhnya CU memiliki bobot 0,087, skor ini menunjukkan bahwa kedua faktor ini memiliki dampak yang penting terhadap Pengembangan Agribisnis Kopi di Humbang Hasundutan jika dibandingkan dengan faktor peluang lain yang dimiliki Kabupaten Humbang Hasundutan. Nilai rating tiga menunjukkan bahwa kedua faktor tersebut mampu merespon peluang dengan baik dalam upaya pengembangan agribisnis kopi. Otonomi Daerah memiliki bobot 0,083, skor ini menunjukkan bahwa faktor ini memiliki dampak yang agak penting terhadap Pengembangan Agribisnis Kopi di Humbang Hasundutan jika dibandingkan dengan faktor peluang lain yang dimiliki Kabupaten Humbang Hasundutan. Nilai rating tiga menunjukkan bahwa faktor tersebut mampu merespon peluang dengan baik dalam upaya pengembangan agribisnis kopi.

B. Elemen Ancaman

Fluktuasi harga kopi memiliki bobot 0,080, skor ini menunjukkan bahwa faktor ini memiliki dampak yang sangat penting terhadap Pengembangan Agribisnis Kopi di Humbang Hasundutan jika dibandingkan dengan faktor ancaman lain yang dihadapi di Humbang Hasundutan. Nilai rating dua berarti faktor ancaman tersebut agak kuat pengaruhnya terhadap Pengembangan Agribisnis Kopi di Humbang Hasundutan. 62 Kopi sejenis dari wilayah lain memiliki bobot 0,071, skor ini menunjukkan bahwa faktor ini memiliki dampak yang sangat penting terhadap Pengembangan Agribisnis Kopi di Humbang Hasundutan jika dibandingkan dengan faktor ancaman lain yang dihadapi di Humbang Hasundutan. Nilai rating dua berarti faktor ancaman tersebut agak kuat pengaruhnya terhadap Pengembangan Agribisnis Kopi di Humbang Hasundutan. Ketidakpastian iklim global, penegakan hukum dan peraturan perundang- undangan, dan penguasaan lahan kopi oleh pihak luar sama-sama memiliki bobot 0,058, skor ini menunjukkan bahwa faktor ini memiliki dampak yang penting terhadap Pengembangan Agribisnis Kopi di Humbang Hasundutan jika dibandingkan dengan faktor ancaman lain yang dihadapi di Humbang Hasundutan. Nilai rating dua berarti faktor ancaman tersebut agak kuat pengaruhnya terhadap Pengembangan Agribisnis Kopi di Humbang Hasundutan. Pertumbuhan Ekonomi memiliki bobot 0,054, skor ini menunjukkan bahwa faktor ini memiliki dampak yang agak penting terhadap Pengembangan Agribisnis Kopi di Humbang Hasundutan jika dibandingkan dengan faktor ancaman lain yang dihadapi di Humbang Hasundutan. Nilai rating dua berarti faktor ancaman tersebut agak kuat pengaruhnya terhadap Pengembangan Agribisnis Kopi di Humbang Hasundutan.

7.2 Analisis Matriks SWOT