Asosiasi Kopi Strategi Pengembangan Agribisnis Kopi di Kabupaten Humbang Hasundutan Sumatera Utara

43 Gambar 4. Saluran Pemasaran Kopi Humbang Hasundutan

5.4 Asosiasi Kopi

Satu-satunya Asosiasi kopi yang ada di Humbang Hasundutan adalah APKLO Asosiasi Petani Kopi Lintong Organik. APKLO dimulai dari satu kelompok tani dan sekarang menjadi 14 kelompok tani dengan jumlah anggota 350 anggota yang bergabung dari Kecamatan Lintong Nihuta dan Doloksanggul. APKLO didirikan dengan tujuan untuk menguatkan petani kopi untuk dapat berdiri sendiri dalam mengolah dan memasarkan kopinya sendiri untuk bisa bersaing dengan pihak ketiga pengumpul di pasar yang selalu menentukan harga kopi sehingga petani tidak pernah mendapatkan harga yang layak. Atas bantuan dan bimbingan dari Wakachia project Japan, APKLO mendapatkan sertifikasi dari FLO Fair Trade Labeling Organization Jerman tahun 2004 dimana, mendapatkan harga yang seadil-adilnya dan pasar yang semakin luas. APKLO sudah mendapatkan pasar di Jepang dan beberapa negara di Eropa. Saat ini kopi hasil dari APKLO tidak sepenuhnya organik, tetapi dalam tahap menuju organik. Sebelumnya sebagian besar petani kopi di Lintong Nihuta dan sekitarnya, menanam kopi dengan sistem tumpang sari seperti sayuran dan cabe. Menanam sayuran dan cabe diantara tanaman kopi, membuat petani menggunakan pestisida dan pupuk kimia yang secara tidak langsung akan terkontaminasi dengan tanaman kopi. Petani melakukan tumpang sari, karena ingin menambah penghasilan tambahan dan biasanya dilakukan saat tanaman kopi masih kecil atau jika masih ada lahan yang kosong diantara tanaman kopi. Petani APKLO berusaha keras untuk mempraktekkan sistem pertanian organik baik dengan belajar sendiri dan training untuk pertanian organik. Tanaman kopi ditanam bersamaan tanaman pelindung seperti lamtoro, sengon dan dapdap. Program APKLO ke depan yaitu menghasilkan kopi murni organik dan berusaha mendapatkan sertifikasi Organik, dimana jika sudah mendapat sertifikasi harga kopi ekspor akan semakin tinggi harganya. APKLO mendapatkan harga yang baik dari mengekspor kopi karena sistem Fair Trade serta mendapat premi Petani Pengumpul di Desa Pengumpul di Pasar Eksportir Importir 44 bonus yang digunakan untuk kesejahteraan anggota seperti membeli alat-alat pertanian, pendidikan bagi petani serta beasiswa bagi anak-anak petani yang berprestasi. Proses pengolahan biji kopi pasca panen yang telah dilakukan APKLO adalah : 1 . Panen Memetik buah yang sudah benar-benar matang, pada umumnya alat yang digunakan adalah keranjang, seperti pada gambar berikut : Gambar 5 . Petani APKLO sedang Panen Kopi Ateng 2. Pengupasan Kulit Buah Proses pemisahan kulit tanduk dari kulit buah. Alat yang digunakan adalah mesin pulping, keranjang dan ember. 3. Fermentasi Fermentasi bertujuan untuk melepaskan lendir yang menyelimuti biji kopi. Biji kopi dimasukkan dalam ember dan diisi air bersih, kemudian didiamkan selama 12-40 jam. Alat yang digunakan air bersih, dan ember. 4. Pencucian Setelah fermentasi, kulit tanduk dicuci dengan air bersih, supaya kotoran sistem fermentasi hilang. Alat yang digunakan air bersih, keranjang dan ember. 5. Pengeringan Penjemuran basah dengan sinar matahari selama 20 jam sampai kadar air 23. Alat yang digunakan adalah tempat penjemuran dan garu. 45 6. Pengupasan Kulit Proses penguasaan biji kopi beras Osas dari kulit basah. Alat yang digunakan adalah mesin Osas. 7. Pengeringan Osas Pengeringan osas dengan sinar matahari, selama 18-20 jam sampai kadar air biji osas 12-14 persen. Alat yang digunakan penjemuran garu, dan tester untuk mengukur kadar air. 8. Sortasi Mengklasifikasikan biji kopi menurut standar mutu, dengan menggunakan alat tampi. Setelah biji disortir, kopi yang memenuhi standar dikirim melalui PT Aek Godang di Tapanuli Utara hanya sebagai perantara Rantai pemasaran kopi APKLO berbeda dengan petani yang non anggota APKLO. Gambar 4 dan Gambar 6. APKLO telah memiliki kontrak dengan Fair Trade untuk negara yang menjadi wilayah pemasaran APKLO. Jika harga kopi dunia turun, harga kopi APKLO tidak menurun drastis karena adanya perjanjian batasan harga paling rendah dengan pihak Fair Trade. Jika harga kopi dunia meningkat, maka harga kopi APKLO juga meningkat. Gambar 6. Saluran Pemasaran Kopi APKLO APKLO IMPORTIR 46 VI ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KOPI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

6.1 Faktor Internal