26
1. Kesenjangan dan benturan sistem nilai sosial budaya setempat dengan sistem budaya yang ada di luar lingkungan KAT.
2. Peran masyarakat dalam proses pemberdayaan KAT relatif terbatas. 3. Pemberdayaan KAT secara umum belum menjadi skala prioritas daerah.
4. Masalah-masalah kecenderungan aktual seperti disintegrasi sosial, perusakan lingkungan, kesamaan gender, keterlantaran anak dan lansia, dan kemiskinan
Kementerian Sosial RI, 2014.
2.4.3 Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil
Departemen Sosial melalui Direktorat Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil menyelenggarakan program pemberdayaan KAT. Pemerdayaan KAT
adalah serangkaian kebijakan, strategi, program dan kegiatan yang diarahkan pada upaya pemberian kewenangan dan kepercayaan kepada KAT setempat untuk
menemukan masalah dan kebutuhan beserta upaya pemecahannya berdasarkan kekuatan dan kemampuan sendiri, melalui upaya perlindungan, penguatan,
pengembangan, konsultasi dan advokasi guna peningkatan taraf kesejahteraan sosialnya Kementerian Sosial RI, 2014, h. 6. Program ini telah mampu mengangkat
derajat kehidupan sebagian warga KAT di berbagai daerah. Di dalam Kepres RI No. 111 Tahun 1999 pembinaan kesejahteraan sosial
komunitas adat terpencil bertujuan untukmemberdayakan komunitas adat terpencil dalam segala aspek kehidupan danpenghidupan agar mereka dapat hidup secara
wajar baik jasmani, rohani, dan sosial sehingga dapat berperan aktif dalam pembangunan, yang pelaksanaannya dilakukandengan memperhatikan adat istiadat
setempat.
27
Sesuai kebijakan Direktorat Pemberdayaan KAT dan sejalan dengan penetapan kegiatan pemberdayaan KAT sebagai prioritas nasional, maka Direktorat
Pemberdayaan KAT telah menetapkan kebijakan teknis sebagai berikut: 1. Meningkatkan profesionalisme pemberdayaan sosial, baik yang dilaksanakan
oleh pemerintah maupun masyarakat dan dunia usaha terhadap KAT; 2. Meningkatkan dan memeratakan pemberdayaan sosial yang lebih adil, dalam
arti bahwa setiap KAT berhak untuk memperoleh pelayanan sosial yang sebaik-baiknya;
3. Memantapkan manajemen pemberdayaan sosial bagi KAT melalui penyempurnaan terus menerus dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan
pelayanan pemberdayaan sosial yang semakin berkualitas dan akuntabilitas; 4. Meningkatkan dan memantapkan partisipasi sosial masyarakat dalam
pemberdayaan sosial dengan melibatkan semua unsur dan komponen masyarakat atas dasar swadaya dan kesetiakawanan sosial, sehingga
merupakan bentuk usaha-usaha kesejahteraan sosial yang melembaga dan berkesinambungan.
Peraturan Pemerintah No. 392012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial dalam Pasal 23 ayat 1: Pemberdayaan KAT disebutkan bahwa pemberdayaan
masyarakat ditujukan kepada Komunitas Adat Terpencil yang terdiri dari sekumpulan orang dalam jumlah tertentu yang terikat oleh kesatuan geografis,
ekonomi, danatau sosial budaya, dan miskin, terpencil, danatau rentan sosial ekonomi. Pasal 23 ayat 2: Pemberdayaan Sosial Masyarakat KAT, yang memiliki
kriteria: 1. Keterbatasan akses pelayanan sosial dasar;
2. Tertutup, homogen, dan penghidupannya tergantung kepada sumber daya alam;
28
3. Marjinal di perdesaan dan perkotaan; danatau 4. Tinggal di wilayah perbatasan antar negara, daerah pesisir, pulau-pulau terluar,
dan terpencil. Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial No.
020.APSKPTSVI2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil dikatakan bahwa Pemberdayaan Komuitas Adat Terpencil PKAT
merupakan salah satu bentuk kepedulian dan komitmen pemerintah dalam mempercepat proses pembangunan pada mereka yang masih belum tersentuh proses
pembangunan nasional yang umumnya berada pada daerah-daerah yang sulit dijangkau. Departemen Sosial, melalui program KAT mengkhususkan
memberdayakan mereka agar bersama-sama dengan masyarakat Indonesia lainnya ikut dalam proses pembangunan sebagaimana yang dicita-citakan dalam amanat
UUD 1945. Jenis kegiatan dalam Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil meliputi :
a Penyuluhan; merupakan suatu upaya berkesinambungan untuk membimbing KAT khususnya dengan masyarakat luas baik perorangan atau lembaga ke
arah kesadaran terhadap arti penting pemberdayaan sosial KAT. b Bimbingan; merupakan suatu proses terencana dan terorganisasi untuk
menumbuh-kembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan untuk menindaklanjuti hasil penyuluhan sosial pada KAT,
lingkungan sosial dan masyarakat luas. c Pelayanan; merupakan usaha untuk memfasilitasi dan atau bantuan kepada
warga KAT baik secara perorangan, kelompok, maupun secara keseluruhan guna terlaksananya tujuan program pemberdayaan.
29
d Perlindungan; merupakan upaya mempertahankan dan melindungi adat- istiadat dan atau lingkungan sosial budaya berdasarkan perspektif sosial
budaya yang berlaku secara universal, dan terhindarnya dari berbagai bentuk eksploitasi terhadap warga KAT.
2.4.4 Permasalahan Internal Dalam Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil