70
telah membuat 62 responden dengan frekuensi 37 hanya dapat merasakan bangku Sekolah Dasar SD. Tak banyak dari responden ini yang bisa melanjutkan
pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, terlebih setelah tabel 5.5 menyajikan data bahwa 22 responden atau sebanyak 13 responden tidak pernah sekolah sama
sekali. Tidak adanya transportasi, kondisi jalan, serta sulitnya perekonomian keluarga membuat banyak warga Partukkoan hanya sampai di bangku Sekolah Dasar
SD dan bahkan tidak bersekolah.Meskipun demikian, masih ada warga Partukkoan yang sempat melanjutkan pendidikan hingga tingkat Sekolah Menengah Pertama
SMP dan Sekolah Menengah Atas SMA atau Sekolah Menengah Kejuruan SMK.Berdasarkan data pada tabel 5.5 diatas, disebutkan bahwa 8 responden
dengan frekuensi 5 responden telah sampai pada tingkat pendidikan SMP.Pada jenjang SMASMK, terdapat 8 responden dengan frekuensi 5 responden yang
sempat mengecap pendidikan tersebut. Untuk jenjang pendidikan Perguruan Tinggi, belum ada warga Partukkoan yang mendapat kesempatan ini, sehingga dapat
dikatakan bahwa 0 warga Partukkoan yang mendapatkan kesempatan untuk bersekolah sampai jenjang Perguruan Tinggi.
5.1.6 Data Pekerjaan Responden Tabel 5.6
Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan No.
Pekerjaan Frekuensi
Persen
1. Petani
59 98
2. Wirausaha
1 2
Jumlah : 60
100
Sumber : Kuesioner, Maret 2015
71
Indonesia adalah negara yang kaya akan berbagai sumber daya alam. Hal inilah yang menjadikan nenek moyang kita sebagai masyarakat agraris yang hidup
dengan cara bercocok tanam. Begitu pula dengan warga di Partukkoan.Berdasarkan data pada tabel 5.6 diatas 98 responden atau dapat dikatakan hampir seluruh warga
Partukkoan berprofesi sebagai petani.Namun 2 responden dengan frekuensi 1 responden adalah seorang wirausaha.Responden yang menjadi wirausaha ini
kemudian dibantu oleh istrinya yang berprofesi sebagai petani. Sang kepala keluarga menjalankan hasil ladang mereka keluar Partukkoan dengan sepeda motor atau pick
up. Ada juga beberapa kepala keluarga yang bekerja sebagai kuli bangunan diluar Dusun Partukkoan untuk membantu perekonomian keluarga agar semua kebutuhan
setidaknya dapat tercukupi.
5.1.7 Data Jumlah Anak Responden Tabel 5.7
Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Anak No.
Jumlah Anak Frekuensi
Persen
1. 1 - 2 anak
27 45
2. 3 - 4 anak
17 28
3. 4 – 5 anak
12 20
4. Tidakbelum memiliki anak
4 7
Jumlah : 60
100
Sumber : Kuesioner, Maret 2015 Warga yang tinggal di Desa maupun perkampungan biasanya akan memiliki
anak yang lebih banyak jika dibandingkan dengan warga yang tinggal di daerah perkotaan dengan aktivitas yang tinggi. Masih banyak warga Desa, yang
72
mempercayai mitos “banyak anak, banyak rezeki”.Sepertinya mitos tersebut memang dipercaya oleh beberapa warga Partukkoan.Berdasarkan data pada tabel 5.7 diketahui
27 responden 45 memiliki 1 – 2 anak dalam rumah tangganya.Mereka yang memiliki 1-2 anak ini bisa dikatakan adalah keluarga muda yang baru membina
rumah tangga. Sedangkan 17 responden 28 diketahui memiliki 3 -4 anak dalam rumah tangganya, 12 responden 20 memiliki 4 – 5 anak dan terdapat 4 responden
7 tidak atau belum memiliki anak.
5.2 Analisis Data Responden Terhadap Program Pemberdayaan Komunitas Adat