Data Usia Responden Tabel 5.2 Data Suku Bangsa Responden Tabel 5.3

66 Kepala Keluarga, ketika sebuah keluarga kehilangan pemimpin rumah tangga yang biasa dipegang oleh laki-laki.Sebanyak 12 Kepala Keluarga di Partukkoan adalah para perempuan janda beserta anak-anak yang tinggal bersama mereka. Ada juga janda yang tinggal seorang diri karena anak-anaknya sudah pergi merantau ke daerah lain.

5.1.2 Data Usia Responden Tabel 5.2

Distribusi Responden Berdasarkan Usia No. Usia Frekuensi Persen 1. 24 – 30 14 23,3 2. 31 – 37 23 38,3 3. 38 – 44 11 18,3 4. 45 – 51 5 8,3 5. 52 – 58 5 8,3 6. 59 2 3,3 Jumlah : 60 99,8 Sumber : Kuesioner, Maret 2015 Dilihat dari segi usia, masyarakat di Dusun Partukkoan banyak berada pada usia produktif, yakni 24 – 30 tahun dengan frekuensi 14 responden 23,3. Usia produktif paling banyak muncul frekuensinya adalah pada usia 31 – 37 tahun dengan 23 responden 38,3. Banyaknya usia-usia produktif di Partukkoan harusnya dapat lebih meningkatkan taraf hidup keluarga, mengingat pada usia ini para kepala keluarga akan dengan giat bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari. Salah satu sasaran dari program pemberdayaan Komunitas Adat 67 Terpencil adalah generasi muda, karena itulah program pemberdayaan KAT ini dapat terlaksana di Dusun ini untuk dapat memajukan lokasi mereka yang selama ini terpencil. Tercatat bahwa usia 45 – 51 tahun dan 52 – 58 tahun memiliki frekuensi yang sama, yakni masing-masing dengan 5 responden 8,3. Usia tersebut merupakan fase bagi seseorang untuk sedikit mengurangi waktu bekerjanya karena keterbatasan usia yang berpengaruh juga pada tenaga yang dikeluarkan untuk bekerja. Namun dari pengamatan peneliti, masih ada juga beberapa kepala keluarga yang bekerja ke ladang untuk menanam kopi, ubi kayu, dan jagung serta mengurus ternak-ternaknya. Kepala Keluarga yang berada pada usia lanjut yakni 59 tahun memiliki frekuensi 2 responden 3,3.

5.1.3 Data Suku Bangsa Responden Tabel 5.3

Distribusi Responden Berdasarkan Suku Bangsa No. Suku Frekuensi Persen 1. Batak Toba 59 98 2. Jawa 1 2 Jumlah : 60 100 Sumber : Kuesioner, Maret 2015 Kabupaten Samosir merupakan tempat tinggal sekaligus daerah asal dari salah satu suku bangsa di Indonesia, yakni Batak Toba. Dapat dilihat berdasarkan data pada tabel 5.3 diatas, tercatat bahwa hampir seluruh penduduk di Partukkoan adalah merupakan asli suku Batak Toba, yakni dengan frekuensi 59 Kepala Keluarga dan persentase sebesar 98. Hal ini tidaklah mengherankan karena Dusun Partukkoan memang berada pada Kabupaten Samosir yang merupakan daerah 68 dengan mayoritas penduduk asli Batak Toba. Namun tidak menutup kemungkinan jika ada suku lain yang tinggal di Kabupaten Samosir, khususnya Dusun Partukkoan. Dilihat dari data yang disajikan pada tabel 4.1 bahwa frekuensi suku Jawa di Dusun Partukkoan adalah 1 Kepala Keluarga dengan persentase 2.Kepala keluarga yang bersuku Jawa ini diketahui merantau dari daerah asalnya dan menikah dengan gadis dari suku Batak Toba.

5.1.4 Data Agama Responden Tabel 5.4

Dokumen yang terkait

Hubungan Program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Dengan Pemenuhan Hak Pendidikan Anak Di Desa Meranti Barat Kecamatan Silaen Kabupaten Toba Samosir

3 82 130

Respon Warga Binaan Terhadap Program Kesejahteraan Di Hari Tua Oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas Dharma Asih Binjai

0 26 98

PROGRAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL (KAT) (Studi Pada Dinas Sosial Kabupaten Bulungan Propinsi Kalimantan Timur)

0 18 2

Pengentasan kemiskinan komunitas adat terpencil melalui program pemberdayaan (studi kasus pemukiman sosial masyarakat sakai dusun Jiat Penaso, kecamatan Pinggir, kabupaten Bengkalis)

0 7 101

Analisis Sumber-Sumber dan Distribusi Pendapatan Masyarakat Desa Paraduan Kecamatan Ronggur Nihuta Kabupaten Samosir

0 5 70

Respon Warga Binaan Terhadap Program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Oleh Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara di Desa Sionom Hudon Selatan Kecamatan Parlilitan Kabupaten Humbang Hasundutan

0 7 108

Hubungan Program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Dengan Pemenuhan Hak Pendidikan Anak Di Desa Meranti Barat Kecamatan Silaen Kabupaten Toba Samosir

0 1 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Respon 2.1.1 Pengertian Respon - Respon Warga Binaan Dusun Partukkoan Desa Salaon Dolok Kecamatan Ronggur Nihuta Kabupaten Samosir Terhadap Program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Oleh Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provi

0 0 42

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Respon Warga Binaan Dusun Partukkoan Desa Salaon Dolok Kecamatan Ronggur Nihuta Kabupaten Samosir Terhadap Program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Oleh Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara

0 0 11

Respon Warga Binaan Dusun Partukkoan Desa Salaon Dolok Kecamatan Ronggur Nihuta Kabupaten Samosir Terhadap Program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Oleh Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara

0 0 13