35
2.4.8 Tahapan Pelaksanaan Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil
Berikut merupakan tahapan-tahapan pelaksanaan pemberdayaan KAT:
1. Tahapan Persiapan Pemberdayaan
a. Tujuan Persiapan pemberdayaan ditujukan untuk mempersiapkan kondisi yang
kondusif bagi warga KAT untuk melakukan transformasi sosial yang ditentukan berdasarkan kebutuhan dan kepentingan warga KAT.
b. Kegiatan yang dilaksanakan Kegiatan yang dilakasanakan dalam tahap persiapan meliputi :
1. Pemetaan sosial adalah suatu kegiatan awal untuk menemukenali sekaligus menghimpun data etnografi KAT secara keseluruhan dalam
suatu wilayah untuk mendapatkan data awal tentang suatu komunitas. a. Waktu : Triwulan I
b. Pelaksana : Petugas pusat dan daerah c. Sasaran : lebih dari satu lokasi KAT
2. Penjajagan awal; merupakan tindak lanjut dari pemetaan sosial untuk mengetahui lebih dalam dan lengkap tentang profil KAT berikut
lingkungan sosialnya. Pelaksanaan penjajagan awal ini meliputi komponen sebagai berikut :
a. Waktu : Triwulan II b. Pelaksana : Petugas Pusat, Petugas Provinsi, Petugas Kabupaten dan
Petugas Kecamatan serta instansi teknis terkait di daerah c. Sasaran : Lokasi KAT pada pelaksanaan pemetaan sosial
3. Studi Kelayakan; adalah tindak lanjut dari kegiatan penjajagan awal untuk merumuskan secara bersama program aksi yang akan dilaksanakan
36
dengan mempertimbangkan skala prioritas yang diperkuat dengan rekomendasi. Pelaksanaan studi kelayakan meliputi komponen sebagai
berikut : a. Waktu : Triwulan III
b. Pelaksana : Petugas Pusat dan daerah, Perguruan Tinggi, Instansi Teknis Terkait di daerah
c. Sasaran : Lokasi KAT pada pemetaan sosial 4. Penyusunan Rencana Program; adalah kegiatan unutk merumuskan
secara tepat dari proses rangkaian kegiatan persiapan pemberdayaan untuk ditindak lanjuti dalam program pelaksanaan pemberdayaan KAT
sehingga sesuai dengan keinginan dan kebutuhan KAT itu sendiri. Tahapan persiapan ini dilaksanakan selama satu tahun anggaran sebelum
tahapan pelaksanaan pemberdayaan.
2. Tahap Pelaksanaan Pemberdayaan
a. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Pemberdayaan SDM dimaksudkan sebagai usaha peningkatan kualitas KAT
yang meliputi berbagai aspek kehidupan dan penghidupan. Komponen Pemberdayaan SDM terdiri dari :
1. Aspek kehidupan seperti komunikasi, interaksi, tumbuhnya rasa kebersamaan, rasa aman, pendidikan, kesehatan kehidupan beragama dan
lain sebagainya. 2. Aspek penghidupan seperti kemampuan melaksanakan usaha pertanian,
perkebunan, perikanan, keterampilan dalam rangka peningkatan perekonomian warga, koperasi, kemitraan dan lain sebagainya.
37
b. Pemberdayaan Lingkungan Sosial Pemberdayaan lingkungan sosial dimaksudkan sebagai usaha peningkatan
kualitas lingkungan sosial KAT. Komponen kegiatan pemberdayaan lingukungan sosial terdiri dari :
1. Penataan pemukiman di tempat asal; a. Membangun permukiman sosial secara lengkap
b. Bantuan stimulus pemugaran perumahan dan lingkungan c. Dikembangkan sebagai lokasi transmigrasi dengan menerima
pendatang dari luar yang berpihak kepada proses pemberdayaan KAT. 2. Penataan perumahan dan permukiman di tempat baru
a. Membangun permukiman sosial secara lengkap b. Mengikutsertakan sebagai warga dampingan pada lokasi transmigrasi
3. Diversifikasi usaha pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan dan peternakan
4. Pengembangan irigasi pengairan 5. Peningkatan prasarana perhubungan, pendidikan dan kesehatan
c. Perlindungan Komunitas Adat Terpencil Perlindungan KAT dimaksudkan sebagai upaya melindungi mereka antara
lain : 1. Internal; seperti hak ulayat, hukum adat, sistem kepemimpinan lokal.
2. Eksternal melalui advokasi dan legislasi
Tahapan Monitoring dan Evaluasi
1. Tingkat Pusat Monitoring dan evaluasi dimaksudkan untuk memantau proses pelaksanaan
program pemberdayaan KAT berdasarkan perencanaan yang telah disusun.
38
Sedangkan evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui hasil-hasil yang telah dicapai, kendala yang dihadapi dan usaha pemecahannya.
Dengan demikian monitoring dan evaluasi meliputi : a. Monitoring :
1. Membandingkan antara hasil perencanaan dengan pelaksanaannya secara operasional
2. Untuk mengetahui efektivitas dan ketepatan hasil perencanaan dengan pelaksanaanya.
b. Evaluasi : 1. Mengadakan evaluasi kebijakan teknis yang telah disusun oleh
pemerintah daerah dalam pembangunan kesejahteraan sosial khususnya PKAT
2. Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan program di lapangan, baik rutin maupun pembangunan
3. Sebagai bahan perencanaan di waktu yang akan datang 2. Tingkat Daerah
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi oleh jajaran kerja pemerintah daerah disesuaikan dengan kebijakan teknis kondisi daerah masing-masing.
Keberhasilan PKAT yang dikategorikan terpencil dan terasing dalam berbagai aspek kehidupan dan penghidupan sangat tergantung pada tekad, sikap dan
semangat penyelenggara negara termasuk peran serta seluruh masyarakat dan dunia usaha Departemen Sosial, 2003.
39
2.5 Peranan Pekerja Sosial Dalam Pemberdayaan KAT