42
Pekerja sosial disini berperan sebagai pendidik dan sebagai pentransfer ilmu pengetahuan. Dalam sosialisasi program Pemberdayaan KAT, kemungkinan
sebahagian masyarakat belum terlalu mengerti soal hukum, operasionalisasi, tujuan dan fungsi program itu sendiri. Dalam hal inilah pekerja sosial dapat
memberikan pengetahuan yang berkenaan dengan program Pemberdayaan KAT itu sendiri. Pengetahuan lainnya juga bisa berupa sistem sumber
eksternal, sumber dana , sumber ahli, berbagai petunjuk pelaksanaan program, presentasi dan pelatihan-pelatihan.
6. Pekerja Sosial sebagai Protector Pelindung Tanggungjawab pekerja sosial terhadap masyarakat didukung olehhukum.
Hukum tersebut memberikan legitimasi kepada pekerja sosial untuk menjadi pelindungprotectorterhadap orang-orang yang lemah danrentan. Dalam
melakukan peran sebagai pelindungguardian role,pekerjasosial bertindak berdasarkan kepentingan korban, calon korban, dan populasi yang berisiko
lainnya. Peranan sebagai pelindung mencakuppenerapan berbagai kemampuan yang menyangkut hal-hal: akekuasaan, b pengaruh, c
otoritas, dan d pengawasan sosial Hatu, 2010.
2.6 Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara
Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada
di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Gubernur Sumatera Utara melalui Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara yang mempunyai tugas pokok
merumuskan kebijakan operasional di bidang Kesejahteraan Sosial dan melaksanakan sebagian kewenangan dekonsentrasi yang dilimpahkan kepada
43
Gubernur serta Tugas Pembantuan. Kantor Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara ini beralamat di Jalan Sampul No. 138 Medan.
Pada mulanya, sebelum terbitnya PP Nomor : 5 Tahun 1958 tanggal 28 Januari 1958 Tentang penyerahan di Lapangan Bimbingan dan Perbaikan Sosial,
Instansi Sosial yang ada di daerah Sumatera Utara adalah Inspeksi Sosial Republik Indonesia ISORI. Penyerahan secara nyata tugas di Lapangan Bimbingan dan
Perbaikan Sosial dilakukan pada tanggal 28 Juli 1958 berdasarkan instruksi bersama Menteri Sosial dan Dewan Pemerintahan Daerah Sumatera Utara Nomor : k 2-17-4
tanggal 14 Mei 1958. Selaras dengan PP Nomor : 5 Tahun 1958. Kepala Daerah diserahkan
dengan status diperbantukan semua Pegawai Negeri, Tanah, Bangunan dan 919 Inventaris lainnya dalam lingkup kerjadikuasai oleh jawatan bimbingan dan
perbaikan sosial ISORI. Perlu dikemukakan bahwa bidang tugas Departemen Sosial pada saat terbit
PP. No. 5 tahun 1958 adalah sebagai berikut: - Research
- Rehabilitasi Penyandang Cacat - Urusan Korban Perang
- Urusan Perumahan - Urusan Transmigrasi
- Urusan Bimbingan dan Perbaikan Sosial Dengan diterbitkannya PP Nomor : 5 Tahun 1958, urusan yang diserahkan
adalah meliputi urusan bimbingan dan perbaikan sosial. Penyerahan tugas tersebut diserahkan berdasarkan “Azas Desentralisasi atau Azas Tugas Pembantuan”.
44
Tugas yang diserahkan atas azas desentralisasi yang menjadi wewenang dan tanggung jawab daerah sepenuhnya tugas otonom adalah:
b. Penyelenggaraan pusat-pusat penampungan bagi anak-anak terlantar untuk observasi dan seleksi.
c. Penyelenggaraan panti asuhan bagi bayi terlantar. d. Penyelenggaraan panti asuhan tingkat pertama bagi anak yatim piatu dan
anak terlantar. e. Penyelenggaraan panti asuhan tingkat lanjutan bagi anak yatim piatu yang
terlantar. f. Penyelenggaraan pusat penampungan bagi orang dewasa terlantar dan
gelandangan untuk observasi dan seleksi. g. Penyelenggaraan panti karya tingkat pertama.
h. Penyelenggaraan panti karya tingkat lanjutan. i. Penyelenggaraan rumah perawatan bagi orang jompo.
j. Memberi bantuan kepada korban bencana alam. k. Penyelenggaraan usaha sosial ke arah pemberantasan kemiskinan.
l. Pengawasanbimbingan serta pemberian bantuansubsidi kepada organisasi masyarakat yang menyelenggarakan usaha tersebut di atas.
Tugas yang diserahkan atas Azas Bantuan dalam bidang bimbingan dan perbaikan sosial tersebut adalah sebagai berikut :
a. Penyelenggaraan penyuluhan sosial. b. Penyelenggaraan bimbingan sosial tahap pemberian pengertian, kesadaran
dan tuntutan teknis pengembangan swadaya masyarakat. c. Penyelenggaraan pendidikan tenaga sosial, rehabilitasi berkas hukuman.
45
d. Pengawasanbimbingan kepada organisasi-organisasi masyarakat yang menyelenggarakan usaha tersebut di atas.
e. Penghimpunan bahan untuk dokumentasi dan statistik sosial.
Visi dan Misi Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara