25
III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Analisis Kelayakan Usaha
Proyek usaha merupakan suatu kegiatan yang mengeluarkan uangbiaya- biaya dengan harapan akan memperoleh hasil dan yang secara logika merupakan
wadah untuk melakukan kegiatan-kegiatan perencanaan, pembiayaan, dan pelaksanaan dalam satu unit Gittinger, 1986. Studi kelayakan usaha merupakan
suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau
tidak usaha tersebut dijalankan Kasmir, 2003. Beberapa tujuan dilakukan analisis kelayakan usaha diantaranya adalah 1
Menghindari risiko kerugian, 2 Memudahkan perencanaan, 3 Memudahkan pelaksanaan pekerjaan, 4 Memudahkan pengawasan, dan 5 Memudahkan
pengendalian. Dalam menganalisa suatu proyek yang efektif harus mempertimbangkan
aspek-aspek yang saling berkaitan secara bersama-sama menentukan bagaimana keuntungan yang diperoleh dari suatu penanaman investasi tertentu dan
mempertimbangkan seluruh aspek tersebut pada setiap tahap dalam perencanaan proyek dan siklus pelaksanaannya Gittinger, 1986. Aspek-aspek tersebut antara
lain: 1.
Aspek Pasar Aspek pasar meliputi permintaan, baik secara total ataupun diperinci
menurut daerah, jenis konsumen, perusahaan, dan proyeksi permintaan. Kemudian penawaran, baik berasal dari dalam negeri maupun impor. Kemudian harga,
program pemasaran dan perkiraan penjualan. Aspek pasar merupakan aspek penting yang terlebih dahulu harus dianalisis sebelum memutuskan untuk
memulai atau mengembangkan suatu usaha. Kelayakan aspek pasar akan sangat berkaitan dengan besarnya penerimaan yang akan diperoleh dalam usaha, karena
aspek ini akan menentukan besarnya penekanan biaya pemasaran dan peningkatan nilai jual output yang dapat diupayakan.
26 2.
Aspek Teknis Aspek teknis merupakan suatu aspek yang berkenaan dengan proses
pembangunan proyek secara teknis dan pengoperasiannya setelah proyek tersebut selesai dibangun. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aspek ini adalah masalah
penentuan lokasi, luas produksi, tata letak lay-out, penyusunan peralatan pabrik dan proses produksinya termasuk pemilihan teknologi. Analisis aspek teknis akan
menguji hubungan-hubungan teknis yang mungkin dalam suatu proyek yang diusulkan. Hubungan-hubungan tersebut seperti potensi bagi pembangunan,
ketersediaan air, salinitas air, suhu udara dan pengadaan input produksi yang sangat menentukan keberhasilan usaha terutama keberhasilan proses produksi.
3. Aspek Finansial
Investasi yang dilakukan dalam berbagai bidang usaha memerlukan sejumlah modal disamping keahlian lainnya. Modal yang digunakan untuk
membiayai suatu bisnis, mulai dari biaya prainvestasi, biaya investasi dalam aktiva tetap sampai dengan modal kerja, sehingga perhitungan terhadap besarnya
kebutuhan investasi perlu dilakukan sebelum investasi dilakukan Kasmir, 2003. Analisis kelayakan finansial melihat suatu usaha dari sudut pandang
perekonomian secara keseluruhan, yang memperhatikan hasil total, produktivitas atau keuntungan yang didapat dari semua yang dipakai dalam proyek untuk
masyarakat atau perekonomian secara keseluruhan. 4.
Aspek Manajemen Aspek manajemen mempelajari bentuk organisasi usaha yang dipilih,
struktur organisasi, deskripsi jabatan, spesifikasi jabatan, dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Evaluasi aspek manajemen meliputi jumlah dan persyaratan
tenaga manajemen, anggaran balas jasa karyawan yang diperlukan, berapa macam tugas operasi proyek yang memerlukan keahlian khusus, jenis tugas apa yang
membutuhkan pendidikan tambahan, serta pendidikan tambahan yang diperlukan dalam bidang apa, dimana diperoleh, dan untuk berapa lama.
5. Aspek Sosial dan Lingkungan
Aspek sosial mempelajari keberadaan suatu usaha jika dilihat dari sisi sosialnya. Apakah usaha tersebut memiliki peranan terhadap masyarakat sekitar
tempat usaha. Sementara pertumbuhan dan perkembangan usaha tidak dapat
27 dilepaskan dari lingkungan sekitarnya. Lingkungan dapat berpengaruh positif
maupun negatif pada suatu usaha, sehingga aspek ini perlu dianalisis.
3.2 Teori Biaya dan Manfaat