48
Gambar 2
. Skema Produksi Kokon Peternakan Ulat Sutera Bapak Baidin
5.2.4 Pemasaran
Kemitraan dengan CV Batu Gede tidak hanya dalam hal pengadaan bibit, tetapi juga dalam hal pemasaran. Usaha ini juga menjual hasil produksinya yang
berupa kokon langsung pada CV Batu Gede. Selama ini, jumlah produksi yang dihasilkan belum mampu memenuhi seluruh permintaan kokon dari CV Batu
Gede. Jumlah produksi kokon rata-rata per bulan dari peternakan milik Bapak Baidin sebesar 35 Kg kokon per bulan, sedangkan permintaan kokon rata-rata per
bulannya dari CV Batu Gede mencapai 600 Kg. Peternakan milik Bapak Baidin baru mampu memenuhi permintaan sebesar 5,83 persen dari total permintaan yang
ada dari CV Batu Gede.
Pemeliharaan Hingga Usia 6 Bulan
Pemangkasan Pertama
Pemeliharaan Hingga Usia 4 Bulan
Penanaman Bibit
Persiapan Lahan Pemeliharaan
Tanaman Murbei Pemangkasan
Kedua
Pemberian Pakan Pemeliharaan
Ulat Sutera
Kokon Pemeliharaan
Ulat Instar III
Masa Tidur Pemeliharaan
Ulat Instar IV
Masa Tidur
Pemeliharaan Ulat Instar V
Masa Pengokonan
49
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 Analisis Aspek Non Finansial
Analisis aspek-aspek non finansial dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana usaha peternakan ulat sutera ini layak bila dilihat dari aspek-aspek
non finansial. Dalam penelitian ini, dikaji beberapa aspek non finansial, diantaranya aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, dan aspek sosial.
6.1.1 Aspek Pasar
Aspek pasar merupakan aspek penting yang terlebih dahulu harus dianalisis sebelum memutuskan untuk memulai atau mengembangkan suatu
usaha, termasuk usaha peternakan ulat sutera yang menjadi objek penelitian. Variabel-variabel aspek pasar yang akan dianalisis dalam penelitian ini meliputi
jumlah permintaan, harga jual produk, penawaran, pemasaran, dan struktur persaingan.
a Permintaan
Kegiatan pesuteraan alam merupakan suatu rangkaian kegiatan agroindustri yang saling terkait mulai dari kegiatan pembibitan ulat sutera,
pemeliharaan tanaman murbei, pemeliharaan ulat sutera, pemintalan benang sutera, penenunan kain sutera, pembatikanpencelupanpencapanpenyempurnaan,
garmen dan pembuatan barang jadi lainnya yang berbahan sutera termasuk pemasarannya. Hasil akhir dari kegiatan pesuteraan alam adalah kain sutera yang
juga dapat dijadikan bahan baku pembuatan pakaian berbahan sutera. Sutera merupakan komoditas yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan mulai
banyak diminati oleh masyarakat di dalam maupun luar negeri. Permintaan akan kokon ulat sutera di Kabupaten Bogor dan sekitarnya
salah satunya berasal dari CV Batu Gede yang merupakan industri pesuteraan alam yang berada di Kecamatan Ciapus, Kabupaten Bogor. Besarnya jumlah
permintaan disesuaikan dengan kebutuhan kokon ulat sutera untuk dijadikan benang sutera yang kemudian ditenun menjadi berbagai kerajinan berbahan kain
sutera. Jika dilihat dari kapasitas mesin pemintal benang yang dimiliki CV Batu Gede, jumlah kokon yang dibutuhkan per bulan mencapai 1-2 ton. Namun karena
keterbatasan sumberdaya, dalam satu bulan, CV Batu Gede hanya membutuhkan