Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data Metode Pengolahan dan Analisis Data

34

IV. METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada studi kasus peternakan ulat sutera Bapak Baidin di Desa Karyasari, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Hingga tahun 2009, hanya terdapat dua peternakan ulat sutera di Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa Desa Karyasari merupakan salah satu produksi kokon di Kabupaten Bogor yang memiliki potensi untuk pengembangan usaha karena permintaan belum terpenuhi. Pemilihan lokasi ini juga bertujuan untuk menganalisis apakah usaha peternakan ulat sutera di Kabupaten Bogor yang bukan merupakan sentra produksi sutera di Propinsi Jawa Barat layak untuk dilaksanakan. Pengambilan data ini dilaksanakan pada bulan Februari 2009.

4.2 Jenis dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berasal dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dan observasi langsung di tempat penelitian dengan pemilik usaha, pihak CV Batu Gede sebagai mitra usaha, serta Kepala Bidang Pesuteraan Alam Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Data sekunder diperoleh dari instansi-instansi yang terkait dengan penelitian ini, yaitu Departemen Kehutanan, Departemen Perindustrian, Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Dinas Kehutanan Kabupaten Bogor, Badan Pusat Statistik, serta jurnal dan artikel elektronik yang terkait dengan penelitian ini. Untuk informasi tambahan yang mendukung penelitian ini menggunakan literatur-literatur yang relevan dengan objek permasalahan.

4.3 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Data dan informasi yang dikumpulkan diolah dengan menggunakan kalkulator dan Microsoft Excel 2007. Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif meliputi tahap pengolahan data dan interpretasi data secara deskriptif. Analisis kualitatif digunakan untuk mengetahui keragaan usaha peternakan 35 ulat sutera di lokasi penelitian pada kondisi saat ini. Analisis kelayakan usaha dibagi menjadi analisis kelayakan non finansial dan analisis kelayakan finansial. Analisis kelayakan non finansial mengkaji berbagai aspek mulai dari aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, dan aspek sosial. Analisis kuantitatif dilakukan untuk mengkaji kelayakan usaha peternakan ulat sutera secara finansial. Metode yang digunakan dalam analisis kuantitatif adalah analisis kelayakan finansial dan analisis switching value.

4.4 Analisis Kelayakan Non Finansial