28 Untuk usaha peternakan ulat sutera ini dimana investasi dilakukan pada
saat sekarang awal tahun, sedangkan hasilnya baru diterima setelah tahun berikutnya. Dalam penelitian ini aliran kas yang berhubungan dengan usaha
peternakan ulat sutera dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu aliran kas permulaan, aliran kas operasional, dan aliran kas terminal. Aliran kas permulaan
initial cash flow merupakan pengeluaran investasi untuk periode awal, sedangkan kas operasional operational cash flow merupakan aliran kas yang
timbul selama operasi proyek dan aliran kas terminal terminal cash flow merupakan aliran kas yang timbul waktu proyek berakhir.
3.4 Analisis Finansial
Pengukuran mengenai ukuran menyeluruh tentang baik tidaknya suatu proyek menggunakan beberapa kriteria. Kriteria ini tergantung dari kebutuhan
akan keadaan masing-masing proyek. Setiap kriteria memiliki kebaikan serta kelemahannya masing-masing, sehingga dalam penilaian kelayakan suatu proyek
hendaknya digunakan beberapa metode sekaligus. Hal ini bertujuan untuk memberikan hasil yang lebih sempurna. Menurut Kadariah 1999, kriteria yang
biasa digunakan dalam analisis sebuah proyek antara lain: 1.
Nilai Bersih Sekarang Net Present Value Net Present Value
NPV merupakan nilai sekarang dari selisih antara manfaat benefit dengan biaya cost pada tingkat suku bunga tertentu.
2. Tingkat Pengembalian Investasi Internal Rate of Return
Internal Rate of Return IRR merupakan discount rate yang dapat membuat
arus penerimaan bersih sekarang dari suatu proyek NPV bernilai nol. 3.
Rasio Manfaat-Biaya Bersih Net Benefit-Cost Ratio Net Benefit-Cost Ratio
Net BC merupakan angka perbandingan antara jumlah nilai NPV yang positif dengan jumlah nilai NPV yang negatif.
4. Pengembalian Investasi Payback Period
Payback Period PBP merupakan suatu periode yang diperlukan untuk
menutup kembali pengeluaran investasi yang didanai dengan aliran kas.
29
3.5 Analisis Sensitivitas
Suatu proyek pada dasarnya menghadapi ketidakpastian karena dipengaruhi perubahan-perubahan, baik dari sisi penerimaan maupun dari sisi
pengeluaran. Perubahan-perubahan tersebut akhirnya akan mempengaruhi tingkat kelayakan suatu proyek, oleh karena itu dilakukan analisis sensitivitas.
Analisis kepekaan sensitivity analisis dilakukan untuk meneliti kembali suatu kepekaan proyek agar dapat melihat pengaruh yang akan terjadi akibat
keadaan yang berubah-ubah atau ada suatu kesalahan dalam dasar-dasar perhitungan biaya manfaat. Analisis sensitivitas dilakukan dengan mengubah
suatu unsur atau mengkombinasikan perubahan beberapa unsur dan menentukan pengaruh dari perubahan pada hasil semula.
Setiap kemungkinan dalam analisis sensitivitas harus dicoba. Kadariah 1999 membagi kemungkinan-kemungkinan yang harus diperhatikan menjadi 4
hal, yaitu: 1.
Adanya Cost Over Run kenaikan dalam biaya konstruksi. Biasanya untuk biaya input seperti biaya bibit ulat sutera, pemeliharaan tanaman murbei, dan
peralatan. 2.
Perubahan dalam perbandingan harga terhadap tingkat bunga umum penurunan harga hasil produksi.
3. Adanya implementasi waktu. Biasanya disebabkan oleh keterlambatan
pemesanan dan penerimaan alat baru, masalah administrasi yang tak terhindarkan, dan adanya teknik baru sehingga membutuhkan waktu untuk
beradaptasi. 4.
Kesalahan dalam memperkirakan hasil produksi.
30
3.6 Kerangka Pemikiran Operasional