Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

sesuatu pada urutan atribut yang terukur dengan Multi-Dimensional Scalling MDS. MDS sendiri pada dasarnya merupakan teknik statistik yang mencoba melakukan transformasi multidimensi ke dalam dimensi yang lebih rendah. Dimensi dalam Rapfish menyangkut aspek keberlanjutan dari ekologi, ekonomi, teknologi, sosial, dan etik. Setiap dimensi memiliki atribut atau indikator yang terkait dengan sustainability, sebagaimana diisyaratkan dalam FAO-Code of Conduct. Fauzi dan Anna, 2005. Prosedur Rapfish mengikuti struktur pada Gambar 3. Gambar 3. Elemen proses aplikasi Rapfish untuk data perikanan Alder et al. 2000 dalam Fauzi dan Anna, 2005 Start Review Attribute meliputi berbagai kategori dan skoring kriteria Identifikasi dan Pendefinisian Perikanan didasarkan kriteria yang konsisten Skoring Perikanan mengkonstruksi reference point untuk good dan bad serta anchor Analisis Keberlanjutan Assess Sustainability Analisis Leverage Analisis Anomali Simulasi Monte Carlo Analisis ketidakpastian Multidimensional Scalling Ordination untuk setiap atribut

2.4 Analisis Aktor

Aktor merupakan masyarakat yang memiliki daya untuk mengendalikan penggunaan sumberdaya seolah-olah mereka tidak terkena pengaruh, tetapi kehidupannya dipengaruhi oleh perubahan penggunaan sumberdaya tersebut. Aktor adalah bagian yang secara langsung terkait dengan hasil kajian. Mereka menjadi pengguna di masa depan dari suatu hasil kajian. Mereka bukan kelompok sasaran target group bagi hasil suatu kajian. Aktor sangat bervariasi derajat pengaruh dan kepentingannya, dan dapat dikategorikan sesuai dengan banyak atau sedikitnya pengaruh dan kepentingan relatifnya terhadap keberhasilan pengelolaan sumberdaya alam Suhana, 2008. Brown et al 2001 dalam Suhana 2008 mengkategorikan aktor sebagai berikut: 1 Aktor primer, yakni mereka yang mempunyai pengaruh rendah terhadap hasil kebijakan tetapi kesejahteraannya penting bagi pengambil kebijakan. 2 Aktor sekunder, yakni mereka yang dapat mempengaruhi keputusan yang dibuat karena mereka adalah sebagian besar dari pengambil kebijakan dan terlibat dalam implementasi kebijakan. Secara relatif mereka tidak penting, demikian pula dengan tingkat kesejahteraannya bukan suatu prioritas. 3 Aktor eksternal, yakni individu atau kelompok yang dapat mempengaruhi hasil dari suatu proses melalui lobby kepada pengambil keputusan, tetapi interest mereka tidak begitu penting.

2.5 Kelembagaan

Khaerallah dan Kirsten 2001 dalam Fauzi 2005 mendefinisikan kelembagaan adalah ‘suatu gugus aturan rule of conduct formal hukum, kontrak, sistem politik, organisasi, pasar, dan lain sebagainya serta informal norma, tradisi, sistem nilai, agama, tren sosial, dan lain sebagainya yang memfasilitasi koordinasi dan hubungan antara individu maupun kelompok’. Ostrom 1985 dalam Suhana 2008 mendefinisikan kelembagaan sebagai aturan dan rambu-rambu sebagai panduan yang dipakai oleh para anggota suatu kelompok masyarakat untuk mengatur hubungan yang saling mengikat atau saling tergantung satu sama lain. Penataan institusi institutional arrangements dapat