4.4.3.1 Analisis Persepsi Stakeholder tentang Sustainability Waduk Cirata
Potensi kegiatan yang terdapat di Waduk Cirata cukup banyak, seperti PLTA Jawa-Bali, perikanan budidaya KJA, perikanan tangkap, pemasaran dan
pengolahan ikan, pariwisata dan komunikasi, serta pelayaran dan pelabuhan. Setaip kegiatan akan menimbulkan dampak bagi waduk, baik dampak baik
maupun dampak buruk. Oleh karena itu, perlu dianalisis bagaimana persepsi keberlanjutan pengelolaan Waduk Cirata yang dinilai oleh para stakeholder yang
terlibat di dalamnya. Sustainability Waduk Cirata dapat dinilai baik melalui kondisi waduk maupun pengelolaannya saat ini. Parameter tentang kondisi
waduk saat ini dibagi menjadi tiga, yaitu tidak bekelanjutan, kurang berkelanjutan dan berkelanjutan. Sedangkan, pengelolaan waduk saat ini
menggunakan parameter tidak sesuai, kurang sesuai dan sesuai dengan prinsip- prinsip keberlanjutan suatu sumberdaya, terutama sumberdaya waduk. Tabel 6
menyajikan matriks analisis persepsi stakeholder tentang sustainability Waduk Cirata.
Tabel 6 Matriks analisis persepsi stakeholder tentang sustainalibity Waduk Cirata
No Variabel
Sub-variabel Stakeholder
Parameter 1
Persepsi stakeholders
tentang sustainability
Waduk Cirata Kondisi
waduk saat ini Dinas
Kelautan dan Perikanan
Provinsi Jawa Barat
Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten
Cianjur
Unit Pelaksana Teknis Daerah
UPTD Perikanan
Badan Pengelola
Waduk Cirata BPWC
Berkelanjutan ; apabila kondisi
waduk saat ini mencerminkan kondisi yang baik dimana
tingkat sedimentasinya rendah dan jumlah KJA yang ada tidak
melampaui batas yang seharusnya
Kurang berkelanjutan
; apabila kondisi waduk saat ini
mencerminkan kondisi yang cukup buruk dimana tingkat
sedimentasinya tinggi dan jumlah KJA yang ada telah
melampaui batas yang seharusnya namun sudah ada
tindakan untuk mengatasinya, namun hasilnya belum optimal
Tidak berkelanjutan
; apabila kondisi waduk saat ini
Tabel 6 lanjutan
No.
2 Variabel
Persepsi stakeholders
tentang sustainability
Waduk Cirata Sub-variabel
Pengelolaan waduk saat
ini Stakeholder
Badan Pengelola
Lingkungan Hidup Daerah
Provinsi Jawa Barat
Badan Pengelola
Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Cianjur
Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Jawa Barat
Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Cianjur
Unit Pelaksana Teknis Daerah
UPTD Perikanan
Badan Pengelola
Waduk Cirata BPWC
Badan Pengelola
Lingkungan Hidup Daerah
Provinsi Jawa Barat
Badan Pengelola
Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Cianjur
Parameter mencerminkan kondisi yang buruk
dimana tingkat
sedimentasinya tinggi dan jumlah KJA yang ada
sudah melampaui
batas yang
seharusnya, namun
tidak ada
tindakan untuk mengatasinya dan belum ada solusi untuk hal tersebut
Sesuai
; apabila pengelolaan Waduk Cirata saat ini telah sesuai dengan
prinsip-prinsip pengelolaan sumber daya yang seharusnya dilakukan
Kurang
sesuai ;
apabila pengelolaan Waduk Cirata saat ini
belum sesuai
dengan prinsip-
prinsip pengelolaan sumberdaya yang seharusnya dilakukan
Tidak sesuai
; apabila pengelolaan Waduk Cirata saat ini tidak sesuai
dengan prinsip-prinsip pengelolaan sumberdaya yang seharusnya
dilakukan
Sumber: Hasil analisis data 2015
4.4.3.2 Ekspektasi dan Tingkat Urgensi Aktor terhadap Keberadaan dan
Keberlanjutan Waduk Cirata sebagai Mata Pencaharian Masyarakat
Setelah ditentukan persepsi mengenai kondisi dan pengelolaan Waduk Cirata saat ini berdasarkan pandangan dari stakeholder terkait dan pemanfaat yang
sama-sama memiliki kepentingan yang berbeda-beda di dalamnya. Selanjutnya perlu dianalisis ekspektasi atau harapan dan tingkat urgensi keberadaan dan
keberlanjutan pengelolaan Waduk Cirata sebagai mata pencaharian masyarakat sekitar. Tabel 7 menyajikan matriks ekspektasi aktor terhadap keberlanjutan
Waduk Cirata sebagai mata pencaharian masyarakat. Tabel 7 Matriks ekspektasi aktor terhadap keberlanjutan Waduk Cirata sebagai
mata pencaharian masyarakat
Variabel Aktor
Parameter Ekspektasi aktor terhadap
keberlanjutan Waduk Cirata sebagai
mata pencaharian
masyarakat sekitar Petani ikan
Ekspektasi aktor
terhadap keberlanjutan Waduk Cirata
sebagai mata
pencaharian indikatornya adalah:
Tinggi
; apabila
banyak masyarakat
yang memiliki
ketergantungan terhadap waduk sebagai
sumber mata
pencaharian Sedang
; apabila tidak banyak masyarakat
yang memiliki
ketergantungan terhadap waduk sebagai
sumber mata
pencaharian Rendah
; apabila tidak ada masyarakat
yang memiliki
ketergantungan terhadap
waduk sebagai sumber mata pencaharian.
Sumber: Hasil analisis data 2015
Selain ingin mengetahui ekspektasi aktor terhadap keberlanjutan Waduk Cirata, perlu diketahui juga bagaimana tingkat urgensi atau kepentingan dari
aktor, yaitu petani ikan terhadap keberadaan dan keberlanjutan Waduk Cirata. Tingkat urgensi aktor terhadap keberadaan Waduk Cirata dinilai melalui tiga
parameter, yaitu sangat penting, kurang penting dan tidak penting. Hal ini dinilai dari bagaimana tingkat ketergantungan petani ikan terhadap keberadaan Waduk
Cirata. Sedangkan, tingkat urgensi keberlanjutan dinilai melalui tiga parameter