Menganalisis Status Keberlanjutan Pengelolaan Waduk Cirata dalam

Cirata BPWC yang berfungsi untuk mengelola, memelihara aset serta memelihara kelestarian fungsi waduk. Gambar 6. Waduk Cirata, Saguling dan Jatiluhur Keterangan: : Waduk Cirata : Waduk Saguling : Waduk Jatiluhur Bendungan Cirata terletak di jalan Raya Cirata, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat. PT Pembangkit Jawa Bali PT PJB mengoperasikan PLTA Cirata menggunakan energi air dari Waduk Cirata yang bersumber dari aliran Sungai Citarum. Perencanaan pembuatan Waduk Cirata dimulai pada tahun 1982-1984 kemudian pembangunannya yang dilaksanakan pada 1984-1988 dinamakan proyek PLTA Cirata I. Penggenangan waduk mulai dilakukan pada September 1997 dengan menggenangi 32 desa dan 7 kecamatan di 3 wilayah kabupaten yaitu Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur dengan jumlah penduduk 6.335 KK. Pada tahap pembangunan pertama ini, PLTA Cirata memiliki 4 unit pembangkit dan menghasilkan 126 MW pada setiap pembangkit. Pembangunan Waduk Cirata dilanjutkan dengan proyek PLTA Cirata II yang dilakukan pada tahun 1994-1997. PLTA Cirata memiliki 4 pembangkit tambahan yang masing-masing menghasilkan 126 MW. Sekarang Total daya terpasang sebesar 1008 MW dengan 8 unit pembangkit dan memproduksi energi listrik rata-rata 1428 GWhtahun. PLTA Cirata memiliki beberapa bangunan utama yaitu bendungan, bangunan pengambil air, pusat pengendali, saluran tekan, tangki pendatar air, pipa pesat dan gedung pusat pembangkit. Lokasi pembangkit yang memiliki pola operasi 5 jamhari ini berada di Kelurahan Citamiang, Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. Tipe PLTA di Waduk Cirata yaitu PLTA dengan reservoir dengan lokasi power house di dalam tanah. Tipe bendungannya merupakan urugan batu dengan inti kedap air dengan luas genangan 62 km dan tinggi bendungan 125 m. Sungai utama yang mengairi Waduk Cirata yaitu sungai Citarum serta beberapa anak sungai lainnya seperti sungai Cicendo, Cimeta, Cisokan, Cibiuk, Cibalagung, Ciangsana, Cikundul dan Cigede.

5.1.1 Kabupaten Bandung Barat

Luas wilayah Kabupaten Bandung Barat yaitu 1.305,77 km², terletak antara 60º 41’ sd 70º 19’ Lintang Selatan dan 107º 22’ sd 108º 05’ Bujur Timur dengan rata-rata ketinggian 110 m dan maksimum 2.2429 m dari permukaan laut. Kemiringan wilayah yang bervariasi antara 0 – 8, 8 – 15 hingga diatas 45, dengan batas wilayah meliputi sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Cianjur, sebelah utara: berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang, sebelah timur: berbatasan dengan Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi, sebelah selatan: berbatasan dengan selatan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Cianjur. Pada tahun 2012 jumlah penduduk Kabupaten Bandung Barat mencapai 1.572.806 orang yang terdiri dari penduduk laki-laki berjumlah 802.607 orang sedangkan perempuan 770.199 orang dengan rasio jenis kelaminnya mencapai 1,04. Rata-rata kepadatan penduduk per kilometer persegi mencapai 1.250 jiwa BPS, 2013. Wilayah Bandung Barat masuk ke dalam zona I dalam pembagian lokasi pembudidayaan ikan dengan KJA di Waduk Cirata yaitu terletak di Kecamatan Cipendeuy, meliputi desa Bojong Mekar, Margalaksana, Margaluyu, Nanggeleng, dan Nyenang. Selain terdapat Waduk Cirata, di Kabupaten Bandung Barat juga terdapat waduk lain yaitu Waduk Saguling. Kedua waduk tersebut merupakan pemasok ikan utama bagi wilayah Kabupaten Bandung Barat. Jumlah produksi ikan budidaya jaring apung Kabupaten Bandung Barat pada tahun 2009 hingga 2013 dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 Jumlah produksi ikan KJA Kabupaten Bandung Barat 2009-2013 No Komoditas Produksi Ton 2009 2010 2011 2012 2013 1 Mas 12.158,90 12.229,51 16.014,55 16.627,04 18.037,72 2 Nila 10.382,81 10.670,74 9.359,00 11.816,02 15.245,81 3 Gurame 174,80 577,36 802,22 265,52 120,32 4 Patin 3.610,90 1.718,12 971,00 2.626,46 2.650,82 5 Lele 262,20 807,97 1.339,81 693,08 600,98 Jumlah 29.589,61 26.003,7 28.486,58 32.028,12 36.655,65 Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Prov. Jawa Barat 2013

5.1.2 Kabupaten Purwakarta

Kabupaten Purwakarta merupakan bagian dari Wilayah Provinsi Jawa Barat yang terletak di antara 107º 30’-107º40’ Bujur Timur dan 6º25’-6º45’ Lintang Selatan. Secara administratif, Kabupaten Purwakarta mempunyai batas wilayah sebagai berikut: sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Karawang dan Kabupaten Subang, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Subang dan Kabupaten Bandung Barat, sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Karawang, Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Bogor, dan sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur BPS, 2013. Luas wilayah Kabupaten Purwakarta tercatat 971,72 km atau sekitar 2,81 persen dari luas wilayah Provinsi Jawa Barat. Sejak Januari 2001 Kabupaten Purwakarta mempunyai 17 Kecamatan dengan 192 desakelurahan. Jarak antar Kecamatan bervariasi, dimana jarak terdekat sepanjang 4 km terdapat antara Kecamatan Sukatani dengan Kecamatan Plered. Sementara jarak terjauh adalah 60 km yang terdapat antara Kecamatan Bojong dengan Kecamatan Sukasari. Ditinjau dari aspek geografis, letak Kabupaten Purwakarta dapat dibagi atas beberapa wilayah, yaitu Bagian Utara, Barat, Selatan dan Timur. Wilayah Bagian Utara mencakup Kecamatan Campaka, Bungursari, Cibatu, Purwakarta, Babakancikao, Pasawahan, Pondoksalam, Wanayasa dan Kiarapedes dimana sebagian besar wilayahnya terletak pada ketinggian antara 25-500 m di atas permukaan laut dpl. Wilayah Barat meliputi Kecamatan Jatiluhur dan Sukasari dimana bagian yang