1.080 – 2.962 mdpl. Penduduk Kabupaten Cianjur tahun 2013 adalah 2.223.316
jiwa yang terdiri dari 1.146.670 jiwa laki-laki dan 1.078.646 jiwa perempuan dengan rasio jenis kelamin 106,13. Kepadatan rata-rata penduduk Kabupaten
Cianjur tahun 2013 ialah 616 jiwa per km persegi. Jumlah penduduk terbanyak
berada di Kecamatan Cianjur yaitu sebanyak 162.474 BPS, 2014. Kabupaten Cianjur adalah wilayah terluas yang terkena genangan Waduk
Cirata, dari keseluruhan luas Waduk Cirata sekitar 60 termasuk ke dalam wilayah Cianjur. Wilayah Cianjur masuk dalam zona III dalam lokasi
pembudidayaan ikan dengan KJA yang berada di Kecamatan Ciranjang, Mande, dan Cikalong Kulon, meliputi desa Bobojong, Cikidang, Kamurang, Kertajaya
dan Mande. Jumlah produksi perikanan KJA di Kabupaten Cianjur dari tahun 2009 hingga tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11 Jumlah produksi ikan KJA Kabupaten Cianjur 2009-2013
No Komoditas
Produksi ton 2009
2010 2011
2012 2013
1 Mas 18.482,85
26.530,70 18.332,52
25.236,65 24.574,67
2 Nila 10.528,63
6.897,89 12.328,19
10.550,21 12.884,81
3 Patin 1.142,71
100,32 134,04
105,64 536,84
4 Bawal 13,21
5.379,26 11.979,30
13.404,77 10.829,92
Jumlah 30.167,40
38.908,17 42.774,05
49.297,27 48.826,24
Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Prov. Jawa Barat 2013
5.2 Karakteristik Responden
Karakteristik petani ikan diidentifikasi dengan wawancara terhadap 30 orang responden petani ikan. Sebanyak 29 orang responden merupakan laki-laki
dan 1 orang wanita. Kisaran umur petani ikan Waduk Cirata berdasarkan responden yang diwawancarai yaitu antara 23-63 tahun. Sebanyak 23,3 petani
ikan berada pada tingkat usia 30-39 tahun. Petani ikan pada tingkat usia 40-49 tahun sebanyak 33,33. Sebanyak 23,33 berada pada tingkat usia 50-59 tahun
dan 13,33 berada pada tingkat usia 60-64 tahun serta sisanya sebanyak 3 pada tingkat usia 20-24 tahun. Berdasarkan persentase terlihat bahwa masih ada anak
muda yang berminat bekerja di perikanan budidaya KJA ini, maka untuk ke depannya kelestarian waduk harus tetap dijaga untuk keberlangsungan di masa
mendatang. Tingkatan usia petani ikan dapa dilihat pada Gambar 7.
Sumber: Hasil analisis data 2015
Gambar 7. Tingkat usia petani ikan Tingkat pendidikan petani bervariasi mulai dari yang sekolah dasar hingga
perguruan tinggi. Sebagian besar pendidikan petani ikan di Waduk Cirata mengenyam pendidikan hingga jenjang SD yaitu sebesar 50. Sebanyak 33
berpendidikan hingga jenjang SMP, 13 hingga jenjang SMA dan 4 hingga jenjang perguruan tinggi. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa tingkat
pendidikan petani ikan Waduk Cirata masih tergolong rendah. Hal tersebut berdampak pada minimnya pengetahuan mereka tentang pentingnya menjaga
lingkungan di sekitar waduk. Tingkat pendidikan petani ikan dapat dilihat pada Gambar 8.
Sumber: Hasil analisis data 2015
Gambar 8. Tingkat pendidikan petani ikan Usaha perikanan di Waduk Cirata pada awalnya diperuntukkan bagi
masyarakat pribumi yang terkena dampak penggenangan waduk sebagai kompensasi atas hilangnya pekerjaan mereka, namun seiring berjalannya waktu
banyak warga pendatang yang melihat peluang bisnis di bidang budidaya ini menguntungkan lalu ikut membudidayakan ikan di Waduk Cirata. Petani ikan
Waduk Cirata dibagi ke dalam tiga zona wilayah untuk memudahkan pemantauan dan transfer informasi. Pembagian zona dan jumlah Rumah Tangga Petani RTP
baik pribumi maupun non pribumi dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12 Pembagian zona dan jumlah RTP tahun 2011
Wilayah No
Desa Petani RTP
Jumlah Pribumi
Non Pribumi Zona 1
Bandung Barat
1 Bojong Mekar
10 8
2 2
Margalaksana 582
499 83
3 Margaluyu
383 303
80 4
Nanggeleng 87
79 8
5 Nyenang
136 134 2
Jumlah 1.198
1.023 175
Zona 2 Purwakarta
1 Citamiang
101 84
17 2
Pasir Jambu 61
49 12
3 Sinargalih
143 128
15 4
Tegal Datar 187
181 6
Jumlah 492
442 50
Zona 3 Cianjur
1 Bobojong
291 217
74 2
Cikidang 95
81 14
3 Kamurang
145 110
35 4
Kertajaya 110
83 27
5 Mande
180 146
34 Jumlah
821 637
184 Total
2.511 2.102
409 Sumber: Laporan Sensus KJA PT. Cikal 2011
Berdasarkan Tabel 12 wilayah yang memiliki jumlah RTP terbanyak terdapat pada zona 1 atau wilayah Bandung Barat. Wilayah Bandung Barat
memiliki 5 desa yang termasuk dalam wilayah zona 1, yaitu Bojongmekar, Margalaksana, Margaluyu, Nanggeleng dan Nyenang. Desa Margalaksana
memiliki RTP paling banyak sebesar 582 RTP, dengan jumlah 499 RTP warga pribumi dan 83 RTP non pribumi. Selanjutnya, desa dengan jumlah RTP
terbanyak yaitu Desa Margaluyu dengan jumlah RTP 383 RTP, diantaranya 303 merupakan warga pribumi dan 80 RTP non pribumi. Desa Bojong Mekar
memiliki jumlah RTP paling sedikit, yaitu 10 RTP dengan 8 warga pribumi dan 2 lainnya non pribumi. Secara keseluruhan, jumlah RTP yang berada di zona 1 atau
wilayah Bandung Barat berjumlah 1.198 RTP. Wilayah zona 2 ialah Kabupaten Purwakarta memiliki jumlah RTP paling
sedikit yaitu 492 RTP. Desa yang masuk ke dalam zona ini adalah Desa Citamiang, Pasir Jambu, Sirnagalih dan Tegal Datar. Desa Citamiang memiliki
jumlah RTP paling banyak yaitu 187 RTP, 181 warga pribumi dan 6 dari non