Analisis Aktor Kelembagaan PENDAHULUAN

Propinsi Jawa Barat. Selain itu, data juga diperoleh dari sumber-sumber lain yang relevan seperti buku, jurnal, artikel, penelitian terdahulu, dan internet.

4.3 Metode Penentuan Sampel

Penelitian ini menggunakan informan dan responden sebagai sumber data primer. Metode pengambilan data atau data adalah purposive sample. Metode pengambilan sample ini merupakan metode yang dilakukan dalam pemilihan responden dengan cara disengaja. Artinya peneliti mencari informasi kebutuhan data penelitian kepada pihak-pihak yang telah disesuaikan dan dipilih dengan kriteria yang dibutuhkan peneliti. Sedangkan populasi responden adalah masyarakat sekitar yang memiliki dan menjadi petani ikan KJA. Pemilihan responden menggunakan teknik random sampling dengan responden sebanyak 30 responden.

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis status keberlanjutan pengelolaan Waduk Cirata dalam multidimensi. Status yang didapatkan dapat digunakan untuk pengambilan kebijakan agar pengelolaan Waduk Cirata dapat sustainable baik secara ekologi, ekonomi, sosial, teknologi maupun kelembagaan untuk ke depannya dengan menggunakan metode Rapfish. Penelitian ini juga menganalisis kegiatan yang paling mengancam dalam pengelolaaan Waduk Cirata dilihat dari kegiatan yang terjadi di dalam pemanfaatan waduk. Collective action atau tindakan kolektif dalam kelembagaan pengelolaan waduk juga diidentifikasi untuk mengetahui persepsi dan urgensi stakeholder. Secara ringkas matriks metode analisis data, disajikan dalam Tabel 2. Tabel 2 Matriks metode analisis data No Tujuan Penelitian Sumber Data Parameter Metode 1 Menganalisis status keberlanjutan pengelolaan Waduk Cirata dalam multidimensi keberlanjutan Primer Sekunder Identifikasi multidimensi keberlanjutan meliputi:  Dimensi Ekologi; mencerminkan baik buruknya kualitas lingkungan dan sumberdaya waduk yang berkelanjutan atau tidak  Dimensi Ekonomi; apakah kegiatan pemanfaatan waduk memperoleh hasil secara ekonomi dapat berjalan dalam jangka panjang dan berkelanjutan  Dimensi Sosial; bagaimana sistem sosial yang sudah ada dapat mendukung keberlanjutan pembangungan waduk  Dimensi Teknologi; teknologi yang digunakan dalam pemanfaatan waduk  Dimensi Kelembagaaan; pengaturan kegiatan pemanfaatan waduk yang berdampak pada lingkungan waduk Wawancara langsung dengan key person leading actor dalam pengelolaan Waduk Cirata serta analisis status keberlanjutan menggunakan analisis multidimensi Rapfish dengan kuesioner yang atributnya telah disesuaikan dengan kondisi lapang 2 Menganalisis kegiatan yang paling mengancam bagi keberlanjutan pengelolaan Waduk Cirata Primer Sekunder Potensi hambatan kelembagaan dilihat dari kegiatan-kegiatan yang paling mengancam keberlanjutan waduk Wawancara langsung dengan key person dan petani ikan sebagai pemanfaat waduk dan menggunakan analisis deskriptif 3 Menganalisis faktor- faktor yang berpengaruh terhadap tindakan kolektif collective action Primer Sekunder Identifikasi tindakan kolektif collective action meliputi;  Persepsi stakeholders tentang sustainability Waduk Cirata  Ekspektasi tentang keberlanjutan pengelolaan Waduk Cirata  Tingkat urgensi tentang sustainability Waduk Cirata Kuesioner tentang persepsi yang disusun berdasarkan analisis persepsi stakeholder dan petani ikan KJA terhadap keberlanjutan pengelolaan Waduk Cirata