Kabupaten Cianjur Waduk Cirata

Sumber: Hasil analisis data 2015 Gambar 11 Analisis sensitivitas pada dimensi ekologi Selanjutnya, untuk mengevaluasi dampak kesalahan acak random error dilakukan metode simulasi Monte Carlo terhadap dimensi ekologi. Sebagaimana dikemukakan Kavanagh 2001 dalam Fauzi dan Anna 2005, ada tiga tipe untuk melakukan Monte Carlo algoritma. Dalam studi ini hanya dilakukan analisis Monte Carlo dengan metode “scatter plot” yang menunjukkan ordinasi dari setiap dimensi. Hasil analisis Monte Carlo dengan 25 kali ulangan untuk dimensi ekologi dapat dilihat pada Gambar 12. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa pengelolaan usaha perikanan KJA Waduk Cirata telah mengalami gangguan perturbation yang ditunjukkan oleh plot yang menyebar. Sumber: Hasil analisis data 2015 Gambar 12 Hasil analisis Monte Carlo untuk dimensi ekologi

6.1.2 Dimensi Ekonomi

Dimensi ekonomi merupakan dimensi yang sangat berpengaruh terhadap keberlanjutan pengelolaan usaha perikanan KJA di Waduk Cirata. Pemanfaatan Waduk Cirata sebagai tempat perikanan budidaya KJA merupakan kompensasi bagi masyarakat yang lahannya terkena genangan waduk. Terjadi banyak interaksi pemanfaatan waduk sebagai sumber mata pencaharian. Oleh karena itu penting untuk mengetahui atribut apa saja yang berpengaruh terhadap keberlanjutan dimensi ekonomi dalam pengelolaan Waduk Cirata yang berkelanjutan. Adapun atribut yang akan dianalisis pada dimensi ekonomi adalah: 1. Keuntungan Dalam atribut ekonomi keberlanjutan usaha perikanan budidaya, faktor yang paling berpengaruh adalah keuntungan. Keuntungan inilah yang akan menentukan apakah seseorang akan bertahan atau berhenti dari usaha perikanan budidaya. Secara umum, kegiatan budidaya perikanan KJA di Waduk Cirata menunjukkan hasil yang positif dan masih menguntungkan. Hal tersebut terlihat dari rasio perbandingan antara penerimaan dan biaya RC yang didapatkan sebesar 1,62 1 yang berarti usaha tersebut dinyatakan layak. Sedangkan skor untuk atribut ini adalah 0,5 yang berada pada selang kategori sangat menguntungkan dan menguntungkan. 2. Penyerapan tenaga kerja Penyerapan tenaga kerja dalam kegiatan budidaya perikanan ini dapat dilihat dari jumlah petani ikan yang berasal dari penduduk lokal lebih besar dari petani non lokal. Berdasarkan data sensus tahun 2011 yang dilakukan oleh BPWC terdapat 2.102 petani pribumi dan 409 petani non pribumi. Maka skor yang diberikan pada atribut ini adalah 2 karena termasuk dalam kategori tinggi. 3. Upah rata-rata pekerja Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, bahwa upah yang mereka terima setiap bulannya berkisar Rp 500.000- Rp 1.500.000. Jika dibandingkan dengan Upah Minimun Kabupaten UMK Cianjur sebesar Rp 1.600.000 per bulan, upah tersebut tergolong rendah. Maka skor yang diberikan pada atribut ini adalah 0,1.