Pengelolaan Wisata Pesisir di Kawasan Carocok Painan

untuk kegiatan wisata kategori rekreasi pantai. Pada lokasi ketiga merupakan pantai pasir putih yang dihiasi banyak pohon kelapa, air yang sangat jernih dan dangkal serta ombak yang cenderung stabil atau kecil sehingga sangat sesuai untuk kegiatan rekreasi pantai seperti duduk sambil menikmati indahnya pemandangan laut dengan angin yang sepoi-sepoi dan piknik keluarga. Lokasi kelima merupakan pulau kecil yang memiliki pantai pasir putih yang terhampar sepanjang garis pantai yang disekitarnya banyak ditumbuhi pohon kelapa. Tempat ini juga agak membelakangi Samudera Hindia sehingga gelombang yang sampai ke pulau cenderung stabil atau kecil, sehingga tempat ini sesuai untuk kegiatan rekreasi pantai seperti piknik keluarga dan berenang Handayani 2010. Gambar 5 Peta Kesesuaian Wisata Sumber: Handayani 2010 43 Pengelola Kawasan Pengelola Kawasan Carocok Painan tidak tetap, pernah dikelola oleh pemerintah, kemudian diserahkan kepada swasta sampai tahun 2013, namun pada tahun 2014 pengelolaannya dikembalikan kepada pemerintah yakni Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Pemerintah daerah selaku pengelola Kawasan Carocok Painan menetapkan tiket masuk ke kawasan ini sebesar Rp.5000 dan tiket pp untuk menyeberang menggunakan perahu ke Pulau Cingkuk sebesar Rp. 24.000. Tiket ini sudah termasuk asuransi bagi pengunjung selama berada di kawasan wisata tersebut. Fasilitas yang terdapat di Kawasan Carocok Painan antara lain toilet dan mushalla yang terletak di kawasan pantai, serta penginapan dan menara pandang di Pulau Cingkuk. Menggunakan fasilitas toilet umum dikenakan biaya sebesar Rp. 2000 untuk berwudhu dan buang air, dan Rp. 4000 untuk mandi. Sedangkan untuk menggunakan fasilitas mushalla tidak dikenakan biaya. Menara pandang digunakan untuk melihat Kawasan Carocok Painan dari ketinggian. Dari menara ini akan terlihat keindahan hamparan Pantai Carocok, Pulau Batu Kereta dan potret kecil Kota Painan. Penginapan diperuntukkan bagi wisatawan yang ingin menginap di Pulau Cingkuk, namun penginapan ini kurang diminati karena wisatawan lebih memilih menginap di hotel atau penginapan di Kota Painan. Kawasan Carocok Painan juga menyediakan tempat sampah dan tempat duduk yang dapat digunakan oleh wisatawan untuk membuang sampah dan duduk- duduk. Kawasan Carocok Painan juga dilengkapi dengan warung-warung yang menjual makanan, seperti rumah makan Padang dan warung makanan yang menjual mie instan, nasi goreng dan lain-lain yang terletak di dalam kawasan pantai, Pulau Batu Kereta dan Pulau Cingkuk, serta diluar kawasan yakni di sepanjang jalan menuju kawasan. Outlet penjualan cinderamata juga terdapat di kawasan ini, yakni di sepanjang pantai menuju pintu masuk kawasan. Keberadaan warung makan, dan outlet cinderamata milik masyarakat ini sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan wisatawan saat berkunjung ke Kawasan Carocok Painan. Disamping itu juga menciptakan lapangan usaha bagi masyarakat sehingga memberikan kontribusi dalam peningkatan pendapatan masyarakat lokal. Kawasan Carocok Painan menawarkan wisata rekreasi di Pulau Cingkuk yakni olahraga air berupa flying fox, banana boat, perahu donat dan jetski. Untuk menggunakan wahana ini dikenakan biaya sebesar Rp. 25.000orang untuk flying fox, banana boat dan perahu donat, serta Rp. 100.000 untuk jetski. Kawasan Carocok Painan juga menawarkan wisata sejarah yang juga terdapat di Pulau Cingkuk, yakni dengan adanya Benteng peninggalan Portugis dan Prasasti Madame Van Kempen. Kedua situs peninggalan sejarah ini terletak di tengah pulau sehingga mudah untuk dijangkau wisatawan dan untuk mengunjunginya tidak dikenakan biaya. Dampak Kawasan Carocok Painan bagi Masyarakat Lokal Perkembangan Kawasan Carocok Painan sebagai sektor pariwisata cukup pesat, sehingga memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat. Namun selain dampak positif, keberadaan kawasan ini juga memberikan dampak negatif bagi lingkungan dan pada akhirnya juga merugikan masyarakat lokal. Berikut dipaparkan dampak positif dan negatif dari keberadaan Kawasan Carocok Painan. 1. Dampak Positif  Meningkatkan pendapatan masyarakat lokal Keberadaan Kawasan Carocok Painan sebagai tempat wisata memberikan manfaat bagi masyarakat lokal yang melakukan usaha kecil dan menengah. Dengan adanya kawasan ini pendapatan masyarakat dari usaha misal rumah makan, Outlet penjualan pulsa, jasa ojek dan lain sebagainya mengalami peningkatan dibandingkan ketika sebelum dimanfaatkan sebagai tempat wisata.  Memberikan lapangan pekerjaan baru Keberadaan Kawasan Carocok Painan sebagai tempat wisata membuka lapangan pekerjaan baru, seperti lapangan usaha baru dan lapangan pekerjaan untuk karyawan pengelola usaha. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan diketahui bahwa terdapat beberapa lapangan usaha yang tercipta karena keberadaan Kawasan Carocok Painan sebagai tempat wisata, baik di bidang wisata maupun di luar wisata, seperti rumah makan, outlet penjualan pulsa, usaha atraksi wisata banana boat, jetski, perahu donat, dan lain-lain, outlet penjualan cinderamata, dan lain sebagainya. Keberadaan usaha ini juga memberikan peluang lapangan pekerjaan, karena untuk menjalankan usaha dibutuhkan karyawan, seperti untuk mengoperasikan wahana atraksi wisata dibutuhkan instruktur, rumah makan membutuhkan pelayan, dan sebagainya. Lapangan usaha baru dan lapangan pekerjaan baru dari keberadaan Kawasan Carocok Painan ini memberikan manfaat karena bisa mengurangi pengangguran dan memberikan mata pencaharian baru bagi masyarakat lokal. 2. Dampak Negatif  Berdampak buruk bagi lingkungan Pengelolaan yang dilakukan pemerintah kurang mementingkan kelestarian lingkungan. Misalnya dilakukannya pembendungan di muara Pantai Carocok Painan sehingga ketika hujan deras air tidak mengalir dengan baik sehingga menyebabkan banjir. Contoh lain, pembangunan jembatan penghubung dari pantai ke Pulau Batu Kereta, menyebabkan kerusakan pada ekosistem lamun.  Menurunkan pendapatan nelayan Muara Pantai Carocok Painan dimanfaatkan nelayan untuk mencari ikan. Rusaknya ekosistem akibat pembangunan infrastruktur wisata menyebabkan menurunnya hasil tangkapan nelayan di Muara Pantai Carocok Painan sehingga menurunkan pendapatan nelayan.  Dampak buruk ketika musim kunjungan Musim kunjungan terjadi ketika liburan lebaran Idul Fitri yang juga bertepatan dengan liburan sekolah, serta liburan tahun baru. Pada musim kunjungan, jumlah pengunjung Kawasan Carocok Painan meningkat signifikan dari biasanya sehingga menyebabkan penumpukan pengunjung di kawasan tersebut, bahkan sampai menyebabkan kemacetan di sepanjang jalan di Kabupaten Pesisir Selatan hingga ke jalan Provinsi karena banyaknya pengunjung yang masuk dan keluar kawasan. Di samping kemacetan, musim kunjungan juga menyebabkan menumpuknya sampah di Kawasan Carocok Painan sisa aktifitas wisata sehingga kawasan tersebut menjadi kotor.

VI. PENILAIAN EKONOMI WISATA PESISIR 6.1. Kondisi Sediaan

Supply Kondisi sediaan supply dipaparkan dalam daya dukung kawasan yang terdiri atas daya dukung ekologis dan daya dukung sosial. Daya dukung ekologis menggambarkan jumlah wisatawan yang dapat ditampung kawasan wisata tanpa menimbulkan kerusakan lingkungan. Sedangkan daya dukung sosial menggambarkan dukungan sosial seperti penerimaan masyarakat lokal, dukungan pemerintah, dukungan swasta dan sebagainya untuk menentukan kesesuaian suatu kawasan atau area untuk dimanfaatkan sebagai tempat wisata.

6.1.1. Daya Dukung Ekologis

Daya dukung ekologis merupakan jumlah wisatawan yang secara fisik dapat diterima di dalam kawasan yang disediakan pada waktu tertentu tanpa menimbulkan gangguan pada alam dan manusia Yulianda 2007. Kegiatan wisata yang biasa dilakukan di Kawasan Carocok Painan antara lain berenang, berperahu, duduk-duduk menikmati pemandangan, rekreasi pantai seperti piknik keluarga, jalan-jalan di tepi pantai, wisata olahraga banana boat, perahu donat, dan jetski, dan memancing. Agar dapat tetap melakukan kegiatan-kegiatan tersebut dibutuhkan kondisi kawasan yang baik. Kawasan akan tetap terjaga dengan baik jika tidak terjadi kerusakan di dalamnya dan memperhatikan daya dukungnya Handayani 2010. Daya dukung ekologis Kawasan Carocok Painan disajikan dalam Tabel 13. Tabel 13 Daya Dukung Ekologis Kawasan Carocok Painan Jenis Kegiatan Lp m DDE oranghari Berenang 500 40 Memancing Berperahu Duduk-duduk 320 200 400 26 48 32 Rekreasi keluarga 650 52 Olahraga air 150 36 Total 234 Sumber: Hasil Analisis Data 2016 Modifikasi dari Handayani 2010 Keterangan: Lp : Luas area atau panjang area yang dapat dimanfaatkan DDE : Daya Dukung Ekologis Daya dukung ekologis Kawasan Carocok Painan untuk kegiatan berenang adalah sebanyak 40 oranghari, untuk memancing 26 oranghari, dan berperahu 48 oranghari. Selanjutnya untuk duduk-duduk sambil menikmati pemandangan sebanyak 32 oranghari, untuk rekreasi keluarga sebanyak 52 orang hari, dan olahraga air sebanyak 36 oranghari. Total kunjungan rata-rata per hari di Kawasan Carocok Painan yaitu sebanyak 234 oranghari, Jumlah tersebut bisa di tampung oleh Kawasan Carocok Painan tanpa adanya kegiatan yang dapat merusak sumberdaya alam yang ada. Jumlah kunjungan wisatawan ke Kawasan Carocok Painan pada tahun 2015 adalah 1.152.000 orang atau rata-rata 3.156 oranghari, jumlah ini sangat jauh lebih banyak dari daya tampung Kawasan Carocok Painan yang seharusnya hanya 85.410 orangtahun. Agar pemanfaatan Kawasan Carocok Painan tidak merusak lingkungan maka perlu dilakukan kebijakan pembatasan pengunjung yang datang ke Kawasan Carocok Painan sesuai dengan daya tampung kawasan itu sendiri.

6.1.2. Daya Dukung Sosial

Pemanfaatan dan pengembangan kawasan wisata sangat dipengaruhi oleh tingkat penerimaan masyarakat lokal. Dalam menentukan daya dukung sosial terhadap pengembangan wisata terdapat 8 atribut yang digunakan yaitu: tingkat keamanan, penerimaan masyarakat lokal, dukungan pemerintah, dukungan swasta, aksesibilitas, peruntukan kawasan, kelembagaan masyarakat dan kearifan lokal. Setiap atribut yang ditetapkan, memiliki bobot dan skor sesuai dengan kepentingan suatu atribut dalam pengembangan wisata pesisir. Bobot yang diberikan adalah 1, 3 dan 5, tergantung pada urgensi atribut tersebut. Skor berkisar antara 0-2 dengan mengacu pada indikator skoring pada Lampiran 1. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan penelusuran dokumen terkait, maka diperoleh nilai masing-masing atribut yang disajikan pada Tabel 14. Tabel 14 Daya Dukung Sosial Kawasan Carocok Painan No Atribut Bobot Skor Nilai 1 Tingkat keamanan 5 2 10 2 Penerimaan masyarakat lokal 5 2 10 3 Dukungan pemerintah 3 2 6 4 Dukungan swasta 3 2 6 5 Aksesibilitas 3 2 6 6 Peruntukan kawasan 1 2 2 7 Kelembagaan masyarakat 1 1 1 8 Kearifan lokal 1 Total 41 Sumber: Hasil Analisis Data 2016 Tabel 14 menunjukkan bahwa daya dukung sosial pengembangan wisata pesisir di Kawasan Carocok Painan sangat tinggi, nilai total yang diperoleh dari hasil analisis sebesar 41, nilai ini sangat tinggi karena nilai skor maksimum analisis multiatribut modifikasi dari Ketjulan 2010 adalah 44 sehingga termasuk kategori sangat mendukung untuk wisata pesisir. Berdasarkan hasil analisa, maka dapat dijelaskan masing-masing atribut sebagai berikut : Tingkat Keamanan Secara umum, Kabupaten Pesisir Selatan adalah Kabupaten yang aman dari konflik-konflik sosial, huru-hara dan kejahatan massive. Latar belakang kekeluargaan dan budaya menjadi modal utama dalam menciptakan kerukunan masyarakat. Berdasarkan pengalaman penulis selama melakukan penelitian, masyarakat di sekitar Kawasan Carocok Painan sangat menjaga kerukunan sesama masyarakat dan selalu bersikap baik dan ramah kepada wisatawan. Disamping itu, tidak ada wisatawan yang mengeluhkan tentang adanya kejahatan yang dialami pada saat berwisata di kawasan tersebut, maka atribut tingkat keamanan diberikan skor penuh 2. Penerimaan Masyarakat Lokal Penerimaan masyarakat Kawasan Carocok Painan terhadap kedatangan wisatawan beragam, namun pada umumnya mereka siap menerima kedatangan wisatawan. Kepribadian masyarakat yang terbuka membuat mereka siap menerima kunjungan dari orang luar. Pada umumnya masyarakat bersikap baik dan ramah kepada wisatawan meskipun tidak menguntungkan bagi mereka dari segi ekonomi, misalnya yang tidak melakukan usaha di sekitar kawasan tersebut. Oleh sebab itu penerimaan masyarakat lokal diberikan skor penuh 2. Dukungan Pemerintah Berdasarkan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor 37 Tahun 2007 tentang kriteria dan penetapan destinasi pariwisata unggulan, menetapkan Sumatera Barat sebagai salah satu dari lima provinsi sebagai destinasi pariwisata unggulan. Bentuk dukungan pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan untuk pengembangan obyek wisata Kawasan Carocok Painan adalah dengan menyediakan infrastruktur spesifik untuk wisata seperti penginapan, mushalla, ruang ganti, dan toilet. Di samping itu, pemerintah juga gencar melakukan promosi untuk memperkenalkan Kawasan Carocok Painan melalui website Kabupaten Pesisir Selatan serta Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Bentuk dukungan pemerintah yang lain adalah dengan ditetapkannya Kawasan Carocok Painan sebagai kawasan wisata, dibuktikan dengan adanya dokumen kebijakan seperti Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah RIPPDA, Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD, dan Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW. Berdasarkan hal tersebut, maka skor yang diberikan pada atribut ini adalah 2. Dukungan Swasta Dukungan pihak swasta berupa penyediaan penginapan, penyewaan alat olahraga air, tour travel dan penjual souvenir banyak terdapat di Kawasan Carocok Painan maupun di seluruh Painan Ibukota Kabupaten Pesisir Selatan. Artinya dukungan swasta untuk pengembangan Kawasan Carocok Painan ini cukup baik, sehingga skor yang diberikan pada parameter ini adalah 2. Aksesibilitas Akses untuk menuju dan meninggalkan Kawasan Carocok Painan dapat dilakukan dengan mudah. Waktu tempuh dengan menggunakan alat transportasi darat yakni ± 2,5 jam perjalanan 77 km dari Kota Padang atau sekitar 5 menit dari terminal Painan. Letak Kawasan Carocok Painan yang sangat dekat dengan pusat kota memungkinkan wisatawan untuk mudah mencapai lokasi tersebut. Disamping itu kondisi jalan yang merupakan gabungan dari jalan Provinsi dan Kabupaten yang baik juga memudahkan wisatawan untuk mencapai Kawasan Carocok Painan. Alat transportasi darat dari Padang ke Painan juga banyak dengan jam operasional yang panjang dari pagi hingga malam memudahkan wisatawan untuk menuju lokasi tanpa terhalang waktu. Aksesibilitas yang mudah dan ketersediaan sarana transportasi memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi wisatawan sehingga diberikan skor 2. Peruntukan Kawasan Kawasan Carocok Painan saat ini merupakan kawasan yang diperuntukkan bagi pengembangan kawasan pariwisata berdasarkan dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW tahun 2010-2030. Oleh sebab itu skor yang diberikan adalah 2. Kelembagaan Masyarakat Kelembagaan masyarakat yang ada di Kecamatan IV Jurai adalah lembaga bentukan pemerintah, seperti Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Nagari LPMN, Lembaga Ketahanan Masyarakat Nagari LKMN, terdapat juga kelompok kelompok masyarakat seperti remaja mesjid, kelompok nelayan, kelompok perempuan dan kelompok pemuda. Karena lembaga yang ada bersifat umum tidak spesifik untuk wisata pesisir di Kawasan Carocok Painan namun tetap berfungsi dengan baik, maka diberikan skor 1. Kearifan Lokal Kearifan lokal berhubungan dengan kepercayaan dan kegiatan yang dilakukan secara turun temurun dengan maksud tertentu. Kearifan lokal sebagai masyarakat nelayan adalah tolak bala. Tolak bala berarti usaha untuk menghindari bahaya yang datangnya bukan dari manusia melainkan makhluk gaib dan kekuatan-kekuatan alam yang membahayakan keselamatan nelayan atau yang menyebabkan berkurangnya hasil tangkapan ikan. Kearifan lokal yang berhubungan langsung dengan wisata pesisir tidak ditemukan sehingga skor yang diberikan adalah 0.

6.2. Kondisi Permintaan Demand

Kawasan Carocok Painan memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai obyek wisata pesisir. Potensi tersebut yaitu, panorama pantai yang indah dan masih alami, berbagai jenis biota laut yang terkandung di pantai, dan adanya dua pulau yaitu Pulau Cingkuk dan Pulau Batu Kereta yang memiliki keunikan masing-masing dengan kondisi perairan yang jernih dan alami. Kawasan Carocok Painan dikelola oleh Pemerintah Derah Kabupaten Pesisir Selatan yaitu Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

6.2.1. Karakteristik Responden Wisatawan

Responden wisatawan dalam penelitian ini berjumlah 60 orang yang merupakan wisatawan yang datang ke Kawasan Carocok Painan, responden yang dipilih tidak dibatasi hanya yang berasal dari luar Kabupaten Pesisir Selatan, namun juga yang berasal dari Kabupaten Pesisir Selatan. Karakteristik umum responden ini dinilai dari beberapa peubah yaitu jenis kelamin, kelompok umur, pendidikan terakhir, mata pencaharian, jumlah pendapatan, jumlah kunjungan dan daerah asal. Data responden wisatawan selengkapnya disajikan pada Lampiran 2. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin disajikan pada Gambar 6. Sumber: Hasil Analisis Data 2016 Gambar 6 Karakteristik Wisatawan berdasarkan Jenis Kelamin Gambar 6 menunjukkan jumlah responden yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak yakni 52 sedangkan jumlah responden perempuan lebih sedikit, yakni 48. Karakteristik responden berdasarkan umur dikategorikan dalam 7 kelompok, yaitu umur 13-20 tahun, 21-28 tahun, 29-36 tahun, 37-44 tahun, 45-52 52 48 Laki-laki Perempuan