Kondisi Permintaan demand Metode Analisis Data 1.

sektor lain, dianggap sebagai konsumen. Informasi dasar dari model input-output dibangun berdasarkan tabel transaksi antar industri. Baris tabel tersebut menggambarkan distribusi output produsen di seluruh perekonomian. Kolom menggambarkan komposisi input yang dibutuhkan oleh industri tertentu untuk menghasilkan output. Kolom tambahan berlabel permintaan akhir, mencatat penjualan oleh masing-masing sektor ke pasar akhir untuk produksi mereka, seperti pembelian konsumsi pribadi dan penjualan kepada pemerintah. Menurut Sapanli 2008 langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menurunkan tabel IO adalah sebagai berikut: 1. Wilayah yang akan dibuat tabel IO dihitung komponen-komponen jumlah permintaan antara, input antara, input primer nilai tambah bruto, permintaan akhir dan input primer dari masing-masing sektor. 2. Mengalikan matrik A koefisien input tabel IO dengan total input sektor. Proses penyusunan matrik dengan menggunakan matrik pengganda baris ke-r dan pengganda kolom ke-s, berlanjut terus sampai diperoleh suatu matrik, dimana jumlah angka untuk masing-masing baris sama dengan jumlah permintaan antara masing-masing sektor dan jumlah angka masing-masing kolom sama dengan jumlah masing-masing input antara masing-masing sektor. 1. Keterkaitan Langsung ke Depan Keterkaitan langsung ke depan menunjukkan akibat suatu sektor tertentu terhadap sektor-sektor yang menggunakan sebagian output sektor tersebut secara langsung per unit kenaikan permintaan total. Keterkaitan tipe ini dirumuskan sebagai berikut: ∑ Keterangan: Fdi = keterkaitan langsung ke depan sektor i = unsur matrik koefisien teknis n = jumlah sektor 2. Keterkaitan Langsung dan Tidak Langsung ke Depan Keterkaitan langsung dan tidak langsung ke depan menunjukkan akibat dari suatu sektor tertentu terhadap sektor-sektor yang menggunakan output bagi sektor tersebut secara langsung maupun tidak langsung per unit kenaikan permintaan total. Keterkaitan tipe ini dirumuskan sebagai berikut: ∑ Keterangan: Fd+i i = keterkaitan langsung dan tidak langsung ke depan sektor i = unsur matrik kebalikan Leontief model terbuka. n = jumlah sektor 3. Keterkaitan Langsung ke Belakang Keterkaitan langsung ke belakang menunjukkan akibat suatu sektor tertentu terhadap sektor-sektor yang menyediakan input antara bagi sektor tersebut secara langsung per unit kenaikan permintaan total. Keterkaitan tipe ini dirumuskan sebagai berikut: ∑ Keterangan: Bdj = keterkaitan langsung ke belakang sektor i = unsur matrik koefisien teknis n = jumlah sektor 4. Keterkaitan Langsung dan Tidak Langsung ke Belakang Keterkaitan langsung dan tidak langsung ke belakang menunjukkan akibat dari suatu sektor terhadap sektor-sektor yang menyediakan input antara bagi sektor tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung per unit kenaikan permintaan total. Keterkaitan tipe ini dirumuskan sebagai berikut : ∑ Keterangan: Bd+ij= keterkaitan langsung dan tidak langsung ke belakangsektor i = unsur matrik kebalikan Leontief model terbuka n = jumlah sektor Indeks keterkaitan langsung dan tidak langsung baik ke depan maupun ke belakang belum cukup memadai untuk dipakai sebagai landasan pemilihan sektor kunci. Indikator-indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan antar sektor karena peranan perrmintaan akhir setiap sektor tidak sama. Oleh karena itu kedua indeks tersebut harus dinormalkan dengan cara membandingkan rata-rata dampak yang ditimbulkan oleh sektor tersebut dengan rata-rata dampak seluruh sektor. Analisis dampak penyebaran ini terbagi menjadi: 1. Koefisien Penyebaran Daya Penyebaran ke BelakangDaya Menarik Konsep ini berguna untuk mengetahui distribusi manfaat dari pengembangan suatu sektor terhadap pengembangan sektor-sektor lainnya melalui mekanisme transaksi pasar input. Selain itu, konsep ini juga sering diartikan sebagai kemampuan suatu sektor untuk meningkatkan pertumbuhan industri hulunya. Sektor j dikatakan mempunyai kaitan ke belakang yang tinggi apabila koefisien penyebarannya mempunyai nilai lebih besar dari satu. Rumus yang digunakan untuk mencari nilai koefisien penyebaran adalah: Keterangan: Pd j = koefisien penyebaran sektor j αij = unsur matriks kebalikan Leontief 2. Kepekaan Penyebaran Daya Penyebaran Ke DepanDaya Mendorong Konsep ini bermanfaat untuk mengetahui tingkat kepekaan suatu sektor terhadap sektor-sektor lainnya melalui mekanisme pasar output. Konsep ini sering juga diartikan sebagai kemampuan suatu sektor untuk mendorong pertumbuhan produksi sektor-sektor lain yang memakai input dari sektor ini. Sektor i dikatakan mempunyai kepekaan penyebaran yang tinggi apabila nilai kepekaan penyebarannya lebih besar dari satu. Rumus yang digunakan untuk menentukan nilai kepekaan penyebaran adalah: Keterangan: Sd i = kepekaan penyebaran sektor i αij = unsur matriks kebalikan Leontief.

4.6. Batasan Penelitian

Penelitian analisis ekonomi wisata pesisir ini dilakukan dengan metode survei. Penilitian ini mencakup analisis demand dan penilaian ekonomi dengan menggunakan metode TCM dan CVM. Pengukuran nilai ekonomi wisata hanya dilakukan secara parsial pada direct use value dan tidak pada total economic value . Penilaian daya dukung kawasan sebagai kondisi supply diambil dari data sekunder hasil penelitian terdahulu, meliputi daya dukung ekologis, kualitas air dan kesesuaian wilayah sebagai kawasan wisata pesisir. Selanjutnya ada pula yang diambil dari data primer berupa analisis daya dukung sosial menggunakan analisis multiatribut. Disamping itu, untuk mengetahui peran ekonomi sektor pariwisata digunakan analisis Location Quotient dan Input-output. Beberapa defenisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Wisata pesisir merupakan pariwisata yang berhubungan dengan lingkungan pesisir dan sumberdaya alam serta budayanya. 2. Kawasan Carocok Painan yang dimaksud dalam penelitian ini terdiri atas Pantai Carocok Painan, Pulau Batu Kereta dan Pulau Cingkuk. 3. Daya dukung kawasan adalah jumlah maksimum pengunjung yang dapat ditampung di kawasan yang disediakan pada waktu tertentu tanpa menimbulkan gangguan pada alam dan manusia. 4. Travel Cost Method adalah metode yang digunakan untuk mengkaji biaya yang dikeluarkan setiap individu saat mengunjungi tempat wisata, sehingga diketahui berapa nilai value yang diberikan konsumen kepada sumberdaya alam dan lingkungan. 5. Surplus konsumen adalah perbedaan antara kepuasaan total yang dinilai dengan uang yang dinikmati konsumen dari mengkonsumsi sejumlah barang tertentu dengan pengorbanan totalnya yang dinilai dengan uang untuk memperoleh atau mengkonsumsi jumlah barang tersebut. 6. Contingent Valuation Method adalah suatu metode survei untuk menanyakan kepada responden tentang nilai atau harga yang mereka berikan terhadap komoditi yang tidak memiliki pasar seperti barang yakni lingkungan. 7. Willingness to Pay adalah jumlah tambahan uang yang ingin dibayar oleh seseorang atau rumah tangga untuk memperoleh peningkatan kualitas lingkungan. 8. Sektor basis adalah sektor yang mengekspor barang dan jasa ataupun tenaga kerja ke tempat-tempat di luar batas perekonomian daerah yang bersangkutan. 9. Location Quotient merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui apakah suatu sektor ekonomi termasuk sektor basis atau non basis dengan