Daya Dukung Kawasan TINJAUAN PUSTAKA

Hanley dan Spash 1993 menyebutkan bahwa langkah-langkah dalam penggunaan CVM terdiri dari enam langkah, yaitu: 1. Menyusun hypothetical market 2. Penentuan besarnya penawaranlelang bid 3. Menghitung rataan WTP danatau WTA 4. Menduga kurva penawaran 5. Menjumlahkan data 6. Mengevaluasi perhitungan CVM. 2.8.Peran Ekonomi Sektor Pariwisata Location Quotiet LQ Dalam teori ekonomi basis, perekonomian di suatu wilayah terbagi ke dalam dua sektor utama, yaitu sektor basis dan sektor non basis. Sektor basis adalah sektor yang mengekspor barang dan jasa ataupun tenaga kerja ke tempat- tempat di luar batas perekonomian daerah yang bersangkutan. Ekspor sektor basis dapat juga berupa pengeluaran orang asing yang berada di daerah tersebut terhadap barang-barang yang tidak bergerak, seperti tempat-tempat wisata, peninggalan sejarah, museum dan sebagainya. Sedangkan sektor non basis adalah sektor yang menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat yang bertempat tinggal di dalam batas-batas daerah itu sendiri. Sektor ini tidak mengekspor barang dan jasa juga tenaga kerja sehingga luas lingkup produksi dan daerah pasar sektor non basis hanya bersifat lokal Glasson, 1977 dalam Maulida 2009. Menurut Budiharsono 2001, untuk mengetahui apakah suatu sektor merupakan sektor basis atau non basis dapat digunakan beberapa metode, yaitu: 1. Metode pengukuran langsung Metode pengukuran langsung dapat dengan survei langsung untuk mengidentifikasi sektor mana yang merupakan sektor basis. Metode ini dapat menentukan sektor basis dengan tepat, akan tetapi metode ini memerlukan biaya, waktu dan tenaga kerja yang banyak. 2. Metode pengukuran tidak langsung  Metode pendekatan asumsi Semua sektor industri primer dan manufaktur adalah sektor basis. Sedangkan sektor jasa adalah non basis. Pada wilayah tertentu yang luasnya relatif kecil dan tertutup, maka metode ini cukup baik bila digunakan. Akan tetapi pada banyak kasus, dalam suatu kelompok industri bisa merupakan sektor basis juga merupakan sektor non basis.  Metode Location Quotient LQ Metode LQ merupakan perbandingan antara pangsa relatif pendapatan tenaga kerja sektor i pada tingkat wilayah terhadap pendapatan tenaga kerja total wilayah dengan pangsa relatif pendapatan tenaga kerja sektor i pada tingkat nasional terhadap pendapatan tenaga kerja nasional.  Metode kombinasi Metode kombinasi antara pendekatan asumsi dan metode LQ.  Metode kebutuhan minimum Metode kebutuhan minimum melibatkan penyeleksian sejumlah wilayah yang sama dengan wilayah yang diteliti, dengan menggunakan distribusi minimun dari tenaga kerja regional bukannya distribusi rata-rata. Pada metode LQ sektor basis dan non basis ditentukan dengan cara menghitung perbandingan antara pendapatan tenaga kerja di sektor i pada daerah bawah terhadap pendapatan tenaga kerja total semua sektor di daerah bawah dengan pendapatan tenaga kerja di sektor i pada daerah atas terhadap pendapatan tenaga kerja total semua sektor di daerah atasnya. Asumsi yang digunakan adalah produktivitas rata-ratakonsumsi rata-rata antar wilayah yang sama. Metode ini memiliki beberapa kebaikan diantaranya adalah metode ini memperhitungkan penjualan barang-barang antara, tidak membutuhkan biaya yang mahal dan mudah diterapkan. Location Quotient LQ adalah teknik yang memungkinkan untuk perbandingan karakteristik daerah setempat seperti tingkat lapangan kerja dengan karakteristik nasional Robinson 1998. Teknik ini telah banyak digunakan oleh ahli geografi ekonomi dan ekonom regional sejak tahun 1940 Thrall, Fandrich, dan Elshaw-Thrall 1995. Selanjutnya menurut Moineddin et al. 2003 Location quotient adalah analisis yang digunakan untuk membandingkan karakteristik daerah. Analisis Ini dapat diaplikasikan di berbagai bidang seperti kesehatan dan ekonomi. Standar deviasi LQ Individu memainkan peran penting dalam membandingkan karakteristik daerah. Input-Output IO Analisis Input-Output IO pertama kali diperkenalkan oleh Wassily Leontief tahun 1986. Gagasan dasar teknik analisis IO didasarkan pada teori keseimbangan umum General Equilibrium Theory. Leontief menyusun tabel yang dikenal dengan Gambaran perekonomian Tableu Economique dengan teori keseimbangan umum General Equilibrium Theory. Berdasarkan teori-teori tersebut, Leontief menyusun hubungan antara satu kegiatan ekonomi dengan kegiatan ekonomi lainnya secara kuantitatif. Menurut Leontief 1986 dalam BPS 2009 analisis IO merupakan suatu metode yang secara sistematis mengukur hubungan timbal balik diantara beberapa sektor dalam sistem ekonomi yang kompleks. Model IO didasarkan atas beberapa asumsi BPS 2009: 1. Homogenitas, yang berarti suatu komoditas hanya dihasilkan secara tunggal oleh suatu sektor dengan susunan yang tunggal dan tidak ada subtitusi output diantara berbagai sektor. 2. Linieritas, ialah prinsip dimana fungsi produksi bersifat linier dan homogen. Artinya perubahan suatu tingkat output selalu didahului oleh perubahan pemakaian input yang proporsional. 3. Aditivitas, ialah suatu prinsip dimana efek total dari pelaksanaan produksi di berbagai sektor dihasilkan oleh masing-masing sektor secara terpisah. Menurut Tarigan 2007 analisis IO adalah suatu analisis atas perekonomian wilayah secara komprehensif karena melihat keterkaitan antar sektor ekonomi di wilayah tersebut secara keseluruhan. Dengan demikian, apabila terjadi perubahan tingkat produksi atas sektor tertentu, dampaknya terhadap sektor lain dapat dilihat. Selain itu sektor ini juga terkait dengan tingkat kemakmuran masyarakat di wilayah tersebut melalui input primer nilai tambah.