untuk pejalan kaki, karena kawasan ini hampir seluruhya dibentuk oleh bukit batu karang yang sangat terjal, dengan kelerengan 45°. Sedangkan Pulau Cingkuk
memiliki luas area sekitar 5,88 ha, morfologinya dikategorikan menjadi dua bagian yaitu datar dan curam. Kawasan yang datar terdapat di sebelah timur yaitu
kurang lebih 2,94 ha. Sedangkan kawasan yang terjal dan berbentuk batu karang terdapat disebelah barat berhadapan langsung dengan Samudera Hindia yang
terkenal dengan ombaknya yang besar dan angin yang kencang. Dengan demikian kawasan Pulau cingkuk yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan wisata relatif
terbatas, yaitu pada bagian barat kawasan karena selain datar juga akan terhindar dari bahaya ombak dan angin BAPPEDA 2008.
5.3. Kondisi Geologi dan Oseanografi
Bentuk pantai di Kawasan Carocok Painan sangat beraneka ragam, banyak teluk dan pulau kecil. Secara umum pada teluk dan selat merupakan perairan
sempit dan curam, sedangkan di daerah pantai pada umumnya merupakan perairan dangkal dengan landaian topografi yang sedikit curam. Dari peta kontur batimetri
secara umum dapat dinyatakan bahwa pola kontur batimetri pantai di Kawasan Carocok Painan cenderung sejajar terhadap garis pantai dengan kenaikan nilai
yang gradual. Kedalaman minimum adalah 1,5 meter dan kedalaman maksimum 54 m. Pola ini menunjukkan bahwa morfologi dasar laut kaswasan ini mempunyai
kemiringan yang gradual dengan derajat kemiringan sebesar 0,54
o
dari pantai ke arah laut DKP 2006 dalam Handayani 2010.
Kawasan Carocok Painan ditinjau dari bentuk morfologi dasar laut yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia, dapat menimbulkan aktivitas
gelombang, terutama gelombang pasang, sehingga menyebabkan adanya zona- zona abrasi yang luas. Pola umum arus permukaan antara bulan Juni sampai
Oktober di perairan tersebut adalah dari sebelah barat dan barat laut menuju ke arah timur dan berbelok ke arah selatan sehingga sejajar dengan garis pantai Pulau
Sumatera. Fluktuasi arus terlihat sangat bervariasi, namun dalam puncak periode transisi misalnya November dan Mei arus dominan mengalir ke arah tenggara
sampai timur laut. Sedangkan pada musim barat dan musim timur, umumnya arus mengalir dominan ke arah barat daya sampai tenggara. Sedimen-sedimen yang
terbentuk di sekitar muara sungai kemungkinan besar sumbernya berasal dari material yang terbawa oleh arus yang memanjang pantai longshore current
DKP 2006 dalam Handayani 2010.
Pola pasang yang terjadi adalah tipe diurnal, yaitu dalam satu hari tejadi dua kali pasang naik dan pasang surut. Berdasarkan hasil pengamatan dan
wawancara fluktuasi pasang di Kawasan Carocok Painan adalah sekitar 1,5 –2,5 m
dan mencapai puncaknya pada saat bulan purnama. Hal ini disebabkan karena pada kondisi tersebut posisi bumi, bulan dan matahari pada garis sejajar yang
biasa dikenal dengan pasang purnama. Pada saat posisi bulan, bumi dan matahari membentuk siku-siku, fluktuasi pasang terkecil terjadi dan dikenal dengan pasang
perbani. Fluktuasi yang mencapai 2m tersebut tergolong tinggi Handayani 2010.
Gelombang yang terjadi sangat dipengaruhi oleh angin yang bertiup dari Samudera Hindia. Angin yang bertiup pada bulan Juli dan Desember
menimbulkan gelombang dengan ketinggian maksimum 3 m. Secara umum pola sirkulasi air laut di perairan Kawasan Carocok Painan bergerak dari utara dan
barat laut ke arah tenggara. Pola tersebut dapat dikatakan tetap sepanjang tahun, kecuali bulan Agustus, karena berbalik ke arah sebaliknya. Namun karena posisi
Kawasan Carocok Painan relatif terlindung karena keberadaan pulau-pulau kecil di sekitarnya serta geomorfologi pantainya, sehingga pengaruh angin yang
menimbulkan gelombang menjadi tereduksi. Bentuk morfologi dasar laut dan posisi Kawasan Carocok Painan yang berhadapan langsung dengan Samudera
Hindia, dapat menimbulkan aktivitas gelombang terutama gelombang pasang yang cukup aktif sehingga menyebabkan adanya zona erosi dan abrasi yang luas,
terutama pada daerah yang terbuka Handayani 2010.
5.4. Kondisi Penduduk 5.4.1.
Jumlah dan Komposisi Penduduk
Pengetahuan mengenai penduduk merupakan dasar utama dalam melakukan kegiatan pembangunan baik perencanaan maupun evaluasi BPS
2015. Kawasan Carocok Painan terletak di Nagari Painan Selatan dengan luas 32,56 km
2
. Jumlah penduduk Nagari Painan selatan adalah 4.454 jiwa, yakni terdiri atas 2.178 laki-laki dan 2.276 perempuan. Tidak ada perbedaan yang
mencolok pada jumlah penduduk laki-laki dan perempuan, namun jumlah penduduk laki-laki lebih sedikit dengan proporsi 48.90 dibandingkan
perempuan yakni 51,10, dengan sex ratio 97 yaitu setiap 100 perempuan terdapat 97 laki-laki. Klasifikasi penduduk berdasarkan kelompok umur dan jenis
kelamin disajikan pada Tabel 5 berikut. Tabel 5 Jumlah Penduduk Nagari Painan Selatan menurut Kelompok Umur dan
Jenis Kelamin Tahun 2013
Kelompok Umur Jenis Kelamin
Jumlah Jiwa
Tahun Laki-laki
Jiwa Perempuan
Jiwa 0-4
237 224
461 5-9
198 198
396 10-14
208 239
447 15-19
187 263
450 20-24
188 167
355 25-29
188 173
361 30-34
173 172
345 35-39
188 184
372 40-44
145 157
302 45-49
108 106
214 50-54
124 130
254 55-59
81 94
175 60-64
68 63
131 65-69
44 36
80 70-74
23 40
63 75+
18 30
48 Jumlah
2.178 2.276
4.454
Sumber: BPS 2014a
Tabel 5 menunjukkan bahwa proporsi penduduk cenderung semakin kecil pada kelompok umur yang lebih tua. Penduduk yang berumur di bawah 15 tahun
sebanyak 1.304 jiwa atau sebesar 29,28 . Penduduk umur produktif yakni 15-64 tahun mencapai 2.959 jiwa atau 66,43 . Penduduk lanjut usialansia 65 ke atas
sebanyak 191 jiwa atau 4,29 .
5.4.2. Prasarana dan Sarana
Prasarana dan Sarana Sosial Dasar
Salah satu faktor utama dalam peningkatan pendidikan penduduk adalah tersedianya sarana pendidikan yang memadai. Pada tahun 2013 sarana pendidikan
yang ada di Kecamatan IV Jurai tercatat terdapat 16 unit TK, 36 unit SD, 11 SLTP, dan 5 SLTA Tabel 6.
Tabel 6 Sarana Pendidikan di Kecamatan IV Jurai
No. Jenjang Pendidikan
Status Jumlah
Negeri Swasta
1. TK
13 3
16 2.
SD 35
1 36
3. SLTP
10 1
11 4.
SLTA 6
3 9
5. Perguruan Tinggi
- 1
1 Sumber: BPS 2014a
Kualitas sumberdaya manusia yang memadai juga dapat dipengaruhi oleh tingkat kesehatan penduduk. Agar kondisi kesehatan penduduk tetap sehat, maka
penyediaan sarana kesehatan dan tenaga kesehatan harus memadai, baik kuantitas maupun kualitasnya. Tenaga kesehatan yang ada di Kecamatan IV Jurai adalah
dokter 31 orang, perawat 128 orang, bidan 66 orang dan dukun terlatih 14 orang. Jumlah sarana kesehatan yang ada di Kecamatan IV Jurai disajikan pada Tabel 7.
Tabel 7 Jumlah Sarana Kesehatan di Kecamatan IV Jurai
No Nagari
Puskesmas Puskesmas
Pembantu Pos
Kesehatan Nagari
Posyandu 1.
Painan 1
1 -
4 2.
Painan Selatan -
1 -
4 3.
Painan Timur -
- 1
4 4.
Salido 1
- -
11 5.
Bungo Pasang Salido
- 1
- 6
6. Sago
- 1
1 3
7. Tambang
- 1
1 2
8. Salido Sari Bulan
- -
1 2
9. Koto Rawang
- 1
- 2
10. Bukik Kaciak Lumpo
- 1
- 3
11. Sungai Sariak Lumpo
- 1
- 2
12. Gunuang Bungkuak Lumpo
- -
1 3
13. Ampang Tareh Lumpo
- 1
- 4
14. Ampuan Lumpo -
- -
1 15. Balai Sinayan
Lumpo -
- -
2 16. Lumpo
1 -
- 2