Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Teori

Menurut Hall 2001, konsep wisata pesisir mencakup berbagai aplikasi wisata yaitu waktu luang dan kegiatan yang berorientasi pada wisata yang terjadi di zona pantai hingga lepas pantai. Kegiatan yang biasa dilakukan pada wisata pesisir adalah rekreasi, berperahu, kapal pesiar, berenang, memancing, snorkelling dan menyelam. Wisata pesisir terkait dengan konsep wisata pantai, yaitu perjalanan wisata yang dilakukan dari satu tempat dimana orang tersebut tinggal dan bekerja menuju ketempat lain untuk menikmati lingkungan pesisir. Pesisir dan laut dikenal sebagai kawasan yang mengandung kekayaan alam potensial untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pemenuhan kebutuhan tersebut diantaranya berasal dari sumberdaya perikanan, sumberdaya mineral dan tambang, sumberdaya bahan obat-obatan, sumberdaya alternatif dari arus dan gelombang, serta sumberdaya alami untuk media transportasi, pertahanan, keamanan dan pariwisata Mukhtasor 2006. Sumberdaya yang besar ini juga bisa menambah devisa negara dan banyak dilirik oleh pemodal besar. Wilayah laut dan pesisir beserta sumberdaya alamnya memiliki makna strategis bagi pengembangan ekonomi Indonesia, karena dapat diandalkan sebagai salah satu pilar ekonomi nasional. Rezim kepemilikan sumberdaya pesisir dan laut bersifat akses terbuka open access, artinya tidak ada pengaturan tentang apa, kapan, dimana, siapa dan bagaimana sumberdaya alam dimanfaatkan, serta bagaimana terjadinya persaingan bebas free for all Satria 2009. Sumberdaya alam pesisir dan laut semakin disadari banyak orang sebagai potensi yang cukup menjanjikan dalam mendukung tingkat perekonomian masyarakat terutama bagi nelayan. Secara umum, wilayah pesisir dimanfaatkan oleh tiga aktor, yaitu oleh pemerintah, swasta dan juga nelayan. Biasanya pantai dan pesisir dimanfaatkan oleh nelayan untuk menangkap ikan dan pihak swasta untuk pertambangan, pengilangan minyak, industri, pariwisata, perkapalan dan transportasi. Laut dalam dikuasai negara untuk keperluan konservasi, pertahanan dan keamanan serta kehutanan. Menurut Kusumastanto 2003, subsektor pariwisata bahari merupakan sektor yang memiliki masa depan yang menjanjikan untuk menunjang pembangunan kelautan. Dari sisi efisiensi, sektor ini merupakan sektor paling efisien dalam bidang kelautan yang ditunjukkan dengan nilai ICOR sebesar 3,10. Dengan demikian wajar jika pengembangan pariwisata bahari menjadi prioritas. Obyek utama yang menjadi potensi pariwisata bahari adalah wisata pantai seaside tourism, wisata alam pantai, wisata budaya cultural tourism, wisata pesiar cruise tourism, wisata alam ecotourism, dan wisata olahraga sport tourism , wisata bisnis bisnis tourism. Penelitian tentang analisis ekonomi wisata pesisir di Kawasan Carocok Painan ini menggunakan metode travel cost method dan contingent valuation method dalam memperkirakan kondisi demand, menggunakan analisis daya dukung kawasan untuk mengetahui kondisi supply, selanjutnya untuk mengetahui peran ekonomi sektor pariwisata digunakan metode Location Quotient dan Input- Output .

3.2. Kerangka Penelitian

Kawasan Carocok Painan merupakan salah satu kawasan pesisir di Sumatera Barat yang memiliki keindahan alam luar biasa dengan pasir putih, air biru dan pantai yang landai. Pemanfaatan Kawasan Carocok Painan sebagai kawasan wisata telah berlangsung lama. Namun pengelolaannya masih belum optimal, karena hanya berbasis ekonomi sehingga kurang memperhatikan kelestarian lingkungan. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk mengupayakan agar keseimbangan antara kepentingan ekonomi dan lingkungan dapat terjadi, yakni dengan menganalisis kondisi supply dan kondisi demand. Kemudian analisis sektor basis dan input-output dilakukan untuk mengetahui peran pariwisata dalam perekonomian Provinsi Sumatera Barat. Proses penelitian diawali dengan tahap persiapan yakni penelitian pendahuluan, dilanjutkan dengan pengumpulan data sekunder yang berasal dari Dinas Kelautan dan Perikanan, Badan Pusat Statistik BPS, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan kantor Kecamatan. Setelah data sekunder dikumpulkan kemudian dilakukan survei lapang ke lokasi studi yaitu Kawasan Carocok Painan dan dilakukan penyebaran kuesioner kepada wisatawan, masyarakat lokal serta wawancara dengan pengelola wisata dan informan dari instansi yang berkaitan. Dari data yang dikumpulkan, selanjutnya dilakukan pengolahan dan analisis data sehingga menghasilkan kebijakan pengelolaan wisata pesisir Kawasan Carocok Painan. Secara rinci kerangka penelitian disajikan pada Gambar 1 sebagai berikut. Gambar 1. Diagram Kerangka Penelitian Keterangan: Alur Pikir Tools yang digunakan dalam analisis Kawasan Carocok Painan Potensi Wisata Pesisir - Wisata Rekreasi - Wisata Sejarah - Olahraga Air - Memancing - Berenang Analisis Daya Dukung Kawasan Analisis Travel Cost Method dan Contingent Valuation Method Analisis Location Quotient dan Input-Output Kondisi supply Wisata Pesisir Peran Pariwisata dalam Perekonomian Kondisi demand dan Nilai Ekonomi Wisata Pesisir Kebijakan Pengelolaan Wisata Pesisir Kawasan Carocok Painan

IV. METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2015 bertempat di Kawasan Carocok Painan, Nagari Painan Selatan, Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat Gambar 2. Pengambilan lokasi ini dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan Kawasan Carocok Painan memiliki potensi untuk wisata pesisir. Gambar 2 Peta Lokasi Penelitian

4.2. Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif, menurut Nazir 2009, jenis penelitian deskriptif merupakan penelitian yang digunakan untuk meneliti status sekelompok manusia, obyek, set kondisi, sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang current condition. Adapun tujuan penggunaannya adalah untuk memberikan deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Dalam pelaksanaan penelitian metode yang digunakan adalah metode survei. Metode survei bertujuan untuk mengumpulkan informasi di lapangan yang terkait dengan fenomena yang diteliti. Menurut Sevilla et al. 1988 jika bermaksud mengumpulkan data yang relatif terbatas dari sejumlah kasus yang relatif besar jumlahnya, metode yang dapat digunakan adalah survei. Metode ini menekankan lebih pada penentuan informasi tentang variabel daripada informasi tentang individu.