Prasarana dan Sarana Kondisi Penduduk 1.

sektor tersebut memberikan kontribusi sebesar 33,71 , 22,31 , 16,28 , dan 12,85 BPS 2014b. Pada sektor pertanian subsektor yang paling besar kontribusinya adalah subsektor tanaman pangan dan holtikultura, yaitu 56,74 , kemudian subsektor perikanan yaitu 18,50 , subsektor perkebunan 13,33 , subsektor peternakan 10,27 , dan terakhir subsektor kehutanan 1,16 . Sektor perdagangan, hotel dan restoran merupakan andalan kedua bagi perekonomian Kabupaten Pesisir Selatan, dimana pada tahun 2013 sektor ini memberikan sumbangan terhadap PDRB sebesar 22,31 . Subsektor yang memberikan sumbangan terbesar adalah subsektor perdagangan besar dan eceran yakni 97,50 , sedangkan subsektor hotel dan restoran yang merupakan bagian dari sektor pariwisata memberikan kontribusi yang sangat sedikit yakni 2,50 . Mengingat potensi wisata Kabupaten Pesisir Selatan yang sangat besar, kontribusi sektor ini masih dapat ditingkatkan BPS 2014b. Sektor jasa-jasa adalah kontributor ketiga terbesar sumbangannya terhadap total PDRB Kabupaten Pesisir Selatan, yaitu 16,28 . Subsektor yang memberikan sumbangan terbesar adalah subsektor pemerintahan umum dan pertahanan, yakni sebesar 83,66 terhadap total output sektor jasa-jasa. Sementara peran subsektor swasta hanya sebesar 16,34 persen. Industri pengolahan adalah sektor keempat terbesar kontribusinya terhadap PDRB Kabupaten Pesisir Selatan, yaitu 12,85 persen BPS 2014b. Pertumbuhan ekonomi adalah suatu indikator yang sangat dominan untuk mengukur kemampuan suatu Negaradaerah dalam memproduksi barang dan jasa dalam periode waktu tertentu. Semakin banyak barang dan jasa yang mampu diproduksi oleh suatu Negaradaerah dalam periode waktu tertentu berarti semakin tinggi tingkat pertumbuhan ekonomi Negaradaerah tersebut. Grafik pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2009-2013 disajikan pada Gambar 3 berikut. Sumber: BPS 2014b Gambar 3 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2009-2013 4.9 5 5.1 5.2 5.3 5.4 5.5 5.6 5.7 5.8 5.9 6 2009 2010 2011 2012 2013 Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pesisir Selatan sejak tahun 2009 sampai tahun 2013 terus menunjukkkan angka pertumbuhan yang lebih baik. Pada tahun 2009 laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pesisir Selatan tercatat sebesar 5,46 . Pada tahun 2010 sedikit menurun menjadi 5,28 , pada tahun 2011 kembali meningkat menjadi 5,48 , tahun 2012 tercatat sebesar 5,66 , dan tahun 2013 tercatat sebesar 5,87 . Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pesisir Selatan menurut sektor ekonomi disajikan pada Gambar 4. Sumber: BPS 2014b Gambar 4 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pesisir Selatan menurut Sektor Ekonomi Tahun 2013 Sektor pertanian yang merupakan sektor andalan bagi perekonomian Kabupaten Pesisir Selatan pada tahun 2013 mengalami pertumbuhan sebesar 4,52 . Selanjutnya sektor perdagangan, hotel dan restoran yang memberikan kontribusi terbesar kedua mengalami pertumbuhan sebesar 6,36 . Kemudian sektor jasa yang merupakan sektor andalan ketiga mengalami pertumbuhan sebesar 6,43 . Sektor andalan keempat yaitu sektor industri pengolahan mengalami pertumbuhan sebesar 6,95 meningkat dari tahun 2012 yang hanya 4,66 . Sektor pertambangan dan penggalian tumbuh sebesar 5,90 , pertumbuhan sektor ini juga mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2012 yang hanya 5,26 . Sektor Bangunankonstruksi mengalami pertumbuhan sebesar 7,12 . Selanjutnya sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan yang pada tahun 2012 tumbuh sebesar 6,74 , pada tahun 2013 hanya mampu tumbuh sebesar 2,12 . Sementara itu sektor pengangkutan dan komunikasi mengalami pertumbuhan sebesar 7,21 , turun dari tahun 2012 dengan pertumbuhan sebesar 7,40 . 1 2 3 4 5 6 7 8 4.52 5.9 6.95 6.11 7.12 6.36 7.21 4.81 6.43

5.6. Pengelolaan Wisata Pesisir di Kawasan Carocok Painan

Kawasan Carocok Painan semula merupakan daerah pemukiman penduduk. Dahulu, penduduk setempat tidak jarang menyebutnya dengan “Kandang Jawi” yang artinya “Kandang Sapi”. Hal ini disebabkan karena Kawasan Carocok Painan biasanya dimanfaatkan penduduk setempat untuk menambatkan sapi. Namun sejak tahun 1980-an Kawasan Carocok Painan mulai dikunjungi oleh masyarakat Painan dan sekitarnya karena kawasan ini memiliki pemandangan yang indah, apalagi ketika senja, panaroma sunset dapat terlihat jelas dari pantai. Tepatnya pada Tahun 1989 Kawasan Carocok Painan mulai dikembangkan oleh pemerintah, kemudian pada tahun 2000 diperbarui, tahun 2006 dibangun mushalla beserta sarana lainnya dan tahun 2011 mulai di kembangkan secara besar-besaran dengan dibuatnya jalan penghubung ke Pantai Salido. Kawasan Carocok Painan terletak di Nagari Painan Selatan Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan dengan jarak tempuh 77 km dari Kota Padang yakni ± 2,5 jam perjalanan atau sekitar 5 menit dari terminal Painan. Kawasan Carocok Painan dekat dengan pusat kota, sehingga memudahkan wisatawan untuk mencapai lokasi tersebut. Disamping itu kondisi jalan yang baik juga memudahkan wisatawan untuk mencapai Kawasan Carocok Painan. Sarana transportasi darat dari Padang ke Painan juga banyak dengan jam operasional yang panjang dari pagi hingga malam memudahkan wisatawan untuk menuju lokasi tanpa terbatas waktu. Kualitas Air Menurut Handayani 2010 kualitas perairan di Kawasan Carocok Painan tergolong masih baik dan belum tercemar karena belum ada pengaruh atau dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan manusia dan kegiatan industri yang berada disekitar pantai. Selengkapnya disajikan pada Tabel 11 berikut. Tabel 11 Kualitas Perairan Kawasan Carocok Painan Parameter Satuan Hasil Pengukuran Kisaran Baku Mutu stasiun 1 stasiun 2 stasiun 3 stasiun 4 stasiun 5 Fisika Suhu °C 30-31 30-31 30-31 29-30 30-31 29-31 Alami Kecerahan 80 50- 80 100 50- 80 50- 80 50- 100 50 Sampah Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Bau Tidak berbau Tidak berbau Tidak berbau Tidak berbau Tidak berbau Tidak berbau Tidak berbau Kimia Salinitas ‰ 31 31 30 30 30 30-31 Alami pH 7 7.5 8 7.5 8 7-8 7-8.5 Oksigen Terlarut DO mgl 7,1169 9,0008 8,1636 6,6983 5,7564 5,7564- 9,0008 5 BOD5 mgl 1,9885 3,2444 2,5119 0,5233 0,3140 0,3140- 3,2444 10 Sumber: Handayani 2010 Suhu merupakan salah satu parameter yang penting dalam pengembangan wisata pesisir. Faktor suhu sangat menentukan eksistensi terumbu karang. Suhu Kawasan Carocok Painan tidak mengalami fluktuasi yang mencolok yaitu