Implikasi Kebijakan dan Arahan Strategi Pengelolaan Optimal Kawasan Carocok Painan

VII. SIMPULAN DAN SARAN 7.1. Simpulan

1. Analisis kualitas air dan analisis kesesuaian wisata menunjukkan Kawasan Carocok Painan sesuai untuk dimanfaatkan sebagai kawasan wisata pesisir. 2. Analisis daya dukung ekologis menunjukkan jumlah maksimum pengunjung yang dapat diakomodir tanpa menyebabkan kerusakan atau penurunan kualitas lingkungan adalah 234 oranghari atau 85.410 orangtahun. 3. Jumlah kunjungan Kawasan Carocok Painan saat ini telah melampaui daya dukung ekologis sehingga nilai ekonomi menggunakan metode TCM jauh lebih besar dari nilai ekonomi seharusnya. Sementara itu nilai ekonomi mengggunakan metode CVM lebih kecil karena kesanggupan membayar masyarakat lokal relatif lebih kecil. 4. Sektor pariwisata merupakan sektor non basis dalam perekonomian Provinsi Sumatera Barat berdasarkan nilai LQ yang 1. 5. Hasil analisis keterkaitan ke depan dan ke belakang menunjukkan sektor pariwisata banyak menggunakan input dari output sektor lain dan output sektor pariwisata juga banyak digunakan oleh sektor lain. Selain itu berdasarkan analisis dampak penyebaran diketahui sektor pariwisata Sumatera Barat kurang mampu meningkatkan pertumbuhan sektor hulunya namun mampu meningkatkan pertumbuhan sektor hilirnya.

7.2. Saran Kawasan Carocok Painan

1. Dalam upaya menjaga keberlanjutan maka perlu dilakukan pengaturan pengunjung yang datang ke Kawasan Carocok Painan agar sesuai dengan daya dukung kawasan. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menaikkan harga tiket masuk, menerapkan buka-tutup pintu masuk, dan memberikan pilihan wisata alternatif. 2. Aktivitas ekonomi wisata harus dikelola dengan baik agar kelestarian lingkungan Kawasan Carocok Painan tetap terjaga, sehingga Kawasan Carocok Painan dapat dimanfaatkan tidak hanya oleh generasi sekarang, namun juga generasi mendatang. Pariwisata Sumatera Barat 1. Dalam upaya peningkatan peran sektor pariwisata dalam perekonomian perlu dilakukan investasi dan promosi sehingga dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Sumatera Barat. 2. Dalam mendukung sektor pariwisata agar lebih berkembang perlu dilakukan peningkatan pertumbuhan sektor hulu pariwisata dengan melakukan peningkatan pendapatan dari sektor pariwisata, misalnya dengan menambah fasilitas wisata, menambah wahana atraksi wisata dan sebagainya. DAFTAR PUSTAKA [BAPPEDA] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan. 2008. Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten Pesisir Selatan. Painan ID. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2009. Tabel Input Output Indonesia Updating 2008. Jakarta ID. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2014a. Kecamatan IV Jurai dalam Angka 2014. Painan ID. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2014b. Produk Domestik Regional Bruto menurut Lapangan Usaha Kabupaten Pesisir Selatan 2009-2013 . Painan ID. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2014c. Produk Domestik Regional Bruto menurut Lapangan Usaha Provinsi Sumatera Barat 2009-2013 . Padang ID. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2015. Pesisir Selatan dalam Angka Pesisir Selatan in Figures 2015 . Painan ID. [DISPAREKRAF Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 2014. Jumlah Kunjungan Obyek Wisata Kabupaten Pesisir Selatan . Painan ID. [DISPAREKRAF Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 2016. Jumlah Kunjungan Obyek Wisata Kabupaten Pesisir Selatan . Painan ID. [FAO] Food and Agriculture Organization. 2000. Application of Contingent Valuation Method in Developing Countries. Italy IT: FAO Economic and Social Development Papers:146. [GESAMP] Joint Group of Experts on the Scientific Aspects of Marine Environmental Protection. 2001. Reports and Studies Protecting the Oceans from Land-based Activities Land-based Sources and Activities Affecting the Quality and Uses of the Marine, Coastal and Associated Freshwater Environment. Reports and Studies. GESAMP No.71, 162 pp. [META] Marine Ecotourism for the Atlantic Area. 2002. Planning for Marine Ecotourism in The Eu Atlantic Area Good Practice Guidance. Bristol UK: University of The West of England. [UNEP] United Nations Environtment Programme. 2009. Sustainable Coastal Tourism-an Integrated Planning and Management Approach. [WTO] World Tourism Organization. 2004. Indicators of Sustainable Development for Tourism Destinations. Madrid [Spain]. Adrianto L. 2006. Sinopsis: Pengenalan Konsep dan Metodologi Valuasi Ekonomi Sumberdaya Pesisir dan Laut . Bogor ID: PKSPL-IPB. Agussalim. 2014. Valuasi Ekonomi Wisata Bahari Obyek Wisata Ora Beach. BPPP Ambon. Amalia F. 2012. Penentuan Sektor Unggulan Perekonomian Wilayah Kabupaten Bone Bolango dengan Pendekatan Sektor Pembentuk PDRB. Jurnal Etikonomi . 112 : 196-207. Amanah S, Utami H, Savitri T. 2005. Perilaku Nelayan dalam Pengelolaan Wisata Bahari di Kawasan Pantai Lovina, Kab. Buleleng Prov. Bali. Laporan Kegiatan Program Penelitian Dasar di Perguruan Tinggi. Bogor ID: IPB. Arifin T, Bengen DG, Pariwono JI, 2002. Evaluasi Kesesuaian Kawasan Pesisir Teluk Palu untuk Pengembangan Wisata Bahari. Pesisir dan Lautan. 4 2: 25-35 Ariyanto. 2005. Ekonomi Pariwisata. Jakarta ID: Rineka Cipta. Bahar A. 2011. Analisis Kesesuaian dan Daya Dukung Kawasan Wisata Bahari di Kabupaten Polewali Mandar. Makasar ID. Universitas Hassanudin. Banapon M. 2008. Penilaian Ekonomi Wisata Bahari di Pulau Morotai, Kabupaten Halmahera Utara Provinsi Maluku Utara [tesis]. Bogor ID. Institut Pertanian Bogor. Bengen DG. 2001. Ekosistem dan Sumberdaya Pesisir dan Laut Serta Pengelolaan Secara Terpadu dan Berkelanjutan. Prosiding Pelatihan Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu; 2001 29 Okt- 3 Nov. Bogor ID. Budiharsono S. 2001. Teknik Analisis Pembangunan Wilayah Pesisir dan Lautan. Jakarta ID: Pradnya Paramita. Cravens. 1997. Strategi Marketing. USA: The Mc Graw-Hill Companies Inc. Dahuri R. 2001. Analisis Daya Dukung Kawasan Pesisir dan Laut. Bahan Kuliah: Analisis Sistem Permodelan. Bogor ID: IPB. Dahuri R. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut Aset Pembangunan Berkelanjutan Indonesia . Jakarta ID: Gramedia Pustaka Utama. Damanik J, Weber H. 2006. Perencanaan Ekowisata. Yogyakarta ID: Andi Offset. Edward M, Fasmi A, Rozak. 2004. Pengamatan Beberapa Sifat Kimia dan Fisika Air Laut di Ekosistem Terumbu Karang Pulau Sipora dan Siberut Kepulauan Mentawai Sumatera Barat. Jurnal Ilmiah Surihi. 31: 38-60. Effendi H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan . Yogyakarta ID: Kanisius. Famytyas, Kusumastuti SY. 2014. Peranan Sektor Pariwisata dalam Perekonomian Indonesia: Analisis Input-Output. JESP. 1 2: 93-108. Fauzi A. 2004. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Teori dan Aplikasi. Jakarta ID: Gramedia. Fauzi A. 2014. Valuasi Ekonomi dan Penilaian Kerusakan Sumberdaya Alam dan Lingkungan . Bogor ID: IPB Pr. Garrod Guy, Kenneth GW. 1999. Economic Valuation of The Environment; Methods and Case Studies . United Kingdom UK: Edward Elgar Publishing Limited. Haab TC, McConnell KE. 2002. Valuing Environmental and Natural Resources: The Economic of Non-Market Valuation . USA: Edward Elgar. Hall C. 2001. Trends in Ocean and Coastal Tourism: The End of The Last Frontier?. New Zealand. University of Otogo. Hanafiah M, Harun M. 2010. Tourism Demand in Malaysia: A Cross-Sectional Pool Time-Series Analysis. IJTEF. 11: 80-83. Handayani O. 2010. Kajian Sumberdaya Pesisir untuk Pengembangan Wisata Pantai Cerocok Painan, Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat [skripsi]. Bogor ID. Institut Pertanian Bogor. Hanley N, Spash CL. 1993. Cost-Benefit Analysis and the Environment. USA: Edward Elgar Publishing. Hen CS. 2009. Location Quotient and Trade. Reg Sci . 43:399 –414. Johan Y. 2010. Pengembangan Wisata Bahari dalam Pengelolaan Sumberdaya Pulau-pulau Kecil Berbasis Kesesuaian dan Daya Dukung [tesis]. Bogor ID. Institut Pertanian Bogor. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut untuk Wisata. Ketjulan R. 2010. Analisis Kesesuaian dan Daya Dukung Ekowisata Bahari Pulau Hari Kecamatan Loanti Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara [tesis]. Bogor ID. Institut Pertanian Bogor. Kurniawan F. 2011. Pemanfaatan Sumberdaya Pulau Kecil untuk Wisata Berkelanjutan Studi Kasus Pulau Sepanjang Kabupaten Sumenep Provinsi Jawa Timur [tesis]. Bogor ID. Institut Pertanian Bogor. Kusumastanto T. 2003. Ocean Policy dalam Membangun Negeri Bahari di Era Otonomi Daerah. Jakarta ID: Gramedia Pustaka Utama. Lakshmi SR, Shaji TL. 2015. Transformation of Coastal Settlements Due to Tourism. International Conference on Emerging Trends in Engineering, Science and Technology ICETEST - 2015. Procedia Technology 24: 1668- 1680